Dia Berubah Menjadi Agresif
Dia Berubah Menjadi Agresif
Setelah Qiao Mianmian selesai menjelaskan, udara di sekitarnya sepertinya telah menjadi dingin. Seolah suhu tiba-tiba turun hingga di bawah nol derajat dan menjadi sangat dingin sehingga seluruh tubuhnya merinding. Pria yang memeluknya berubah menjadi lemari pendingin.
Seluruh tubuh Mo Yesi masih-terus menerus mengeluarkan hawa dingin. Qiao Mianmian mengangkat matanya dan tertegun saat melihat wajah Mo Yesi berubah menjadi tenggelam. Ia bergumam dengan gugup, "Mo Yesi, kau…"
"Jika aku suka wanita lain, kau tidak akan keberatan? Kau akan baik-baik saja?" tanya Mo Yesi. Bibir tipis, seksi, dan indah itu membentuk lengkungan indah. Ketika ia sedang berbicara, setiap kata sepertinya terbungkus lapisan es yang dingin.
Udara dingin menerpa wajah Qiao Mianmian. Rasanya sangat dingin sehingga pori-porinya mengecil dan masuk ke dalam ke kulitnya. Mo Yesi marah? pikirnya.
Qiao Mianmian menatap Mo Yesi selama beberapa detik dan membuka mulutnya, "Aku…"
Jari-jari ramping Mo Yesi mencubit dagu Qiao Mianmian dengan sedikit kuat dan mata dalam pria itu menunjukkan jejak amarah. "Qiao Mianmian, apakah kau benar-benar tidak berperasaan? Sebelumnya aku sudah begitu sering mengatakannya padamu. Apakah tidak ada satu katapun yang masuk ke dalam telingamu?"
Qiao Mianmian terkejut karea sikap Mo Yesi. Ia berkedip dan matanya menunjukan kepanikan. Dagunya dicubit oleh Mo Yesi hingga sangat sakit dan bekas merah langsung muncul di kulitnya yang putih dan lembut.
"Mo Yesi, lepaskan aku," Qiao Mianmian mengulurkan tangan untuk mendorong Mo Yesi. Namun, ia tidak berhasil mendorong Mo Yesi.
Kedua mata marah Mo Yesi menatap Qiao Mianmian lekat-lekat. Setelah menatapnya sebentar, Mo Yesi tiba-tiba mengangkat bibirnya dan tertawa penuh dengan cibiran.
"Apakah aku tidak seharusnya membuang-buang pikiran dan perasaan untukmu? Tidak peduli seberapa baik diriku, aku masih tidak bisa dibandingkan dengan kekasih masa kecil yang telah berhubungan denganmu selama sepuluh tahun? Bahkan, meskipun pria itu sudah mengkhianatimu, dia masih menempati posisi terpenting di dalam hatimu? Apakah kau ingin aku menyukai wanita lain karena jika seperti ini, kau akan punya alasan untuk bercerai denganku? Jika bukan karena aku menggunakan Qiao Chen untuk mengancammu, sejak awal kau tidak bersedia menikah denganku."
Ironi di mata Mo Yesi menjadi semakin kuat dan dalam. Kata-kata yang diucapkannya menjadi semakin menyakitkan, "Kau mengatakan padaku bahwa Shen Rou menyukaiku. Apakah kau ingin aku menyukainya juga? Qiao Mianmian, apakan sampai sekarang kau juga tidak pernah berpikir untuk menerima pernikahan ini dan menerimaku? Apakah kau sedang menungguku mengadakan operasi untuk Qiao Chen, lalu kau akan mencari alasan untuk bercerai dariku?"
Mo Yesi dibuat marah hingga merasa sedikit pusing. Ketika Qiao Mianmian mengatakan bahwa ia tidak keberatan Mo Yesi menyukai wanita lain, amarah Mo Yesi langsung meluap sampai ke puncak ubun-ubun. Mo Yesi tidak bisa mengendalikannya sama sekali.
Apakah wanita ini adalah seorang wanita kejam? Tidak peduli seberapa baik Mo Yesi memperlakukan Qiao Mianmian, apakah hatinya juga tidak merasakannya? Kalau tidak, bagaimana ia bisa mengatakan hal seperti itu?
Mo Yesi telah berbicara begitu banyak sebelumnya dan ia mengira bahwa ada sedikit yang masuk ke dalam telinga Qiao Mianmian. Sepertinya, itu semua tidak ada artinya sekarang. Qiao Mianmian bahkan tidak berpikirk untuk benar-benar menerima Mo Yesi.
Itu juga karena Mo Yesi terlalu polos dan merasa bahwa Qiao Mianmian benar-benar sudah tidak menyimpan perasaan untuk Su Ze. Qiao Mianmian dan Su Ze sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun dan mereka baru berpisah belum lama. Bagaimana mungkin Qiao Mianmian benar-benar tidak peduli pada Su Ze?
Mo Yesi langsung tidak bisa mengendalikan perasaan cemburunya begitu ia teringat bahwa masih ada pria lain di dalam hati Qiao Mianmian. Apalagi, pria itu merupakan mantan tunangannya dan hampir menikahinya.
Pria sama saja dengan wanita. Begitu ada rasa cemburu di dalam hati, semuanya langsung berubah menjadi tidak rasional. Mo Yesi berubah menjadi agresif dan tidak masuk akal. Kata-katanya menjadi lebih tajam dan lebih menyakitkan. Qiao Mianmian benar-benar dibuat ketakutan.