Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Sini, Peluk Aku



Sini, Peluk Aku

2Qiao Mianmian duduk di atasnya. Ketika Mo Yesi memiliki pemikiran tertentu di benaknya, Qiao Mianmian dapat segera merasakannya. Tiba-tiba, seperti kelinci putih kecil yang ketakutan, ekspresi panik muncul di wajahnya.      

Kemudian Qiao Mianmian mengulurkan tangannya untuk mendorong Mo Yesi, dan segera melompat dari tubuh Mo Yesi. Setelah itu ia mundur beberapa langkah dan menatapnya dengan sikap berjaga-jaga dari kejauhan.     

Mo Yesi tercengang, dan mengangkat alisnya dengan lucu, "Sayang, ada apa denganmu?" tanyanya.     

Qiao Mianmian tidak berbicara, tetapi melihat ke bagian tertentu dari tubuh Mo Yesi. Sebab, di bawah celana setelan hitam, ada perubahan yang mencolok. Qiao Mianmian telah melihat-lihat, lalu ia menggigit bibirnya, dan diam-diam mengutuk 'binatang buas' di dalam hatinya.      

Mo Yesi mengintimidasi Qiao Mianmian hingga begitu buruk, Mo Yesi bahkan... Mo Yesi pasti benar-benar binatang buas!     

Mo Yesi mengikuti tatapan Qiao Mianmian dan melirik ke bawah. Kemudian, senyum menggoda muncul di matanya. Bibir tipisnya menekuk sedikit, dengan matanya yang setengah menyipit, ia memutar kursi kulit hitam itu menghadap ke arah Qiao Mianmian. Mengubah postur duduk malas, dan mengaitkan jari-jarinya ke arah Qiao Mianmian. "Sayang, kemarilah, peluk aku," pintanya.     

Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan waspada sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak mau," ucapnya. Sebab, Qiao Mianmian tidak ingin pergi ke sana. Karena ia takut pada Mo Yesi.      

Namun Mo Yesi hanya tersenyum. Matanya tampak agak licik, dan suaranya terdengar rendah saat berkata, "Apakah kau takut padaku? Sayang, apa yang kau takuti, mungkinkah aku bisa memakanmu?"     

"..." Qiao Mianmian tidak menjawab apa-apa. Namun, ia takut Mo Yesi akan memakannya. Sebab, Mo Yesi adalah serigala lapar yang bisa memakan orang tanpa meludahkan tulangnya.     

"Tapi ingin kemari?" tanya Mo Yesi sambil mengangkat alisnya. Dengan senyum tipis di bibirnya, dan ia menatap Qiao Mianmian dengan penuh kasih sayang untuk beberapa saat. Setelah itu ia bangkit dan berjalan ke arah Qiao Mianmian sembari berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku yang harus datang mendekat."     

Ketika Qiao Mianmian melihat Mo Yesi mendekat, itu terlihat seperti seekor domba kecil melihat serigala besar yang jahat. Ia begitu ketakutan sehingga ia berbalik dan lari keluar kantor. Namun, ketika baru saja melangkah satu langkah, pinggangnya sudah diraih oleh seseorang.     

"Gadis kecil, ke mana kau akan pergi?" Tubuh mungil gadis itu ringan dan berkibar seperti bulu yang ringan. Lantas, Mo Yesi dengan mudah menggendongnya dengan langsung mengangkatnya di depan.     

Kemudian, terlepas dari perjuangan dan perlawanan Qiao Mianmian. Namun Mo Yesi telah menggendongnya dan berjalan ke sofa. Ia lalu membungkuk dan dengan lembut meletakkannya di atasnya. Saat ini Qiao Mianmian baru saja diintimidasi oleh Mo Yesi di sofa. Namun, Qiao Mianmian memiliki sedikit bayangan di tempat ini. Jadi, begitu ia diletakkan di sofa oleh Mo Yesi, ia segera berdiri dan ingin melompat.     

"Kau begitu takut padaku?" tanya Mo Yesi karena merasa lucu ketika melihat Qiao Mianmian. Mo Yesi lalu menekan tubuh kecilnya dengan wajah tertawa dan meletakkan tangannya yang lain di atas kepalanya, mengusap-usap seperti anak kucing atau anak anjing.      

"Jangan khawatir, aku tidak akan menjadi binatang buas sampai di level itu. Aku tahu tubuhmu masih tidak nyaman, dan aku tidak akan menyentuhmu lagi hari ini. Jadi, kau tidak perlu bersembunyi dariku seperti ini."     

Mo Yesi berpikir jika dirinya benar-benar menginginkannya, entah apakah bisa Qiao Mianmian bersembunyi. Meskipun Mo Yesi adalah binatang buas, namun ia juga masih belum di level sepenuhnya untuk mengabaikan tubuh Qiao Mianmian.      

Mo Yesi punya pemikiran seperti itu sekarang, tapi ia juga hanya memikirkannya. Ia tahu bahwa dirinya telah mengintimidasi Qiao Mianmian beberapa kali sebelumnya, dan tubuh Qiao Mianmian pasti masih merasa tidak nyaman. Entah bagaimana mungkin ia tidak peduli dengan tubuh Qiao Mianmian, hanya demi memuaskan keinginannya sendiri.     

Setelah Qiao Mianmian mendengar Mo Yesi mengatakan ini, kemudian ia baru tenang dan tidak memberontak lagi. Tapi, ia masih memiliki jejak kehati-hatian di matanya, dan tidak sepenuhnya percaya pada Mo Yesi. Ia lalu menggigit sudut bibirnya dan berkata dengan ragu, "Benar, kah? Kau tidak akan menyentuhku lagi hari ini?"     

"Ya," jawab Mo Yesi sembari berlutut dan menarik kaki Qiao Mianmian ke atas.     

Tubuh Qiao Mianmian menegang, dan ia segera bertanya dengan waspada, "Apa yang kau lakukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.