Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Tuan Muda Kedua Ada Urusan Mencari Nona Shen



Tuan Muda Kedua Ada Urusan Mencari Nona Shen

0Qiao Mianmian ragu-ragu melihat jawaban Jiang Luoli ini. Lalu, ia perlahan mengetik sebaris kata.     

| Mianmian Bu Ruan Meng: Aku mengatakan kepadanya bahwa wanita lain bisa menyukainya dan dia juga bisa menyukai wanita lain, aku tidak keberatan. Kemudian, dia langsung sangat marah.     

| Jiang Tang Hen Tian: ...     

| Mianmian Bu Ruan Meng: Kenapa? Apa maksudmu?     

| Jiang Tang Hen Tian: Sayang, jika aku ada di posisi itu, aku juga akan marah. Bukankah maksudmu ini adalah kau tidak peduli padanya sedikitpun? Coba kau pikirkan. Ketika kau menyukai seseorang dan orang itu mengatakan sesuatu yang mirip dengan perkataanmu, apakah hatimu tidak akan marah? Kecuali, jika orang itu juga tidak peduli padamu sedikitpun, maka orang itu tidak akan marah.     

| Jiang Tang Hen Tian: Sebaliknya, semakin dia marah, semakin menunjukkan bahwa dia sangat menyukaimu. Sekarang, aku tanya padamu. Apakah dewa pria sangat marah? Semakin dia marah, semakin menjelaskan bahwa dia sangat menyukaimu...     

Jantung Qiao Mianmian berdebar kencang melihat jawaban ini. Ia tercengang selama beberapa detik sebelum mengetik balasan lagi.     

| Mianmian Bu Ruan Meng: ...Dia tampak sangat marah.     

| Jiang Tang Hen Tian: Tentu saja dewa pria akan marah. Dia jelas sangat menyukaimu, menyayangimu, dan memanjakanmu seperti bayi. Jika kau mengatakan itu, apakah dia bisa tidak bersikap dingin dan tidak marah? Tapi, kau jangan terlalu khawatir. Karena dia sangat menyukaimu, dia tidak akan benar-benar marah padamu terlalu lama. Kau harus bersikap manja, mengakui kesalahan, dan membujuknya. Dia pasti segera tidak akan marah lagi.     

Qiao Mianmian menatap layar ponsel dengan sedikit terkejut. Apakah sudah sangat jelas bahwa Mo Yesi menyukaiku? Bahkan, Jiang Luoli pun mengatakan seperti itu, pikirnya. Qiao Mianmian membaca jawaban Jiang Luoli sekali lagi, menundukan matanya, dan merenung.     

———     

Setelah Mo Yesi keluar dari kamar, ia langsung mencari Paman Zhang. Ia bertanya dengan wajah tenggelam, "Di mana Nona Shen?"     

Begitu Paman Zhang melihat wajah Mo Yesi, ia langsung menyadari bahwa ada yang salah. Ia juga menjawab dengan hati-hati, "Nona Shen dan Nyonya baru saja berjalan-jalan di taman. Apakah Tuan Muda Kedua ada urusan dan mencarinya? Perlukah saya memanggilnya untuk Anda?"     

Mata Mo Yesi menjadi gelap dan tubuhnya memancarkan aura dingin. Matanya yang dalam menyipit dan ia menjawab, "Iya."     

———     

Ketika Paman Zhang menemukan Shen Rou di taman, Shen Rou sedang duduk dengan Ibu Mo di bawah payung taman sambil minum teh sore. Keduanya sepertinya mengobrol dengan sangat senang. Paman Zhang berjalan mendekat dan menyapa dengan hormat, "Nyonya."     

Ibu Mo mengangkat kepalanya dan melirik Paman Zhang. Ia menyesap teh jeruk bali dan madu yang baru saja diseduh, lalu bertanya, "Ada apa? Apakah ada urusan?"     

Mata Paman Zhang tertuju pada Shen Rou. Ia ragu-ragu sejenak, lalu berkata sambil tersenyum dan memberitahu, "Tuan Muda Kedua mencari Nona Shen karena ada sesuatu. Tuan Muda Kedua menunggu Nona Shen di ruang kerja."     

Setelah Shen Rou mengangkat gelasnya, senyum di bibirnya juga membeku selama beberapa detik. Matanya bersinar dan warna aneh melintas di matanya dengan sangat cepat, "A Si mencariku? Ada urusan apa dia mencariku?"     

Paman Zhang pura-pura tidak tahu dan menggelengkan kepalanya, "Tuan Muda Kedua tidak pernah mengatakannya."     

Shen Rou sedikit menebak-nebak di dalam hatinya. Ia baru saja mencari Qiao Mianmian dan berbicara dengan Qiao Mianmian, lalu Mo Yesi mengatakan bahwa ia sedang mencarinya. Shen Rou langsung khawatir jika Qiao Mianmian sudah mengadu pada Mo Yesi. Hatinya sangat kesal. Ia tidak mengira bahwa Qiao Mianmian benar-benar mengadu pada Mo Yesi. Cara seperti ini juga terlalu tercela.     

A Si sekarang memanggilku. Apakah mungkin dia membantu Qiao Mianmian untuk melampiaskan amarahnya? Tidak, tidak mungkin, pikir Shen Rou.     

Itu hanya hal kecil. Keluarga Shen telah bersahabat dengan keluarga Mo selama beberapa dekade. Shen Rou dan Mo Yesi juga telah menjalin persahabatan selama lebih dari 20 tahun. Tidak mungkin demi seorang Qiao Mianmian, Mo Yesi bahkan tidak menginginkan hubungan persahabatan keluarga di antara mereka. Wanita itu masih belum begitu penting di hati Mo Yesi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.