Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Penyakit Jantungnya Hampir Kambuh



Penyakit Jantungnya Hampir Kambuh

2Qiao Mianmian merasa bahwa tempat tinggal Mo Yesi sudah cukup besar dan cukup megah. Tetapi, ketika mobil memasuki rumah keluarga Mo, ia baru menyadari bahwa apa yang disebut kemiskinan membatasi imajinasinya.     

Rumah tua keluarga Mo ini mirip seperti taman hutan. Butuh waktu lebih dari sepuluh menit untuk memasuki kawasan pemukiman setelah masuk melalui pintu gerbang. Ada pepohonan yang menjulang tinggi dan paviliun yang menjulang jauh ke langit. Qiao Mianmian membayangkan seakan ia sedang memasuki kompleks istana kuno.     

Gaya arsitektur rumah tua keluarga Mo sangat klasik. Terlihat bahwa tanaman dan pepohonan di sini sudah berumur bertahun-tahun. Ini benar-benar rumah tua yang nyata. Dari sini, dapat dilihat bahwa keluarga Mo adalah keluarga benar-benar sangat terkenal.     

Ini jelas sama sekali tidak sama dengan orang-orang kaya baru. Setidaknya, tiga generasi sebelumnya pasti sangat kaya. Dibandingkan dengan keluarga Mo, keluarga Su benar-benar tidak bisa dikatakan cukup.     

Mobil melaju beberapa saat dan beberapa menit kemudian berhenti di depan sebuah halaman. Setelah Paman Li keluar dari mobil, ia pergi ke belakang dan membukakan pintu mobil. Mo Yesi turun lebih dulu.     

Pengurus rumah tua keluarga Mo sebelumnya telah menerima pemberitahuan tentang kedatangan Mo Yesi dan sedang menunggu di sini. Begitu melihat Mo Yesi turun dari mobil, ia segera melangkah maju dan menyapa dengan hormat, "Tuan Muda Kedua."     

Mo Yesi mengangguk, lalu berbalik badan dan mengulurkan tangan ke dalam mobil. Setelah melihat ini, kepala pelayan tua itu menoleh dengan penuh rasa ingin tahu. Apa ada orang di dalam mobil? Tapi, siapa yang duduk di dalam mobil sehingga Tuan Muda tiba-tiba berubah menjadi begitu gentleman? begitu pikirnya.     

Setelah beberapa detik, kepala pelayan tua itu melihat sebuah tangan putih dan lembut terulur dari dalam mobil. Tangan itu meraih tangan tuan mudanya, lalu tuan mudanya memegang tangan kecil berwarna putih yang lembut.     

"!!!" Kepala pelayan tua sontak terkejut dan bertanya-tanya, Apa yang terjadi? Ada seorang wanita duduk di dalam mobil tuan muda?! Apalagi, Tuan Muda begitu peduli dan perhatian terhadap wanita ini?!     

Wanita di dalam mobil belum turun, tetapi kepala pelayan tua itu sudah terkejut melihat pemandangan itu. Alasannya adalah karena ia telah berada di rumah keluarga Mo selama beberapa dekade dan belum pernah melihat hal seperti ini. Tidak peduli seberapa baik kualitas mentalnya, kepala pelayan tua itu juga tidak bisa tetap tenang.     

Setelah waktu berlalu beberapa detik lagi, wanita yang berada di dalam mobil akhirnya turun dan muncul di depan kepala pelayan tua yang menatap dengan kaget. Saat kepala pelayan tua itu melihat Qiao Mianmian, matanya sekali lagi menunjukkan ekspresi kaget yang luar biasa dan takjub.     

Bukan sekadar seorang wanita yang berada di dalam mobil Tuan Muda, melainkan seorang gadis kecil yang terlihat sangat muda!     

Gadis kecil itu memiliki wajah yang sangat cantik dengan garis wajah yang lembut. Mata yang besar dan wajah yang mungil. Secara visual, wajah gadis itu tidak sebesar telapak tangan besarnya. Di bawah sinar matahari, kulit halusnya jadi terlihat putih dan berkilau. Tampaknya gadis itu juga tidak begitu berdandan, tetapi wajahnya sangat cantik hingga membuat orang tidak bisa berpaling.     

Kepala pelayan tua itu memiliki penglihatan yang tajam. Hanya dengan melihat sekilas, ia tahu bahwa gadis kecil ini berbeda dari wanita-wanita jalang genit di luar sana. Auranya sangat bersih, sangat segar, dan melihatnya membuat orang menyukainya.     

Hal yang lebih membuat kepala pelayan tua itu terkejut masih ada di belakang. Setelah ia melihat gadis kecil itu keluar dari mobil, Mo Yesi mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang gadis kecil itu. Kepala pelayan tua lagi-lagi dibuat terkejut, "!!!"     

"Tuan… Tuan Muda, ini…" gumam kepala pelayan tua itu dengan mata yang terbelalak, seolah-olah ua sedang melihat alien. Ia menatap Qiao Mianmian dengan ekspresi terkejut, namun penuh pertimbangan.     

Mo Yesi merangkul pinggang Qiao Mianmian, menundukan kepala sambil sekilas menatap Qiao Mianmian, dan berkata dengan nada penuh kasih sayang, "Ini adalah Nyonya Muda."     

Setelah Mo Yesi selesai berbicara, ia memperkenalkan kepala pelayan tua itu pada Qiao Mianmian yang masih terlihat jelas sedikit gugup, "Mianmian, ini adalah Paman Zhang. Dia adalah kepala pelayan di rumah keluarga Mo."     

"Nyo-Nyonya Muda?"     

Paman Zhang hampir pingsan saat mendengar kata-kata 'Nyonya Muda'. Ia terkejut hingga penyakit jantungnya hampir kambuh. Paman Zhang merasa bahwa stimulasi yang ia terima saat ini lebih besar dari stimulasi manapun yang ia alami dalam sepuluh tahun terakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.