Satu Kelahiran Dua Harta: Cinta Seorang Miliarder

Meng Qingxue terpana dengan kemampuan analitisnya. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, "Aku benar-benar tidak tega membiarkan anak ini meninggal. Ini adalah darah daging dan anak pertamaku, jadi aku sama sekali tidak berencana untuk meninggalkannya. Mungkin itu karena naluri keibuanku. Bayangkan saja betapa menyakitkan menggugurkan anak, karena itu adalah perpisahan yang sulit dalam hubungan kekerabatan."     

"Apakah pria itu mengecewakan mu dengan satu dua hal?" tanya Chu He tiba-tiba.     

Matanya berubah hampa dan murung untuk sementara saat bulu matanya terkulai pelan. Dia kemudian tiba-tiba tertawa. "Saya tidak bisa mengatakan bahwa dia mengecewakan saya. Saya rasa itu adalah angan-angan saya sejak awal. Sekarang setelah saya bangun dari mimpiku, saya seharusnya tidak terus terobsesi padanya. Saya hanya ingin pergi ke kota kecil yang tenang, menyewa rumah kecil, melahirkan, dan membesarkan anak ku dengan damai."     

"Tidak banyak rumah kosong yang bisa disewa di kota ini karena penduduk setempat agak konservatif. Mereka sangat tidak mau menyewakan rumah mereka." Wanita lain tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. "Jika kamu tidak keberatan, kamu bisa tinggal di tempat saya."     

"Tempatmu?"     

"Ya." Polisi wanita itu terus berbicara. "Aku membeli rumah untuk diriku sendiri tahun lalu. Tidak besar, tapi ada kamar ekstra. Jika kamu tidak keberatan, kamu bisa tinggal di sana."     

"Betulkah?"     

Meng Qingxue sangat gembira.     

Dia tidak berharap untuk menemukan sumber tempat tinggal yang dapat diandalkan secepat itu, dan yang penting adalah bahwa orang yang akan menyediakan akomodasi adalah seorang petugas polisi, jadi setidaknya keamanan pribadinya dijamin sebaik mungkin!     

"Bagaimana dengan sewanya?"     

"Tidak perlu menyewa, bukan? Kamarnya kosong, dan saat ini hanya berdebu."     

Dia tidak puas. "Sewa harus dihitung! Terlepas dari apakah kamar mu sedang digunakan atau tidak, saya harus membayar penginapan saya karena saya tinggal dengan mu! Tidak ada keraguan tentang ini."     

"Jika kamu bersikeras membayar, baiklah, anggap saja itu 300 yuan (Rp 600-700 ribu) perbulan. Sewa di sini memang tidak mahal pada dasarnya."     

Dia langsung setuju.     

Setelah diam lama, Chu He tiba-tiba berkomentar, "Sulit untuk membesarkan anak sendirian. Sebagai seorang ibu tunggal, kamu akan menderita keraguan dan cemoohan dari semua orang di sekitarmu. Pengeluaran, seperti makanan, pakaian, dll., akan memakan biaya. Yang mana itu akan menjadi beban bagimu seperti gunung yang menekan pundakmu. Tapi aku mengerti perasaanmu. Ketika aku mengetahui bahwa aku hamil, naluri keibuan alami pada wanita langsung muncul meskipun aku tidak memiliki ingatan tentang ayah anakku. Memang, saya sangat enggan untuk membiarkan anak ku meninggal."     

"Tidak ada ingatan tentang ayah anak itu?" Meng Qingxue kaget mendengarnya. "Bagaimana bisa begitu? Apa kamu tidak tahu bagaimana anak itu muncul?"     

Melihat lurus ke depan dengan wajah tanpa ekspresi, polisi wanita itu menjawab, "Lima tahun yang lalu, ketika saya bangun, saya sudah berada di rumah orang biasa di sini di Yan. Kota ini berada di pinggir laut, dan menurut mereka, saya diselamatkan dengan pancingan dari perairan. Ketika penduduk setempat menemukan saya, saya tidak sadarkan diri dan terbaring di atas papan kayu besar. Karena anggota badan saya membeku kaku, saya tidak jatuh dari papan ke laut. Saya hampir tidak memiliki ingatan ketika saya bangun; Aku bahkan tidak tahu namaku. Nama 'Chu He' adalah sesuatu yang kuberikan pada diriku sendiri."     

"Tidak ada memori sama sekali?" Dia menyelidiki dengan hati-hati. "Apakah ini kasus amnesia?"     

Yang lainnya mengakuinya dengan bersenandung. "Bagian belakang tengkorak saya berdarah dan sepertinya ada bekas terkena benda keras. Dokter mengatakan bahwa saya tidak memiliki ingatan tentang masa lalu saya mungkin karena benturan di kepala saya."