Ia Kurang Lebih Mengerti Apa yang terjadi
Ia Kurang Lebih Mengerti Apa yang terjadi
"Jarak lokasi syutingnya ke kota Yun tidak jauh, kau dapat datang berkunjung." Qiao Mianmian dengan sangat murah hati lalu berkata, "Jika kau datang, aku akan mengganti uang tiket pesawat, menanggung makan, tempat tinggal, dan juga tidur bersama, bagaimana?"
"Ini bukan kemauanku loh," seru Jiang Luoli yang sedikitpun bahkan tidak sungkan terhadap Qiao Mianmian, dan langsung menyetujuinya. Ia lalu tersenyum dan berkata, "Oke, kalau begitu, aku tidak akan sungkan."
"Lagi pula, kau sekarang adalah seorang istri kaya dengan uang satu jutaan dolar setiap bulan. Kau tidak tahu bagaimana cara menghabiskan uang saku yang begitu banyak, jadi biarkan teman baikmu yang membantu menghabiskannya."
"Huh, sayang, aku akhirnya tahu mengapa dewa pria menarikmu untuk 'berolahraga' beberapa jam di tengah hari bolong. Jika aku adalah dia, aku juga tidak dapat mengendalikannya." Jiang Luoli merasakan tubuh lembut Qiao Mianmian, dan setelahnya berkata dengan cukup emosional.
Tubuh kesayangannya ini sungguh sangat luar biasa. Ketika dipeluk ke dalam pelukannya, malah dapat merasa sejuk, lembut, dan harum. Jadi, jangan tanya betapa nyamannya itu. Kira-kira, seperti ini yang disebut dengan batu giok.
Sebenarnya, kesayangannya sangat kurus, tetapi di depan dadanya sangat berdaging. Jiang Luoli merasakan kelembutan itu, bahkan ia yang juga seorang wanita, juga ingin menarik gadis di dalam pelukannya dan berhubungan dengannya.
Apalagi seorang pria. Pasti pria mana pun sangat sulit untuk mengendalikan diri saat berhadapan dengan kesayangannya yang sangat cantik. Kecuali pria itu homo, yang tidak tertarik pada wanita.
"Uhuk uhuk uhuk..." Qiao Mianmian tiba-tiba terbatuk hingga wajahnya merah dan lehernya bengkak. Ia lalu mengulurkan tangan untuk mendorong Jiang Luoli, kemudian mengangkat matanya yang merah karena batuk. "Kau, ada apa denganmu..." tanyanya. Sepertinya aku belum mengatakan masalah ini pada Jiang Luoli?! batinnya.
"Bagaimana kau tidak tahu?" tanya Jiang Luoli saat melihat reaksi Qiao Mianmian yang seperti ini. Kemudian ia berkata sambil memasang ekspresi wajah yang aneh, "Bukankah kau yang mengatakannya padaku?!"
Qiao Mianmian melotot, terlebih lagi ketika melihat eksprei kebingungan yang aneh di wajah Jiang Luoli, dan bahkan terlihat seperti tidak malu. "Aku, aku belum mengatakannya padamu," ucapnya.
"Kalau bukan kau yang memberitahuku, lalu siapa?"
Jiang Luoli mengeluarkan ponselnya, ia berbicara sambil membuka WeChat, "Dua jam sebelumnya, kau mengirimkan pesan WeChat padaku. Benar, orang yang berbicara padaku adalah kau. Bukankah ini ID WeChatmu?" tanyanya.
Jiang Luoli membuka riwayat obrolannya, kemudian ia menggoyang-goyangkannya di hadapan Qiao Mianmian, "Jangan bilang kalau saat itu kau mabuk, jadi kau tidak sadar sedang melakukan apa. Bahkan jika kau benar tidak ingin, aku sudah seharusnya tahu kalau kau tidak ingin mengakuinya."
"Sayang, aku benar-benar tidak menyangka, dewa pria ternyata begitu buas, dan dapat melakukan di dalam kantornya denganmu... Hehehehe, kau beritahu aku, saat di kantornya, apakah kau merasa sangat terangsang? Adakah perasaan berselingkuh?"
"Kau mengatakan dia menarikmu dan melakukannya selama beberapa jam. Bukankah untuk membuktikan kejadian pagi itu adalah kecelakaan? Dan dia dengan sengaja memperlihatkannya padamu?"
Qiao Mianmian melirik antarmuka obrolan WeChat mereka berdua satu per satu, lalu wajahnya perlahan-lahan memerah. Ia merasa bahwa kurang lebih mengerti apa yang tengah terjadi. Namun, isi pesan WeChat ini pasti bukan dirinya yang mengirim pada Jiang Luoli.
Lalu, di dalam WeChatnya sendiri sama sekali tidak ada riwayat obrolan tersebut dengan Jiang Luoli. Jadi, hanya ada satu kemungkinan. Ketika Qiao Mianmian sedang tidur, Mo Yesi mengambil ponselnya dan mengobrol dengan Jiang Louli.
Qiao Mianmian tidak menyangka bahwa Mo Yesi dapat melakukan hal seperti ini, terutama ketika membaca perkataan Mo Yesi, 'Suamiku sangat kuat dan sangat hebat'. Hal tersebut benar-benar membuat Qiao Mianmian merasa marah sekaligus merasa lucu ketika membacanya.