Berdedikasi Mendukungnya
Berdedikasi Mendukungnya
"Iya."
Wei Zheng memikirkannya, lalu dengan hormat menjawab, "Hampir selesai. Saya mengatur seseorang untuk berbicara dengan keluarga Qiao. Harga yang diberikan juga sangat mengesankan, tapi keluarga Qiao masih tidak bersedia menjual vila itu. Katanya, itu adalah rumah tua keluarga Qiao yang mempengaruhi fengsui keluarga Qiao. Berapapun uang yang diberikan, mereka juga tidak akan menjualnya"
"Presiden Mo pernah menjelaskan bahwa jika prosedur normal gagal, saya akan beralih ke metode lain. Jadi, saya akan membuat Qiao Ruhai terkena masalah. Kemudian, walaupun dia tidak ingin menjualnya, dia jadi harus menjualnya untuk menyelesaikan masalah itu."
"Baiklah, kau melakukan pekerjaan dengan baik," kata Mo Yesi, "Ingat, tidak peduli menggunakan cara apapun, kau harus menyelesaikan untuk membeli rumah itu."
Mo Yesi menyipitkan mata. Saat ia teringat bagaimana keluarga Qiao memperlakukan Qiao Mianmian, matanya menjadi semakin dingin.
Mo Yesi sama sekali tidak tertarik dengan rumah keluarga Qiao. Alasan mengapa ia harus mendapatkannya adalah hanya demi Qiao Mianmian. Ada hal-hal yang Qiao Mianmian pedulikan di dalam rumah itu. Selama itu adalah apa yang Qiao Mianmian pedulikan dan apa yang Qiao Mianmian inginkan, Mo Yesi akan berdedikasi melakukannya.
Bisa dibilang bahwa sekarang Mo Yesi memahami hal-hal tidak masuk akal yang dilakukan raja-raja kuno untuk selir kesayangannya. Ketika kau memiliki seseorang di dalam hatimu, kau akan ingin memberikan seluruh isi dunia padanya.
Aku tidak sabar untuk memberikan seluruh hatiku untuk Qiao Mianmian, begitu batin Mo Yesi.
"Oke, pergilah," Mo Yesi melambaikan tangannya untuk menunjukkan bahwa Wei Zheng sudah boleh pergi.
"Baik, Presiden Mo."
Wei Zheng berbalik dan berjalan ke pintu ketika ia mendengar bosnya menyuruhnya berhenti lagi. Tangannya yang mendorong pintu ditarik kembali dan ia bertanya, "Apakah Presiden Mo punya perintah lagi?"
Mo Yesi menunduk untuk melihat ke arah layar ponsel dan mengetukkan jarinya ke layar. Setelah beberapa saat terdiam, ia berkata, "Biasanya hadiah apa yang lebih baik dikirim untuk memberikan selamat kepada orang lain?"
"Hah?" Wei Zheng tertegun. Butuh beberapa detik, baru akhirnya ia bereaksi. Wei Zheng membuat tebakan yang berani, lalu dengan hati-hati bertanya, "Apakah Tuan Mo ingin memberikan hadiah kepada Nyonya Muda?"
Satu-satunya orang yang bisa membuat Presiden Mo menghabiskan tenaga dan pikiran hanyalah Nyonya Muda. Di masa lalu, jika Tuan Muda Mo hendak memberikan hadiah kepada orang-orang, semuanya langsung diserahkan kepada sekretaris wanita di luar. Sejak kapan Tuan Muda Mo bertanya tentang hal seperti itu secara pribadi?
"Hm," Mo Yesi memberi jawaban singkat dengan lembut.
"Apakah Presiden Mo ingin merayakan keberhasilan audisi Nyonya Muda?"
"Hm."
"Biasanya tanpa pengecualian, hadiah untuk wanita tidak lebih dari bunga dan perhiasan atau sejenisnya. Tentu saja, yang utama adalah melihat apa yang disukai Nyonya Muda itu. Itu juga ide yang bagus."
Mo Yesi mengerutkan kening dan bertanya, "Lihat apa yang dia suka?"
"Benar. Mengapa Tuan tidak coba bertanya dulu?"
———
Qiao Mianmian dan Jiang Luoli berjalan keluar dari hotel. Lalu, mereka memanggil mobil khusus untuk pergi ke restoran berputar. Mo Yesi pernah membawa Qiao Mianmian ke restoran berputar sekali sebelumnya. Begitu ia masuk ke mobil, ia menerima pesan teks dari Mo Yesi.
| Mo Yesi: Hm, aku ada waktu kosong. Beri aku alamatnya. Aku akan datang mencarimu.
Qiao Mianmian melihat balasan ini dan sudut bibirnya sedikit terangkat. Jarinya mengklik layar dan membalas pesan Mo Yesi dengan cepat.
| Qiao Mianmian: Itu adalah restoran berputar yang pernah kita kunjungi sebelumnya. Aku ingin berbagi kabar baik denganmu. Aku lulus audisi! Aku bersama Luoluo sekarang dan aku akan mentraktir kalian makan besar siang hari ini!
| Mo Yesi: Jiang Luoli ada di sana?
Qiao Mianmian sepertinya mengendus sedikit ketidakpuasan dari pesan teks ini. Ia kira-kira bisa menebak apa alasannya sehingga ia pun menjawab dengan sedikit bercanda.
| Mo Yesi: Kenapa nada bicaramu ini? Luoluo bukanlah orang luar. Selain itu, Luoluo membantuku mendapatkan kesempatan audisi kali ini. Orang yang paling harus aku sampaikan terima kasih adalah dia.