Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Hanya Kakak Iparmu Seorang



Hanya Kakak Iparmu Seorang

1Mo Yesi mengencangkan bibirnya, dan wajahnya yang tampan serta dalam tampak tertutup kabut. Setelah itu ia diam dan tidak berbicara.     

"Sial! Tidak mungkin kan aku menebaknya dengan benar?" tanya Yan Shaoqing yang benar-benar sangat terkejut.     

Kakak keduanya benar-benar diam! Diam seperti tidak ada seorang pria pun yang bisa diam tentang hal-hal seperti itu. Bahkan pria seperti kakak keduanya. Ini adalah masalah harga diri seorang pria, jika bukan karena Yan Shaoqing menebaknya dengan benar, entah bagaimana mungkin kakak keduanya bisa diam begitu lama.      

Bagaimanapun Mo Yesi sudah kehilangan wajahnya, jadi ia juga tidak peduli tentang rasa malu lagi. Kemudian ia menarik napas dalam-dalam, membuka sudut mulutnya yang kaku, dan berkata dengan suara yang kasar, "Malam itu juga tidak seperti ini, semuanya sangat normal. Tapi hari ini... Kurang dari sepuluh menit, dan dia terlihat sangat meremehkanku."     

"Menurutmu apa yang sedang terjadi?" tanya Mo Yesi.     

Yan Shaoqing benar-benar tidak habis pikir, "... Malam itu? Kakak kedua, apakah maksudmu malam saat kau tidak perjaka lagi? Mungkinkah objeknya yang berbeda, jadi penampilannya juga berbeda? Karena kau terlalu menyukai kakak ipar, pasti akan sedikit bersemangat dan senang, jadi keluar sedikit lebih cepat..." jawabnya.     

"Dan kau tidak memiliki perasaan pada wanita itu malam itu, jadi..."     

Kemudian Mo Yesi langsung memotongnya dengan suara dingin, "Dari awal sampai akhir, hanya ada kakak iparmu seorang."     

Yan Shaoqing tertegun sejenak, "Kakak kedua, apa maksudmu? Maksudmu... Wanita malam itu adalah kakak ipar?!" tanyanya.     

"Em!"     

"!!!"     

Mo Yesi belum pernah memberitahu Yan Shaoqing tentang ini sebelumnya.     

Yan Shaoqing sangat terkejut. Tapi setelah mendengar kejutan itu, ia merasa kalau itu sangat masuk akal. Kakak keduanya bukanlah pria sembarangan. Ia seharusnya sudah dapat menebak dari awal kalau kakak iparnya ada wanita yang malam itu. Setelah kakak kedua menyentuh seorang wanita, tidak mungkin untuknya menyentuh wanita lain.     

"Tapi, orang yang kami atur untuk malam itu bukanlah kakak ipar, dan wanita itu mengalami kecelakaan mobil di tengah perjalanan, lalu masuk ke rumah sakit. Kakak ipar, bagaimana kakak ipar bisa muncul di kamarmu? Mungkinkah, apakah ada orang lain yang mengatur untukmu?"     

"Jika seperti itu, beruntung gadis yang kami atur untukmu mengalami kecelakaan mobil di jalan. Kalau tidak, begitu dia lewat, bukankah dia akan bertabrakan dengan kakak? Pada saat itu, itu tidak akan baik."     

Mo Yesi menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Anak ketiga Yan, aku meneleponmu bukan untuk membicarakan hal ini denganmu."     

"Kakak kedua, apakah kau marah?" tanya Yan Shaoqing sambil memperhatikan bahwa nada suara Mo Yesi seperti ada yang salah. Jadi ia segera berkata untuk menyenangkannya, "Oke, oke, oke, kita tidak membicarakan hal ini. Kalau begitu mari... Bicarakan tentang durasi waktu?"     

"..." Mo Yesi hanya bisa diam. Jika Yan Shaoqing saat ini sedang berdiri di depannya, pasti ia akan langsung menghajarnya.     

"Kakak kedua, karena wanita malam itu adalah kakak ipar, apalagi yang harus kau khawatirkan? Kau bilang kau tampil normal malam itu, yang artinya kau baik-baik saja. Kalau menurutmu ada masalah kali ini, mungkin kondisi fisikmu sedang tidak terlalu baik!"     

"Apakah kau sakit baru-baru ini?" tanya Yan Shaoqing.     

Ekspresi Mo Yesi menjadi kaku, dan wajahnya tenggelam, "Tidak," jawabnya.     

"Kalau begitu, berarti kau tidak istirahat dengan baik."     

"Juga tidak."     

"Apakah itu karena terlalu banyak tekanan kerja?"     

"Tidak ada tekanan."     

Yan Shaoqing pun kemudian segera menanggapi, "... Seharusnya tidak begitu."     

Mo Yesi mengencangkan bibirnya, mengulurkan tangannya dan mengusap bagian tengah alisnya. Entah kenapa seluruh tubuhnya menjadi sangat kacau. Ia juga tahu bahwa tidak seharusnya begitu. Jika tidak, ia juga tidak akan menelepon Yan Shaoqing. Namun, ia berpikir bahwa pria ini lebih berpengalaman dan seharusnya dapat membantunya mencari tahu apa yang salah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.