Dia Benar-Benar Membencinya
Dia Benar-Benar Membencinya
Karena sekarang kakak ipar Qiao Chen ingin menebusnya pada kakak perempuannya, kalau begitu biarkan saja ia menebusnya saja.
———
Mo Yesi mengantar Qiao Chen ke sekolah terlebih dahulu . Begitu Qiao Chen turun dari mobil, ia melihat mobil mewah lain berkendara mendekat. Langkah Qiao Chen menuju gerbang sekolah berhenti saat ia melihat Bentley hitam yang diparkir tidak jauh darinya.
Sebuah tangan Qiao Chen yang tergantung di sisinya perlahan menegang. Ia merasakan orang-orang di belakangnya sedang mengawasinya, tetapi ia tidak menoleh. Sebaliknya, ia mempercepat langkahnya dan segera masuk ke sekolah.
Beberapa meter di belakang Qiao Chen, wajah kecil Shen Xin yang baru saja turun dari mobil memucat. Gadis itu menggigit bibirnya erat-erat dan matanya memerah. Sopir segera membuka payung dan berjalan di belakang Shen Xin untuk melindunginya dari sinar matahari.
Shen Xin menyukai kecantikan. Di musim panas, ia bukan hanya akan memakai lapisan tabir surya, melainkan selalu membawa payung saat berjalan di bawah sinar matahari. Baginya, berjemur hingga menghitam akan membunuhnya.
Sopir Shen Xin melihat bahwa ada yang salah dengan wajahnya. Ia bertanya dengan sedikit khawatir, "Nona Kedua, kau baik-baik saja kan?"
Shen Xin tidak mengatakan apa-apa. Ketika ia melihat Qiao Chen, ia menghentikan langkahnya. Sampai ia melihat Qiao Chen berjalan masuk ke sekolah dan benar-benar menghilang dari pandangannya, barulah ia menarik tatapan matanya yang memerah.
Shen Xin berdiri tak bergerak beberapa saat, menarik napas dalam-dalam, dan memaksa diri untuk menahan air mata yang hampir jatuh dari matanya. Lalu, ia berjalan keluar dari bawah payung yang dibawakan sopirnya.
Matahari musim panas sangat menyilaukan dan terik. Cahaya yang kuat mendadak menyinari Shen Xin. Sopir segera berjalan untuk memegang payung untuknya. Namun, Shen Xin mengulurkan tangannya untuk memblokirnya dan berkata dengan suara parau, "Tidak perlu, Paman Zhao, kau bisa kembali."
Paman Zhao terkejut dan masih merasa tidak tenang ketika melihat penampilan nona keduanya yang tidak normal. Sopir itu masih ingin memberinya payung, "Nona Kedua, kalau begitu ambillah payung ini dan jangan sampai terjebak di bawah sinar matahari."
Paman Zhao tahu bagaimana Shen Xin sangat takut terkena sinar matahari. Gadis kecil itu seumur dengan anak perempuannya dan sangat menyukai kecantikan. Empat musim dalam satu tahu, Shen Xin harus memegang payung saat keluar, terlebih lagi di musim panas.
Shen Xin melihat ke payung yang diserahkan sopir itu, menggelengkan kepalanya untuk pertama kalinya, dan menolak, "Tidak perlu."
Paman Zhao jelas memasang ekspresi terkejut di wajahnya, "Nona Kedua, kau…"
Matahari bersinar begitu besar hari ini. Nona Kedua Keluarga Shen bahkan tidak ingin membawa payung? Ini pertama kalinya dalam hidupku. Nona Kedua, ada apa dengan Nona Kedua? Ada yang tidak beres. Haruskan aku membicarakan tentang situasi Nona Kedua dengan Nyonya dan Nona Tertua? pikir Paman Zhao.
Shen Xin tidak mengatakan apa-apa. Ia sekali lagi mengarahkan pandangannya ke tempat yang baru saja dilalui Qiao Chen. Ia menatap kosong ke arah itu untuk beberapa saat, lalu berjalan menuju gerbang sekolah dengan putus asa.
Qiao Chen... Apakah barusan Qiao Chen melihatku? Aku selalu merasa bahwa Qiao Chen telah melihatku. Tapi, dia bahkan tidak menoleh ke belakang dan langsung pergi menghilang begitu saja. Qiao Chen benar-benar membenciku, batin Shen Xin.
Di masa lalu, Qiao Chen hanya memedulikan Shen Xin sebagai seorang gadis biasa. Begitu mengetahui bahwa Shen Xin adalah seorang gadis yang memiliki harga diri kuat dan tidak ingin terlalu menyakitinya, ia akan sangat bijaksana untuk menolak. Sedangkan, Shen Xin...
Shen Xin bahkan menganggap bahwa penolakan bijaksana Qiao Chen itu berarti bahwa pemuda itu juga sedikit tertarik dengannya. Kemudian, ia terus mengganggu Qiao Chen selama tiga tahun. Shen Xin berpikir bahwa kegigihannya pasti akan menggerakkan dan meluluhkan hati Qiao Chen.
Faktanya, Qiao Chen sudah lama kesal pada Shen Xin. Kali ini, Qiao Chen tidak bisa menahannya dan akhirnya mengatakan yang sebenarnya ada di dalam hatinya.
Lagi pula, Shen Xin juga memiliki harga dirinya sendiri. Ia telah mengganggu Qiao Chen sebelumnya karena ia pikir dirinya memiliki harapan. Selain itu, ia berpikir bahwa Qiao Chen juga memiliki perasaan terhadapnya. Tetapi, Qiao Chen tidak mau menerima Shen Xin karena identitasnya.