Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kau Sama dengan Wanita Jalang Itu, Terbiasa Berpura-pura



Kau Sama dengan Wanita Jalang Itu, Terbiasa Berpura-pura

1Semakin penampilan asisten kecil itu menyusut dan menyedihkan, semakin Qiao Anxin ingin memberinya pelajaran. Qiao Mianmian si wanita jalang biasa berpura-pura menjadi menyedihkan untuk mendapatkan belas kasihan pria.     

"Takut itu akan mempengaruhiku?" kata Qiao Anxin dengan wajah suram sambil berjalan ke depan asisten itu. Saat ia melihat wajah asisten yang putih dan lembut, ia mengulurkan kuku panjangnya dan mencubit wajah asistennya, seolah-olah sedang melampiaskan amarahnya. Qiao Anxin berkata dengan kejam, "Apakah kau ingin aku hancur? Jangan berpikir aku tidak tahu bahwa di dalam hatimu kau sedang bahagia!"     

Jari-jari Qiao Anxin mencubit daging hingga meninggalkan tanda merah di wajah asisten itu.     

"Kakak Anxin, aku tidak akan berani," kata asisten kecil yang tidak berani melawan itu. Ia kesakitan dan air matanya jatuh. Karena ia terlalu takut, seluruh tubuhnya gemetar.     

"Kau tidak berani, tapi menurutku kau sangat berani! Kau sama dengan wanita jalang itu, biasa berpura-pura! Tidak ada laki-laki di sini. Untuk siapa kau berpura-pura menunjukkan penampilan yang lemah dan polos ini? Menurutmu apakah akan ada laki-laki yang akan mengasihani dan menenangkanmu?" tuduh Qiao Anxin     

Qiao Anxin masih saja marah-marah, "Kau menangis di tempat ini. Apakah kau benar-benar ingin memberitahu orang lain dengan cara ini bahwa aku menindasmu?"     

"Kakak Anxin, aku… Aku benar-benar tidak…"     

Asisten kecil itu menggelengkan kepalanya dengan kuat dan air matanya mengalir semakin deras. Ia dibuat ketakutan oleh Qiao Anxin. Ketika Qiao Anxin melihatnya, ia langsung teringat Qiao Mianmian. Hatinya semakin lama semakin marah.     

Qiao Anxin mengulurkan tangan ke wajah asisten kecil itu dan ingin mencubitnya lagi. Namun, saat ini seorang staf berjalan keluar. Melihat pemandangan ini, staf itu langsung tercengang.     

Qiao Anxin melihat staf itu dan terkejut, tetapi ekspresinya segera berubah. Tangannya yang terulur untuk mencubit asisten itu berubah menjadi membantu menghapus air mata asistennya.     

Qiao Anxin mengubah penampilan sebelumnya yang mengerikan dan menakutkan. Dalam sekejap mata, ia berubah menjadi kakak perempuan yang dapat diandalkan dan berkata dengan lembut, "Xiao Ke, jangan menangis lagi. Jika kau menemui kesulitan, beritahu Kakak Anxin. Aku akan membantumu menyelesaikannya. Kau telah bersamaku selama bertahun-tahun dan aku selalu memperlakukanmu sebagai adik perempuanku. Kau jangan merasa tidak enak hati."     

Asisten kecil itu membeku. Ketika ia akhirnya juga menyadari bahwa seorang anggota staf stasiun televisi sedang melihat mereka, ia mengulurkan tangan dan menyeka air mata dari sudut matanya. Ia menggigit bibirnya, bekerja sama dengan Qiao Anxin, dan berkata, "Terima kasih, Kakak Anxin. Ini juga bukan masalah besar. Aku bisa menyelesaikannya sendiri dengan baik."     

Qiao Mianmian tersenyum dan menyeka air mata dari sudut mata asistennya, "Itu bagus. Jika kau tidak bisa menyelesaikannya sendiri, kau harus memberitahuku."     

"Baiklah, aku… aku bisa melakukannya."     

Staf yang menyaksikan adegan ini mengulurkan tangannya dan menggaruk kepalanya dengan sedikit keraguan di matanya. Tadi, mungkinkah ia salah melihat? Qiao Anxin sama sekali tidak sedang menindas asistennya, tetapi sedang menenangkan asistennya?     

———     

Qiao Anxin keluar melalui jalan yang sangat aman di bawah pengaturan staf. Ia naik mobil asisten (umumnya mobil dengan lebih dari 7 tempat duduk, juga mengacu pada mobil yang dirancang khusus untuk para aktris untuk memasak, merias, dan menata gaya) dan pergi ke perusahaan Xinghui.     

Sejak awal sudah banyak reporter yang menunggu di gerbang Xinghui. Perusahaan mengatur pengawal untuk menjemput orang-orang di lantai bawah. Segera setelah mobil Qiao Anxin berhenti, pengawal datang dan menjemputnya untuk melindunginya.     

Wartawan melihat Qiao Anxin turun dari mobil dan bergegas mendekat. Ada yang memegang perekam, ada yang memegang mikrofon, dan ada yang membawa kamera. Jika bukan karena ada pengawal yang melindungi Qiao Anxin, ia akan dikelilingi oleh para wartawan ini hingga penuh sesak.     

Puluhan reporter mencoba menerobos perlindungan pengawal. Masing-masing dari mereka melontarkan pertanyaan demi pertanyaan dengan penuh semangat.     

"Qiao Anxin, bisakah Anda menanggapi berita tentang Anda di Internet? Apakah Anda benar-benar menjadi selingkuhan untuk seseorang? Apakah mantan pacar Su Ze benar-benar kakak perempuan Anda?"     

"Qiao Anxin, kudengar Su Ze dan kakak Anda sudah bertunangan dan mereka hampir masuk ke jenjang pernikahan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.