Sungguh Karakter yang Mengagumkan
Sungguh Karakter yang Mengagumkan
Qiao Mianmian mengerutkan bibirnya saat melihat Mo Yesi memperkenalkan struktur kerangka setiap mobil kepada Qiao Chen dengan sabar. Ia merasa sangat lega begitu melihat tidak muncul sedikitpun ketidaksabaran di wajah Mo Yesi.
Qiao Mianmian sudah memikirkannya ketika ia menikahi Mo Yesi. Ia tidak berharap Mo Yesi akan memperlakukan Qiao Chen dengan sangat baik. Selama Mo Yesi memperlakukan Qiao Chen dengan normal, itu tidak masalah. Tetapi, Mo Yesi ternyata benar-benar sangat baik. Mo Yesi memperlakukan Qiao Chen dengan sangat baik, bahkan jauh lebih baik dari yang diharapkannya.
Mo Yesi sudah pernah mengatakan bahwa ia juga akan menyayangi orang-orang yang disayangi Qiao Mianmian dan pria ini benar-benar melakukannya. Terlepas dari kebaikan Mo Yesi terhadap Qiao Chen muncul karena ketulusan atau bukan, Qiao Mianmian merasa sangat bahagia dan ini sangat menghangatkan hatinya.
Qiao Mianmian semakin merasa bahwa suami yang dicarinya benar-benar baik. Menikah dengan Mo Yesi adalah pilihan yang tidak akan disesalinya.
Qiao Mianmian cukup puas dengan kehidupannya saat ini. Ia berpikir bahwa jika tidak ia menemukan masalah seperti Mo Yesi selingkuh dan kekerasan dalam rumah tangga atau semacamnya, ia seharusnya tidak akan cerai darinya di masa depan. Kecuali, Mo Yesi menyesalinya dan ingin pergi.
———
"Wah, Kakak Ipar… Mobil ini sangat keren jika dikendarai. Mobil bagus memang berbeda," kata Qiao Chen dengan penuh kekaguman.
"Ketika aku melihat mobil ini di majalah sebelumnya, aku pikir itu sangat modern dan keren. Ternyata aslinya seratus kali lebih bagus dari gambar! Kakak Ipar, kau terlalu luar biasa. Mobil ini terbatas di dunia. Punya uang saja belum tentu bisa membelinya, tapi kau benar-benar bisa memilikinya. Di seluruh negara A, tidak lebih dari dua orang yang bisa mendapatkan mobil ini, kan?"
Qiao Chen masih muda. Emosinya datang dan pergi dengan cepat. Pada saat ini, semua pikirannya tertarik oleh Bugatti Veyron edisi terbatas global yang dikendarainya. Setelah melewati turunan dan tanjakan sebelumnya, Qiao Chen kini menjadi penuh semangat dan matanya bersinar.
Akhirnya Qiao Chen bisa mengendarai mobil mewah yang diimpikannya dan ia merasa itu seperti mimpi. Karakter mengagumkan seperti apa yang dimiliki kakak iparnya? Kakak iparnya bahkan punya mobil yang sulit didapatkan. Qiao Chen bukan sedang hidup dalam mimpi, kan?
"Chenchen, kau tenanglah," Qiao Mianmian menegur sambil menatap Qiao Chen dengan gugup dan kaku, "Berkonsentrasilah saat mengemudi. Jangan terlalu bersemangat."
Qiao Mianmian bahkan tidak tahu apa yang dipikirkan Mo Yesi. Mo Yesi memberikan mobil ini kepada Qiao Chen. Memang benar Qiao Chen memiliki SIM. Tetapi, setelah Qiao Chen jatuh sakit, anak ini bahkan sudah satu tahun tidak menyentuh mobil.
Qiao Chen belum pernah menyentuh mobil mewah seperti Bugatti Veyron sebelumnya. Meskipun Qiao Mianmian tidak memahami tentang mobil, ia juga tahu bahwa harga mobil ini pasti sangat luar biasa.
Chenchen tadi juga bilang bahwa hanya ada dua mobil ini di seluruh negara A? Mobil yang sangat mahal. Apakah Mo Yesi tidak khawatir tentang kemampuan buruk Chenchen akan membuat anak ini menabraknya? pikir Qiao Mianmian. Ia merasa bahwa Mo Yesi terlalu memanjakan Qiao Chen.
"Kak, tenang saja. Mobil Kakak Ipar ini sangat mahal. Bagaimana mungkin aku berani untuk tidak berkonsentrasi?" jawab Qiao Chen.
Qiao Chen juga takut akan menabrakkan Bugatti edisi terbatas seharga puluhan juta ini sehingga ia langsung menyesuaikan kecepatan mobil itu menjadi lebih lambat. Qiao Chen khawatir pandangannya buruk saat mengendarai mobil mewah ini.
Mo Yesi melihat ekspresi gugup Qiao Mianmian, menoleh sambil mengerutkan bibir, lalu berbicara untuk menenangkannya, "Jangan khawatir. Karena aku yang membiarkannya mengemudi, maka aku tidak takut jika menabrak. Asuransi sudah cukup. Tidak akan membuat Qiao Chen mengeluarkan uang untuk membayar pemeliharaannya."
"....." Qiao Mianmian terdiam sejenak dan memelototi Mo Yesi, "Aku tidak bermaksud begitu. Lagi pula, bahkan jika kau memiliki asuransi, tetap saja tidak boleh menabrak sembarangan. Premi asuransi juga sangat mahal, kan? Jika kau berkata begitu, lalu Chen Chen benar-benar tidak menganggapnya serius untuk sementara waktu, bagaimana jika dia sampai menabrakkan mobilnya?"