Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Bagaimana Ini, Mereka Bilang Akan Melaporkan



Bagaimana Ini, Mereka Bilang Akan Melaporkan

1Ketika melihat skor Mo Yesi, Qiao Mianmian merasa sangat tidak enak hari ini, dan ia merasa sangat menipu. Inilah yang disebut operasi sekejam harimau, kemudian melihat skor membunuh 0 dan 5 kali mati.      

Dalam permainan King Pesticide, Jungler atau pahlawan yang memiliki peran untuk membunuh dan menghabiskan monster hutan dan biasanya hanya mengambil sedikit monster. Lalu, Jungler yang terkuat atau tidak, hampir tidak terkait dengan menang atau kalah dalam satu ronde. Karena ia lah yang ingin mengatur ritme permainan secara keseluruhan, maka jika Jungler tidak bermain dengan baik, jadi bisa dikatakan akan kalah lebih dari setengahnya.     

Bisa dibayangkan bahwa seorang jungler melakukan 0-3-0 dengan menyebut dirinya Li Bai, dan itu begitu membuat rekan satu timnya kecewa. Dengan skor ini, mungkin perekonomian tidak dapat tumbuh, dan bahkan mustahil untuk menggerakkan ritme apa pun. Oleh karena itu, hanya dalam beberapa menit saja, sebagian besar menara pertahanan mereka telah dihancurkan.     

Lalu, sisi lain menangkap ritme dan menjatuhkan menara pertahanan di jalan tengah sampai ada satu yang tersisa, kemudian melepaskan satu lagi untuk menyerang kristal. Setelah itu, ketika melihat Mo Yesi yang punya skor 0-3-0, hal itu jadi membuat rekan satu timnya akhirnya mau tidak mau angkat bicara.     

Youzha Xiao Luban: 'Li Bai, kau tidak tahu bagaimana cara merebut posisi pembunuh. Sial banget jika bertemu rekan setim sepertimu di pertandingan promosi. Sial, kau pasti sengaja!'     

Daji Xiao Baobao: 'Apa kau tidak tahu cara bermain match saat ingin melatih pahlawan? Rangking seperti apa yang harus dimainkan? Bukankah ini berbahaya?'     

Guo Fu Zui Qiang Fuzhu: 'Li Bai, kau ini memang benar-benar menipu, laporkan dia bersama setelah pertarungan.'     

Qiao Mianmian: '...'     

Setelah itu Qiao Mianmian memandang Mo Yesi dengan tatapan pahit, "Bagaimana ini, mereka bilang ingin melaporkan," ucapnya.     

Dengan skor Mo Yesi yang seperti ini, bahkan Qiao Mianmian tidak punya nyawa hingga akhir pertandingan. Jika dilaporkan, ia akan dipotong lebih dari sepuluh poin. Lalu, jika kredibilitasnya tidak cukup, Qiao Mianmian dalam dua hari ini tidak akan bisa bermain peringkat ini.     

Pria itu menatap layar ponsel dengan saksama karena telah dikeluhkan oleh rekan satu timnya, dan itu tidak mempengaruhinya sedikit pun. Lalu, dengan tenang ia terus mengoperasikan pahlawan di tangannya.      

"Mengapa memang jika laporan itu berhasil?" Mo Yesi menjawab Qiao Mianmian sambil bermain game.     

Bibir Qiao Mianmian meringkuk dan berkata, "Poin reputasi ku akan dikurangi, dan aku sementara waktu tidak akan bisa bermain peringkat ini."     

"Lalu, bagaimana agar bisa membuat laporan mereka tidak berhasil?"     

Qiao Mianmian menekuk bibirnya lagi dan berkata dengan hampir tanpa harapan, "Kecuali kau bisa mendapatkan beberapa nyawa, atau jika kau tidak bisa mendapatkan satu nyawa pun, sistem akan berpikir kau sengaja memberikan nyawa."     

Mo Yesi terdiam sesaat, "Aku sebenarnya sengaja melakukannya," katanya setelah itu.     

"..." Qiao Mianmian sungguh tidak habis pikir, sebab Mo Yesi benar-benar melakukannya dengan sengaja. Bukankah dia ingin menang? Kau hanya akan kalah jika kau sengaja memberi nyawa pada seseorang, batinnya dengan bingung.     

"Aku baru saja memberikan beberapa nyawa, hanya untuk membiasakan diri dengan operasi pahlawan ini. Aku hampir akrab sekarang, jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan pihak lain menguasai nyawaku. Karena mengambil nyawa dapat membuat laporan mereka tidak berhasil, maka aku akan mendapatkan beberapa."     

Mendengar pernyataan yang begitu meremehkan ini, Qiao Mianmian merasa bahwa pria ini sedang membual. Untuk menjaga wajahnya, ia telah memberikan begitu banyak nyawa, dan perekonomiannya juga sedang tidak tinggi. Entah bisakah Mo Yesi masih mendapatkan nyawa orang lain.     

Qiao Mianmian tidak mengharapkan apapun darinya. Ia hanya berharap bahwa Mo Yesi akan mengirim lebih sedikit nyawa di waktu berikutnya, dan berhenti mengadu domba rekan satu timnya. Mungkin masih ada harapan untuk menang, namun beberapa menit telah berlalu.     

Qiao Mianmian yang menonton Mo Yesi bermain game sepanjang waktu, tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar dengan tatapan mata yang luar biasa. Karena pada waktu bersamaan terdengar serangkaian suara yang cepat 'First Blood, Double Kill, Triple Kill, Quadra Kill, Penta…' dan datang dari ponsel.     

Setelah suara lain menunjukkan bahwa tim lawan dihancurkan, Qiao Mianmian melihat bahwa rekan satu tim yang baru saja memarahi Mo Yesi seketika memberikan banyak sekali pujian seperti: '666666 (Bahasa gaul Mandarin yang artinya hebat sekali)', 'Sobat, operasi ini sangat luar biasa', 'Itu adalah pertunjukan bunga kerdil', 'Apakah pada saat mulai tadi, kau bermain game dengan kakimu?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.