Sebenarnya Ia Tidak Pernah Tinggal Di Panti Asuhan
Sebenarnya Ia Tidak Pernah Tinggal Di Panti Asuhan
Qiao Anxin hampir mati karena marah. Padahal Ayah Qiao barusan memintanya untuk meminjam uang dari Su Ze. Namun, begitu membicarakan Qiao Mianmian, ia langsung mengatakan penolakan dan tidak bisa. Kemudian Qiao Anxin pun mencibir, "Sepertinya kita hanya bisa menjual rumah keluarga kita."
Wajah Lin Huizhen langsung berubah, "Tuan, rumah itu tidak boleh dijual. Setelah menjual rumah, di mana kita akan tinggal? Pergi dan mohon lah saja, karena kita akan tinggal di mana? Cepat kau pergi dan memohon kepada Qiao Mianmian saja. Sejak kecil kau selalu memanjakannya, dan dia tidak mungkin tidak menolong saat sedang kesusahan," ucapnya.
Ayah Qiao terdiam lama, lalu berbalik dalam diam dan berkata, "Aku akan memikirkannya lagi." Setelah mengatakan kalimat ini, ia pun meninggalkan bangsal.
Ayah Qiao baru saja pergi, dan Qiao Anxin segera mengepalkan tangan Lin Huizhen dengan erat sambil mengatupkan giginya dan bertanya, "Bu, apa sebenarnya masalah yang baru saja kau dan ayah katakan? Qiao Mianmian, dia... Bukankah dia seorang anak dari panti asuhan?"
Lin Huizhen segera melihat sekeliling dengan gugup begitu ia mendengar Qiao Anxin bertanya tentang hal ini, lalu ia bangkit dan menutup pintu bangsal. Kemudian ia kembali ke tempat tidur, merendahkan suaranya dan berkata, "Kau bisa merendahkan suaramu, jangan biarkan ayahmu mendengarnya. Aku juga tidak tahu persis apa yang terjadi. Dia bilang Qiao Mainmian dibawa kembali dari panti asuhan, tapi nyatanya Qiao Mianmian tidak pernah tinggal di panti asuhan."
"Apa?!" Qiao Anxin berkata dengan kaget, "Dia belum pernah tinggal di panti asuhan? Kalau begitu, mengapa ayah..."
"Ini hanya untuk menyembunyikan beberapa rahasia."
Qiao Anxin mengepalkan jarinya, lalu detak jantungnya tiba-tiba menjadi sangat cepat, "Apa rahasianya?" tanyanya.
Lin Huizhen menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Ayahmu menyembunyikannya dalam-dalam, dan bahkan aku tidak tahu banyak hal. Pada tahun-tahun awal, dia bekerja untuk seseorang, dan bos memperlakukannya dengan sangat baik, serta mengatakan bahwa dia telah menyelamatkan hidupnya."
"Kemudian, ada masalah yang terjadi pada bosnya dan harus pergi ke luar negeri untuk berlindung. Lalu, setelah pergi keluar negeri, bosnya menitipkan seorang anak kepada ayahmu."
"Anak itu… Apakah itu Qiao Mianmian?" tanya Qiao Anxin yang tanpa sadar menjadi gugup, serta napasnya menjadi lambat.
"Ya," Lin Huizhen mengangguk, "Itu dia," jawabnya.
"Bagaimana ini bisa terjadi..." gumam Qiao Anxin yang sepertinya tidak bisa diterima. "Jadi, Qiao Chen juga bukan dibawa kembali dari panti asuhan?" tanyanya lagi.
"Qiao Chen iya, dia dibawa dari panti asuhan," kata Lin Huizhen sambil mengerutkan kening. "Ayahmu memiliki pikiran patriarki, dan dia membawa Qiao Chen kembali untuk mewarisi keluarga Qiao dari generasi ke generasi."
"Lalu, orang tua kandung Qiao Mianmian tidak pernah datang menemuinya lagi?" tanya Qiao Anxin. Tidak tahu mengapa, namun diriinya memiliki firasat yang tidak jelas. Ia memiliki firasat bahwa identitas Qiao Mianmian mungkin tidak biasa, dan ia merasa hatinya sangat tidak nyaman ketika memikirkannya.
"Seharusnya tidak pernah," jawab Lin Huizhen dengan ekspresi yang samar-samar. "Saat itu, begitu menghadapi masalah yang sangat sulit, baru pergi berlindung ke luar negeri. Mungkin, kesulitan itu tidak pernah bisa dihindari sama sekali. Jika tidak, tidak mungkin untuk meninggalkan putrinya sendiri di negara ini selama beberapa dekade dan tidak peduli tentang itu."
Belum menghindarinya? Kalau begitu, bukankah itu sudah mati?! Batin Qiao Anxin. Saat memikirkan kemungkinan ini, hatinya merasa senang dan seketika merasa jauh lebih nyaman di dalamnya. Entah bagaimana jika orang tua kandung Qiao Mianmian benar-benar hebat. Namun jika orang tuanya mati, Qiao Mianmian masih seorang yatim piatu. Lalu, akhirnya ada senyuman di wajahnya, dan juga perasaan lega.
Lin Huizhen tidak mengetahui pikiran Qiao Anxin, ia hanya mengkhawatirkan perselingkuhan di antara Qiao Anxin dan Su Ze. Kemudian ia meraih tangan Qiao Anxin, dan tampak ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Anxin, apa yang terjadi di antara kau dan Aze? Dia benar-benar ingin putus denganmu?"