Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

A Si, Kau Benar-benar Keterlaluan



A Si, Kau Benar-benar Keterlaluan

3Untuk sementara waktu, Mo Yesi tidak bereaksi sedikit pun. Setelah beberapa detik, begitu ia bereaksi, ia segera memegang kembali tangan putih lembut gadis itu. Mo Yesi memasukkan jari-jari ramping, putih, dan rapinya di antara jari-jari wanita itu dan menggenggam tangannya dengan erat.     

Ekspresi wajah Gong Zeli berubah lagi saat melihat tangan keduanya yang saling mengait erat. Bibirnya mengencang dan jari-jarinya mengepal erat.     

"Ya, sudah selesai menjawab teleponnya," jawab Mo Yesi, seolah tidak melihat Gong Zeli yang berdiri di depannya. Matanya tertuju pada wajah putih dan lembut wanita di sampingnya dan suaranya lembut saat bertanya pada Qiao Mianmian, "Apa ada tas yang kau sukai? Dan sudah berencana untuk membelinya?"     

Qiao Mianmian mengangguk, "Ya, aku menyukai sebuah tas. Aku rasa itu cukup cocok untuk Luoluo."     

"Kalau begitu, belilah."     

"....." Qiao Mianmian terdiam. Ia sudah bersiap akan membelinya. Namun, seseorang membuat masalah dengannya dan ia juga merasa tidak berdaya.     

Mo Yesi melihat tatapan Qiao Mianmian yang tak berdaya dan agak marah. Ia langsung mengerti dan ia menggandeng Qiao Mianmian perlahan berjalan ke depan. Setelah beberapa langkah, tiba-tiba mereka berhenti.     

Mo Yesi mengangkat matanya. Kelembutan di matanya saat memandang Qiao Mianmian barusan seketika menghilang. Kini matanya menjadi dingin dan tajam, "Apakah kau memutuskan untuk membuat masalah denganku?"     

Perkataan Mo Yesi ini dikatakan untuk Gong Zeli. Beberapa petugas toko yang berada di samping terkejut saat mengetahuinya. Begitu Mo Yesi muncul, aura Gong Zeli juah semakin melemah dan tidak sekuat sebelumnya.     

Tuan Muda Gong yang terkenal memiliki temperamen buruk di kota Yun kini auranya telah jauh melemah. Beberapa orang sekali lagi mengalihkan pandangan mereka ke arah Mo Yesi dan diam-diam menebak di dalam hati. Tamu dengan identitas luar biasa ini sebenarnya siapa? Mengapa Tuan Muda Gong bahkan tampaknya sedikit takut padanya?     

Hanya ada beberapa keluarga konglomerat terkenal di kota Yun. Mereka semua mengenal beberapa tuan muda kaya yang memiliki hubungan baik dengan Gong Zeli. Di antara para tuan muda itu, tidak ada tamu dengan identitas tidak jelas di depan mereka. Namun, jika ada seseorang bisa membuat Tuan Muda Gong takut terhadapnya, identitasnya seharusnya sangat menonjol.     

Wajah Gong Zeli menjadi pucat, namun ia membalas, "Kalau begitu, kau juga bertekad untuk membuat masalah denganku demi wanita ini?"     

Mo Yesi tidak berbicara. Ia menatap Gong Zeli dengan mata dalam selama beberapa detik, lalu matanya menjadi jauh lebih dingin dari sebelumnya. Gong Zeli juga memasang ekspresi wajah yang dingin dan menatap Mo Yesi, seolah-olah sedang bertarung.     

Setelah beberapa saat, Gong Zeli mencibir, "Sepertinya kau bertekad untuk melindunginya. Aku tahu kau tidak akan mendengarkanku, jadi aku tidak akan membujukmu. Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan tentangku, tapi..."     

Gong Zeli berhenti sejenak dan sesuatu yang berbeda muncul di matanya, "A Si, bukankah kau terlalu keterlaluan terhadap Rourou? Shen Rou dan kau sudah saling kenal lebih lama. Bisa dikatakan bahwa kalian adalah kekasih masa kecil yang tumbuh besar bersama."     

Tak hanya berhenti di sana, Gong Zeli melanjutkan, "Apapun yang Rourou lakukan, niat aslinya adalah untuk kebaikanmu sendiri. Jika kau ingin melindungi kekasihmu, haruskah kau membuat Rourou menjadi begitu menderita? Tahukah kau betapa sedihnya dia setelah meninggalkan restoran hari ini? Dia menangis dengan begitu sakit hati dan begitu sedih? A Si, kau benar-benar keterlaluan."     

"Benar apa yang dikatakan Rourou. Kau telah berubah. Sebelumnya, kau tidak seperti ini," Gong Zeli mengatakan ini dengan ekspresi kecewa di wajahnya.     

Mo Yesi mendengar Gong Zeli selesai berbicara. Namun, wajahnya tidak menunjukan ekspresi apapun dan emosinya juga tidak terpengaruh sama sekali. Seakan-akan Gong Zeli sedang membicarakan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan Mo Yesi, bukan sedang membicarakan tentang dirinya.     

Mo Yesi bertanya dengan ringan, "Sudah selesai berbicara?"     

Gong Zeli sudah berbicara lama sekali dan ketika ia melihat sikap Mo Yesi, ia bahkan lebih marah hingga membentak, "Ya, sudah selesai!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.