Dia Sangat Lucu Saat Cemburu
Dia Sangat Lucu Saat Cemburu
Qiao Mianmian merasa geli karena hal ini lucu baginya. Ia berkedip dan berkata sambil tersenyum, "Mo Yesi, kau memintaku untuk memberikan ponselku kepadamu, apakah kau mau mencoba menghapus status hubunganku dengan Qiao Chen di dalam game?"
Mo Yesi menatap Qiao Mianmian dan menjawabnya dengan balik bertanya, "Tidak boleh?"
"...Bukan," jawab Qiao Mianmian
"Kau dan Qiao Chen bukan sepasang kekasih. Mengapa kalian membuat akun pasangan?" kata Mo Yesi. Pria itu jelas tidak puas dengan ini, "Segera hapus. Aku akan mendaftarkan akunku, jadi kau bisa membuat akun pasangan denganku."
"....." Qiao Mianmian benar-benar kehilangan kata-kata. Mo Yesi ternyata sangat peduli tentang hal ini.
Bagaimana ini? Qiao Mianmian tiba-tiba ingin tertawa. Ia tidak menyangka bahwa pria seperti Mo Yesi akan memiliki sisi yang kekanak-kanakan. Tapi, Mo Yesi sangat lucu saat cemburu. Qiao Mianmian pun akhirnya tidak bisa menahan tawanya.
"Kalau begitu, bisakah kau membawaku ke raja?"
"....." Mo Yesi tidak segera menjawab. Ia berpikir, Meskipun aku tidak tahu apa artinya membawamu ke raja…. Apapun yang bisa dilakukan Adik Ipar, suamimu tentu saja juga bisa melakukannya. Bagaimana bisa aku kalah dari adik iparku sendiri?
Setelah terdiam selama dua atau tiga detik, Mo Yesi mengangguk dan menjawab, "Tentu saja bisa."
"Benarkah?" Qiao Mianmian memandang Mo Yesi dengan tatapan bercanda, "Kau belum pernah memainkan game ini. Apakah kau yakin bisa melakukannya?"
"Aku jarang main mobile game di ponsel, tapi aku sudah banyak main game di komputer," Mo Yesi tersenyum dengan tatapan penuh percaya diri yang memancar dari matanya. "Tidak pernah main bukan berarti tidak bisa bermain dengan bagus. Jika aku bilang bisa, berarti bisa. Sayang, kau harus percaya padaku."
"…Baik."
"Apakah kau sekarang bisa menghapus akun pasanganmu dengan Qiao Chen?"
Mo Yesi begitu gigih tentang hal ini. Pria itu mengulurkan tangannya pada Qiao Mianmian lagi. Qiao Mianmian benar-benar terdiam dibuatnya. Mo Yesi benar-benar memikirkan hal ini sepanjang waktu. Tampaknya jika Qiao Mianmian tidak segera menyelesaikan masalah ini, ia masih akan terus memikirkannya.
Qiao Mianmian menahan senyum dan mengambil ponselnya. Ia masuk ke game yang sudah lama tidak dimainkannya, lalu melepaskan status pasangan yang terikat pada akun Qiao Chen dan akunnya. "Sudah dihapus," kata Qiao Mianmian sambil menggoyangkan ponselnya di depan mata Mo Yesi, seolah-olah itu adalah tugas yang baru ia selesaikan.
Wajah Mo Yesi kini menunjukkan ekspresi puas. Ia mengeluarkan ponselnya sendiri, menyerahkannya pada Qiao Mianmian, dan berkata, "Tolong daftarkan sebuah akun untukku, lalu ikat akun-akun kita menjadi akun pasangan."
"....." Qiao Mianmian tidak berkata apa-apa. Namun, ia tetap menerima ponsel Mo Yesi. Beberapa menit kemudian, Qiao Mianmian menyelesaikan tugas itu dan mengembalikan ponsel tersebut pada Mo Yesi.
Mo Yesi mengambil ponselnya, mengklik untuk masuk ke game, dan melihatnya. Lalu, ia bertanya pada Qiao Mianmian, "Apakah kita sekarang berpasangan?"
"Hm."
"Bisakah orang lain melihat bahwa kita adalah pasangan?"
"...Hm. Akun kekasih akan menunjukkan tanda hati merah muda saat bermain game dan orang-orang yang bermain game bersama bisa melihatnya."
Mo Yesi menyalakan ponselnya lagi dan melihatnya. Pria itu cukup puas dengan pengaturan tersebut dan mengangguk, "Hm, pengaturan ini tidak buruk. Bisa menghilangkan beberapa orang yang berniat jahat."
"...."
———
Setelah meminum semangkuk air gula merah, Qiao Mianmian merasa jauh lebih nyaman dan rona kulitnya tampak lebih baik dari sebelumnya. Kemudian, Ryan menemukan botol air panas. Mo Yesi mengambil botol air panas itu, meletakkannya di perut Qiao Mianmian, dan berbaring bersamanya di tempat tidur selama lebih dari satu jam.
Lengan Mo Yesi hangat. Botol air panas di perut Qiao Mianmian juga hangat. Wajah Qiao Mianmian berangsur-angsur berubah memerah seperti merah darah. Mo Yesi menyentuh wajah Qiao Mianmian yang lembut dan sedikit pulih dengan rona merah, lalu bertanya dengan suara rendah, "Apakah sudah lebih baik?"