Satu Kelahiran Dua Harta: Cinta Seorang Miliarder

"Aku dengar kamu menari dengan Putri Charlotte di perjamuan tadi malam. Bagus sekali!"     

"Ya," keponakannya tetap acuh tak acuh.     

Mu Linfeng melihat ke bawah dan menyimpan koran itu. Mengambil sepotong tisu basah untuk menyeka tangannya, dia melanjutkan pidatonya dengan nada rendah, "Pagi ini, Adipati Hannsof dari keluarga kerajaan Morokko telah mengisyaratkan kepadaku, bahwa kamu meninggalkan kesan yang baik pada Putri Charlotte! Putri Charlotte adalah putri kesayangan Grand Princess Caitlin dari Morokko. Dia berada di urutan kedua setelah tahta di Morokko, cantik dan datang dengan warisan 1,2 miliar. Mengapa kamu tidak menyisihkan waktu untuk bertemu dengannya, dan melihat apakah kamu dapat mengenalnya lebih baik!"      

Mu Yazhe mendongak tiba-tiba; matanya berhenti sesaat sebelum itu berkedip berbahaya.     

Mu Yazhe tiba-tiba menyadari mengapa paman keduanya secara khusus memanggilnya di luar negeri!      

Dia, sekali lagi, mencoba memanfaatkannya!     

Pria muda itu sangat tidak senang dengan pamannya karena mengambil inisiatif untuk mengatur sang putri kerajaan tanpa konsultasi sebelumnya!     

Namun, dia tidak bisa menegurnya di depan umum karena pamannya adalah seniornya. Oleh karena itu, dia hanya menjawab tanpa emosi, "Tidak perlu kencan! Aku akan pulang setelah malam ini, masih ada hal-hal yang harus ditangani di kantor!"      

Meskipun pamannya tidak terkejut, dia masih sangat tidak senang dengan penolakannya yang terang-terangan!      

"Ada urusan yang harus ditangani di kantor?!"     

Mendengus dengan dingin untuk menunjukkan ketidakpuasannya dengan jawabannya, Mu Linfeng berkata, "Aku pikir, hatimu bersama wanita itu, kan!"     

Meskipun pamannya mungkin tidak secara eksplisit menyatakan siapa wanita itu, pria itu tahu betul siapa yang dia maksud!     

Mu Yazhe menyipitkan matanya dengan kilatan mematikan. Terlepas dari kenyataan bahwa orang yang duduk di depannya saat ini adalah paman keduanya yang juga anggota keluarga Mu yang kuat, yang tidak menghentikannya untuk mengekspresikan ketidaksukaannya yang kecil. "Kamu menyelidikinya?!"     

"Aku sudah menyelidiki semua orang di sekitarmu," pamannya mengakui secara terbuka.     

Ekspresinya berubah dan matanya membeku sebelum menghilang dalam sekejap.      

Namun, di dalam hatinya, Mu Yazhe sangat tidak bisa mencampur-adukan dengan tindakan pamannya!     

Pamannya tiba-tiba mendongak; nada bicaranya menunjukkan ketidaksenangannya ketika dia mengetuk ujung jarinya di atas meja. "Yazhe, seperti yang kamu tahu, aku selalu menganggap baik dirimu! Kamu adalah yang terbaik dari yang terbaik dalam keluarga Mu, dan itulah sebabnya paman keduamu di sini melakukan yang terbaik untuk membantumu mendapatkan hak ultimat untuk kerajaan Mu! Lagi pula, Paman Kedua percaya bahwa hanya kamu yang memiliki bakat dan kemampuan untuk mengembangkan cetak biru yang lebih hebat untuk Grup Mu! Kamu tahu betul ambisiku, dan aku tahu betapa ambisiusnya kamu juga! Tetapi Paman Kedua harus memperingatkanmu pertama, pikirkan baik-baik sebelum kamu melakukan apa pun! Paman di sini tidak melarangmu untuk memiliki wanita. Kamu masih muda dan bersemangat, belum lagi pada tahap asmara, jadi kamu harus memiliki beberapa wanita di sekitarmu! Kamu dapat mencari wanita, kecuali Yun Shishi! Wanita ini tidak boleh!"      

Pamannya secara khusus menekankan kata terakhir dalam pidatonya yang panjang. Pendiriannya yang tegas tentang masalah ini tidak dapat disangkal lagi!      

Tidak dapat dipungkiri, Paman Kedua ini sekarang menggunakan senioritasnya untuk mengeluarkan perintah kepadanya.