Nyalimu Sangat Besar, Kau Berani Berbohong Padaku
Nyalimu Sangat Besar, Kau Berani Berbohong Padaku
Su Ze menggertakkan gigi dan mengucapkan setiap kata dengan marah, "Kepedulianmu adalah menggunakan kehamilan palsu untuk membohongiku?"
"Apa yang palsu..." Qian Anxin tidak menanggapi pada awalnya dan masih bertahan terhadap tuduhan itu. Setelah beberapa detik, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah dan matanya membelalak kaget. "Kakak A Ze, kau…"
Karena Qiao Anxin sangat terkejut, pikirannya menjadi kosong. Untuk sementara waktu, ia hanya bisa terdiam.
Perasaan Su Ze yang pada awalnya terbangun setelah melakukan persetubuhan dengan Qiao Anxin hilang begitu banyak. Alasan mengapa ia putus dari Qiao Mianmian dan memutuskan untuk menikahi Qiao Anxin adalah karena adanya anak di dalam perutnya. Sekarang, terungkap fakta bahwa ternyata anak itu tidak ada.
Kemarahan karena dibohongi membuat Su Ze tidak lagi memiliki perasaan terhadap Qiao Anxin selain rasa jijik dan benci. Wajahnya dingin bagaikan tertutup lapisan es. Ia melangkah maju, mengulurkan tangannya untuk mencekik leher Qiao Anxin, dan berkata dengan wajah tegas, "Nyalimu sangat besar. Kau berani membohongiku! Qiao Anxin, apakah kau tahu konsekuensinya karena sudah membohongiku?"
Su Ze pikir dirinya sendiri adalah orang yang sangat pintar. Tetapi, sebaliknya, ia dipermainkan berulang kali oleh wanita licik di sisinya. Ini membuatnya tidak bisa memaafkannya.
"Uhuk, uhuk, uhuk... Kakak A Ze... Lepas, lepaskan...." gumam Qiao Anxin.
Leher Qiao Anxin tersedak karena ia tidak bisa bernapas. Wajahnya memerah dan ia terbatuk hebat. Ia mengulurkan satu tangan dan mencoba melepaskan tangan Su Ze. Namun, perlawanannya membuat Su Ze semakin marah.
Su Ze mengencangkan kekuatan di tangannya dan berkata, "Wanita jalang. Jika bukan karena kau, aku dan Mianmian tidak akan putus."
"Uhuk, uhuk… Lepas, lepaskan aku..." Qiao Anxin memohon.
Mata Qiao Anxin terbuka semakin lebar dan matanya sudah mulai memutih. Ia berjuang mati-matian, berteriak ketakutan, dan menendang Su Ze dengan kakinya. Dalam perjuangan itu, lututnya tiba-tiba mengenai selangkangan Su Ze. Wajah Su Ze menjadi pucat. Di bawah rasa sakit yang hebat, Qiao Anxin mendorongnya menjauh dengan kekuatan.
Setelah suara berderak. Qiao Anxin menabrak meja kopi di sebelahnya dan jatuh ke tanah dengan keras. Saat ia terjatuh ke tanah, perutnya menyentuh tanah terlebih dahulu. Kemudian, ia merasakan rasa sakit yang merobek.
Brak!!!
Karena ada suara keras, karyawan di luar mendengar gerakan dari dalam kantor. Mereka pun membuka pintu dan bergegas masuk. Setelah memasuki kantor, para karyawan tercengang saat melihat Qiao Anxin yang terjatuh ke tanah serta Su Ze yang pucat dan menutupi selangkangannya.
Setelah beberapa detik, salah satu karyawan bereaksi dan segera berjalan menuju Su Ze, "Pre… Presiden Su, Anda baik-baik saja…?"
Ya, Tuhan. Apakah Presiden Su bertengkar dengan Nona Qiao? Apalagi, dilihat dari situasi di tempat kejadian, pertarungannya cukup intens, kira-kira begitu hal yang dipikirkan para karyawan.
Pemandangan Ini mengejutkan para karyawan karena seluruh Xinghui tahu bahwa Su Ze dan Qiao Anxin memiliki hubungan yang sangat baik. Mereka juga tahu bahwa Su Ze sangat mencintai Qiao Anxin. Jangankan berkelahi, biasanya mereka saja bahkan enggan mengucapkan kalimat yang berat.
Su Ze tidak ingin sisi memalukannya dilihat oleh para karyawan. Ia segera menjadi marah dan meneriaki karyawan yang berjalan ke arahnya, "Siapa yang membiarkanmu masuk? Keluar!"
Karyawan itu tercengang. Saat ia berhadapan dengan tatapan mata Su Ze yang seperti ingin memakan orang, ia segera berbalik dan berjalan keluar. Namun, saat karyawan itu baru berjalan dua langkah, ia tiba-tiba membelalak keheranan.
Mata para karyawan kini tertuju pada Qiao Anxin yang terbaring di tanah dan mereka gemetar ketakutan.
"Nona… Nona Qiao ada apa denganmu?"
Su Ze mendengar bahwa ada yang salah dengan nada pertanyaan karyawan itu dan perlahan menoleh sambil menahan rasa sakit dan amarah. Seketika, ekspresi wajahnya juga berubah.