Satu Kelahiran Dua Harta: Cinta Seorang Miliarder

Mu Yazhe tidak terlalu mempermasalahkan tentang nama keluarga ini.     

Saat itu, ketika dia secara resmi mengumumkan identitas Youyou ke publik, dia tidak mengatakan bahwa dia ingin mengubah nama keluarga Youyou.     

Itu karena Youyou mengatakan bahwa Yun Tianyou adalah nama yang diberikan kepadanya oleh ibunya dan tidak boleh diubah.     

Nama keluarganya adalah Yun, dan ini seumur hidup. Dia tidak akan pernah mengubahnya menjadi "Mu".     

Mu Yazhe tahu bahwa bocah itu keras kepala dan tidak memaksanya.     

Namun, Youyou terkejut bahwa ayahnya tidak terlalu mempermasalahkan nama keluarga adik perempuannya.     

"Jadi sudah diputuskan?"     

Yun Shishi tersenyum dan meminta pendapatnya. "Yun Yueyao? Kurasa itu terdengar bagus juga."     

"Bagus. Yang penting menurutmu kedengarannya bagus."     

Youyou dan Little Yichen tiba-tiba diberi dosis besar kasih sayang di antara orang tua mereka.     

Baiklah…     

Ayah, Ibu, apakah benar menyiksa putra-putra kalian seperti ini?     

Mereka masih anak-anak, tidak bisakah kalian menghindarkan mereka dari siksaan?     

"Ayo makan kuenya!" Youyou tanpa ampun menyela adegan cinta yang dimainkan oleh mereka berdua saat dia memakan kuenya.     

Hua Jin sudah mengiris dan membagikan kue. Youyou meletakkan potongan terbesar di depan Yun Shishi dan berkata dengan senyum lebar, "Bu, cepat makan ini!"     

"Uh huh?"     

Yun Shishi mengulurkan tangan untuk meraba-raba pisau dan garpu. Youyou cukup perhatian untuk memberikannya padanya. Dia berkata dengan nada mencela, "Bu, ini tidak nyaman untuk matamu. Jika kamu butuh sesuatu, katakan saja padaku dan aku akan mendapatkannya untukmu."     

"Aku tidak bisa selalu mengandalkanmu."     

Yun Shishi melanjutkan, "Jangan bilang jika aku buta seumur hidupku, aku harus mengandalkanmu untuk melayaniku?"     

"Sudah sepantasnya seorang anak melayani Ibunya!" Youyou menekankan. "Lagi pula, siapa bilang Ibu akan buta selamanya?"     

Mendengar hal ini, Hua Jin mengerutkan kening dan bertanya dengan cemas, "Ngomong-ngomong, apakah dokter mengatakan kapan operasi akan diputuskan?"     

Senyum Yun Shishi menegang.     

Mu Yazhe menatap pria itu dan sedikit mengernyit. Dia menjawab, "Dokter mengatakan bahwa obat apa pun yang diberikan untuk operasi pada saat ini dapat mempengaruhi janin."     

"Mengapa?"     

Hua Jin tidak tahu banyak selain fakta bahwa jika kebutaan adalah ancaman, maka transplantasi kornea sesegera mungkin akan menawarkan kesempatan untuk menyelamatkan penglihatannya.     

"Itu karena, selama operasi, beberapa obat akan memiliki tingkat toksisitas tertentu. Selama kehamilan, ada beberapa obat yang harus dihindari dengan cara apa pun. Jika tidak, itu akan dengan mudah mempengaruhi perkembangan normal janin. Jika serius, keguguran atau cacat adalah mungkin! Keputusan Shishi adalah untuk melindungi anak. Tidak peduli apa, bahkan jika dia kehilangan penglihatannya secara permanen, dia masih memiliki ku."     

Yun Shishi tersenyum dan menautkan jari-jarinya dengan jarinya.     

Hua Jin mengernyitkan alisnya sambil berpikir keras.     

Dia mengepalkan tinjunya dan berkata dengan ragu-ragu, "Menemukan donor kornea hanya bisa menjadi hal yang kebetulan! Aku mendengar bahwa ada donor saat ini. Kita harus bisa segera melakukan operasi."     

Mu Yazhe tertegun sejenak sebelum dia mendongak dengan ekspresi aneh.     

Dia mengamati pria itu lama sebelum bertanya, "Bagaimana kamu tahu bahwa ada donor kornea?"     

"Aku…"     

Hua Jin ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu-ragu. Dia melirik Yun Shishi tetapi tidak mengatakan apa-apa pada akhirnya. Sebaliknya, dia berkata dengan jelas, "Aku hanya mendengarnya."     

Mu Yazhe tersenyum dan berkata dengan santai, "Tidak apa-apa. Kesempatan akan datang. Jangan terlalu memikirkan banyak hal."     

Tampak terganggu, Hua Jin mengangguk singkat.     

"Oke…"