Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Bisa dibilang bahwa Su Ze sendiri merupakan pemimpin di antara para pemuda. Tetapi, saat ia berdiri bersama Mo Yesi, ia langsung tidak sebanding. Secara langsung, itu mengurangi nilai Su Ze sampai beberapa kelas.     

Su Ze menatap Mo Yesi dengan heran dan kata-kata Komisaris Zhang barusan bergema di telinganya. Sangat muda, terlihat luar biasa, memiliki kemampuan luar biasa, dan bisa bermain golf dengan sangat baik. Belum lagi, tempat mereka berada sekarang adalah sebuah lapangan golf.     

Saat Su Ze memikirkan lagi sikap sopan Komisaris Chen barusan, tebakan yang sudah ia tolak tadi muncul kembali. Ia tampak ketakutan dan ekspresi wajahnya penuh ketidakpercayaan, "Di departemen mana Tuan Mo bekerja? Posisi apa yang dipegang?"     

Su Ze masih menolak untuk percaya bahwa pria bermarga Mo ini adalah Presiden yang baru saja diangkat, meskipun semua kondisinya sejalan sesuai deskripsi Komisaris Zhang barusan. Qiao Mianmian tidak mungkin memiliki kesempatan untuk bertemu dengan presiden yang baru diangkat di Perusahaan Mo. Bahkan, lebih tidak mungkin lagi untuk menjadi begitu dekat dengannya.     

Komisaris Chen telah mengamati dari samping. Ia melihat Mo Yesi yang berinisiatif untuk memperkenalkan diri barusan dan berpikir bahwa mungkin Mo Yesi tertarik untuk berteman dengan Su Ze. Jadi, Komisaris Chen ingin membantu mereka untuk saling memperkenalkan diri.     

Menurut penglihatan Komisaris Chen, anak dari keluarga Su ini juga cukup baik. Ia masih bersedia membantu generasi muda yang disukainya Setelah memikirkannya, Komisaris Chen tersenyum dan berkata, "Xiao Su, ini adalah Presiden Mo."     

Ekspresi Su Ze berubah seketika, "Presiden Mo?"     

"Benar, Presiden Mo adalah…"     

Komisaris Chen ingin memberikan pengantar khusus, tetapi ia mendengar suara orang di sampingnya samar-samar berkata, "Hanya bagian dari departemen kecil di Perusahaan Mo, tidak ada yang perlu disebutkan. Komisaris Chen, cukup antar sampai di sini saja, tidak masalah. Saya akan pergi terlebih dahulu."      

Setelah selesai berbicara, Mo Yesi langsung melintasi mereka berdua dan berjalan ke tempat parkir di samping. Su Ze berdiri di sana selama beberapa detik dan melihat bahwa Mo Yesi sudah berjalan ke Lamborghini yang berada tidak jauh. Kemudian, ia tiba-tiba mengejar Mo Yesi.     

Sebelum Mo Yesi masuk ke mobil, Su Ze menghentikannya, "Presiden Mo, tolong berhenti."     

Mo Yesi memegang pintu mobil dengan satu tangan dan menoleh ke arahnya. Matanya dingin dan suaranya dingin, "Ada apa lagi, Tuan Su?"     

Su Ze memandang pria dengan penampilan dan aura luar biasa di depannya. Setelah beberapa detik terdiam dengan bibir rapat, ia berkata dengan nada buruk, "Tuan Mo, ayo kita bicara."     

Mata gelap Mo Yesi menyipit, "Bicara? Saya tidak tahu apa yang Tuan Su ingin bicarakan dengan saya?"     

Su Ze juga berbicara basa-basi dan tidak langsung terus terang, "Presiden Mo adalah orang yang pintar. Seharusnya Anda sudah bisa menebaknya. Saya tidak tahu bagaimana Presiden Mo bisa mengenal Mianmian dan saya juga tidak tahu kondisi apa yang Anda janjikan padanya hingga membuatnya bersedia bersama Anda."     

"Tapi, saya ingin memberitahu Presiden Mo. Jika Anda hanya rakus akan kesegaran, dan merasa bahwa Mianmian memiliki penampilan yang sangat cantik dan ingin mempermainkannya, saya harap Presiden Mo dapat melepaskannya. Berapa banyak uang yang Anda berikan kepadanya? Saya bisa membantunya mengembalikannya kepada Anda," kata Su Ze lagi.     

"Seorang gadis seperti Mianmian tidak cocok untuk Anda. Selama Presiden Mo mau melepaskannya, saya bisa menemukan lebih banyak wanita cantik untuk Presiden Mo."     

Su Ze menebak bahwa identitas Mo Yesi mungkin adalah manajer departemen tertentu dari Perusahaan Mo, atau wakil presiden, atau semacamnya. Seharusnya Mo Yesi berasal dari departemen yang lebih penting dan bertanggung jawab atas Perusahaan Mo. Karena itu, Komisaris Chen sangat sopan padanya.