Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Memanjakanmu Sampai Kau Tidak Akan Bisa Meninggalkanku



Memanjakanmu Sampai Kau Tidak Akan Bisa Meninggalkanku

2Jika Mo Yesi sejak awal tidak pernah memanjakannya, Qiao Mianmian juga tidak akan mempunya kesan apa-apa dan tidak akan peduli jika mereka akhirnya berpisah. Tetapi... Mo Yesi memperlakukannya dengan begitu baik dan begitu memanjakannya. Bagaimana mungkin hati Qiao Mianmian tidak tergoyahkan?     

Qiao Mianmian bisa memprediksi bahwa jika hal itu benar-benar terjadi dan hari seperti itu tiba, ia pasti akan sedih. Rasanya pasti akan jauh lebih menyedihkan daripada saat ia putus dari Su Ze. Lagi pula, Su Ze tidak pernah memanjakannya seperti ini.     

"Ya," jawab Mo Yesi lagi dengan tegas lagi dan ragu-ragu.     

Seolah melihat kegelisahan Qiao Mianmian, bibir Mo Yesi melengkung. Pria itu mengangkat wajah Qiao Mianmian yang seukuran telapak tangannya dan suaranya melembut beberapa derajat, "Sayang, jika janji lisan tidak bisa memberimu rasa aman, aku bisa mengajarimu sebuah cara. Trik ini jelas lebih berguna daripada jaminan lisan apapun. Apakah kau ingin tahu? Aku bisa mengajarkannya kepadamu."     

Qiao Mianmian terkejut dan berkedip, "Cara apa?"     

Sudut bibir Mo Yesi melengkung lagi. Lima fitur wajahnya tampak tegas dan tampan dengan kontur alis dan mata yang sangat dalam. Saat mata Mo Yesi yang dalam itu terfokus pada seseorang, tatapannya akan memberikan ilusi seperti pusaran dalam hingga orang itu terseret masuk ke dalam matanya.     

Hati Qiao Mianmian seketika menjadi panik. Ketika pria ini tidak tersenyum, ia tampak sangat dingin dan misterius seperti tidak dapat disentuh. Sosoknya memberikan kesan suci yang tak dapat diganggu gugat. Tetapi, saat Mo Yesi tertawa, ia bisa membuat hati orang berantakan dengan mudah. Senyumannya sangat menggoda.     

Qiao Mianmian dibuat sedikit bingung karena senyum di sudut bibir Qiao Mianmian. Wajah tegas dan tampan itu mendekat ke arahnya dan membesar beberapa kali di depan matanya. Napas hangat Mo Yesi berembus di wajah Qiao Mianmian yang memanas dan merah padam.     

"Izinkan aku membuat sebuah kesepakatan. Jika suatu saat nanti hatiku berubah dan melanggar apa yang telah ditetapkan dalam perjanjian, semua properti atas namaku akan menjadi milikmu," kata Mo Yesi, "Sayang, janji apapun hanya bisa dijamin jika dikaitkan dengan kepentingan ekonomi pihak lain. Dengan begitu, baru perjanjiannya akan benar-benar terjamin. Kalau tidak, itu hanya omong kosong. Cara terbaik untuk menahan seseorang adalah dengan menahan kepentingan finansialnya. Terutama, pria seperti aku yang memiliki kekayaan besar. Jika aku mengkhianatimu, berarti sama saja aku akan menderita kerugian besar."     

Mata Qiao Mianmian membelalak saat mendengar perkataan Mo Yesi dan tatapan matanya langsung dipenuhi kekhawatiran. Apakah Mo Yesi sedang mengajarkanku bagaimana cara menghadapinya? Tapi… Apakah ada masalah dengan cara ini? pikir Qiao Mianmian.     

Dalam keadaan normal, jika seorang pria dengan kekayaan luar biasa seperti Mo Yesi menikahi seorang wanita yang salah, bukankah seharusnya ia membuat berbagai perjanjian pranikah untuk mencegah wanita tersebut mengambil keuntungan dan membagi hartanya dari perkawinan? Jika tidak, Mo Yesi perlu melakukan semua jenis tindakan pencegahan setelah menikah.     

Ada banyak selebriti wanita di lingkaran industri hiburan yang menikah dengan orang kaya. Sebelum menikah, mereka perlu menandatangani perjanjian dengan berbagai persyaratan. Jika tidak, mereka sama sekali tidak akan memiliki kesempatan untuk menikah.     

Tetapi, mengapa saat Qiao Mianmian yang sampai di titik ini, hal yang dialaminya justru terbalik? Selain itu, perjanjian yang baru saja Mo Yesi katakan hanya menyebutkan konsekuensi dari pengkhianatan Mo Yesi terhadapnya. Jadi, bagaimana jika dirinya yang mengkhianati Mo Yesi?     

Qiao Mianmian memikirkan hal ini dan kemudian mengajukan pertanyaan, "Bagaimana jika aku yang mengkhianatimu?"     

"Aku tidak akan memberimu kesempatan seperti itu," jawab Mo Yesi. Pria itu menatap Qiao Mianmian dengan mata yang dalam dan gelap, lalu mengucapkan setiap kata dengan percaya diri, "Sayang, aku akan mati-matian melakukan yang terbaik untukmu. Aku akan mati-matian memanjakanmu. Aku akan memanjakanmu sampai kau tidak bisa meninggalkanku. Kau tidak akan pernah bisa tertarik pada pria manapun selain aku."     

Setelah Mo Yesi selesai berbicara, ia membelai rambut Qiao Mianmian yang lembut dan panjang. Lalu, ia berkata dengan suara yang sangat rendah dan lembut, "Sayang, seumur hidupku, kau hanya bisa menjadi wanitaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.