Aku Tidak Tahan Diabaikan Olehnya
Aku Tidak Tahan Diabaikan Olehnya
Meskipun sebagai seorang pria yang sudah menikah, hal ini sudah seharusnya Mo Yesi lakukan. Tapi tidak banyak pria menikah berinisiatif melakukan ini. Pria seperti Mo Yesi dapat dikatakan sebagai seorang pria yang sangat sadar diri. Seharusnya Qiao Mianmian memberi Mo Yesi hadiah atas kesadaran dirinya.
Mo Yesi masih memandang Shen Rou yang menangis hingga matanya merah dan bengkak dengan tatapan acuh tak acuh. "Karena kau tahu aku tidak ingin bertemu denganmu, untuk apa kau masih datang ke sini?" kata Mo Yesi dingin. Bahkan Qiao Mianmian merasa pria itu sedikit kejam dan tak berperasaan dengan mengatakan hal tersebut.
Meskipun barusan Mo Yesi bicara pada Shen Rou dengan nada dingin, namun tangan besarnya sedang mengusap-usap rambut Qiao Mianmian dengan lembut. "Mianmian adalah istriku. Jika dia datang kemari, tentu saja aku akan mengosongkan waktu demi dia. Shen Rou, kurasa aku tidak perlu memberi tahu padamu apa bedanya teman dan istri. Kau tidak perlu membandingkan dirimu sendiri dengan Mianmian. posisi kalian di dalam hatiku berbeda."
"Kemudian ..." Mo Yesi mengabaikan wajah pucat Shen Rou. Seraya mengacuhkan tangisan Shen Rou, ia mengangkat gelas di atas meja dan minum di tepi gelas bekas lipstik Qiao Mianmian, lantas berbicara dengan santai, "jangan bersikap paling mengerti diriku di depan istriku. Jika dia salah paham, aku butuh waktu sangat lama untuk membujuknya. Meskipun aku tidak keberatan membujuknya, tapi jika dia marah dia akan mengabaikanku. Aku tidak tahan jika diabaikan olehnya.
"Aku memang orang yang terlalu higienis, tapi tidak ada orang yang harus merasa jijik dengan istrinya sendiri. Apa kau mengerti?" lanjut Mo Yesi.
Gelas di atas meja itu adalah gelas yang terbuat dari porselin berwarna putih. Shen Rou sejak awal sudah melihat bekas lipstik itu di tepi gelas. Saat Mo Yesi sengaja menempelkan bibirnya di bekas lipstik Qiao Mianmian, ia merasa wajahnya seperti ditampar dengan sangat keras.
Telinganya seperti berdering dan mendengar suara tamparan 'plak plak'. Shen Rou tiba-tiba tersentak. Mo Yesi pasti mendengar pembicaraannya dengan Qiao Mianmian sebelum ini. Sehingga Mo Yesi membuktikan dengan tindakannya bahwa ia sedikit pun tidak keberatan terhadap istrinya.
Keunggulan terbesar Shen Rou di depan Qiao Mianmian adalah ia dan Mo Yesi telah berteman lebih dari dua puluh tahun. Shen Rou dan Mo Yesi sangat cocok dan paling serasi di mata orang lain. Bagi orang-orang, mereka adalah kekasih masa kecil.
Tapi jika seperti ini, ia tidak lain dan tidak bukan hanya menjadi satu-satunya lawan jenis yang bisa mendekati Mo Yesi dalam dua puluh tahun terakhir. Selain dirinya, Mo Yesi tidak memiliki teman lawan jenis lain. Meskipun Mo Yesi tidak membicarakan seberapa dekat hubungan pertemanan dengannya, tapi Shen Rou sudah sangat puas dibandingkan hubungan Mo Yesi dengan orang lain.
Tidak peduli bagaimana Mo Yesi memperlakukannya, dengan faktor spesial ini, ia sudah menang dari semua wanita. Shen Rou selalu merasa tidak ada orang yang lebih mengerti Mo Yesi dibandingkan dengan dirinya. Tapi kalimat Mo Yesi tadi langsung menyangkal bahwa Shen Rou sangat mengenalnya.
Tidak tahu apakah di hati Mo Yesi benar berpikir seperti itu atau hanya bicara demi Qiao Mianmian agar tidak salah paham. Namun bagi Shen Rou, semua itu tak ada bedanya. Semua sama-sama membuat hatinya sakit. Hatinya seperti tergores oleh senjata tajam. Berdarah dan terasa sangat-sangat sakit.
Ia terlalu memahmi Mo Yesi. Karenanya, Sen Rou sekarang merasa begitu kesakitan. Mo Yesi benar-benar menyukai Qiao Mianmian. Mo Yesi melindungi Qiao Mianmian dengan cara seperti ini. Mo Yesi tidak rela membuat Qiao Mianmian terluka sedikit pun. Tapi, apakah Mo Yesi tahu seberapa dalam pria itu menyakitinya saat Mo Yesi melindungi wanita di sisinya itu?