Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Nenek, Kami Akan Bekerja Keras



Nenek, Kami Akan Bekerja Keras

3"Memangnya kenapa?" Ibu Mo berkata dengan dingin, "Kalau sudah menikah, masih bisa bercerai. Jika Qiao Mianmian pikir dia bisa duduk santai setelah mencatatkan pernikahan, maka dia salah. Pintu keluarga Mo-ku tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang!"     

Orang yang dimaksud Ibu Mo adalah Qiao Mianmian. Mata Shen Rou berbinar dan ia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

———     

Qiao Mianmian melihat kotak yang diberikan Nenek Mo itu, lalu memandang Mo Yesi dengan ragu-ragu. Mo Yesi mengangguk padanya dan berkata, "Ini adalah hadiah pertemuan dari Nenek. Ambillah. Waktu itu, ibuku juga mendapat hadiah ketika dia masuk dalam keluarga ini."     

Mendengar apa yang dikatakan Mo Yesi, Qiao Mianmian mengulurkan tangannya dan mengambil kotak itu. Ia dengan patuh berkata, "Terima kasih, Nenek."     

Qiao Mianmian tidak tahu apa yang ada di dalam kotak itu. Tidak sopan jika ia membukanya secara langsung. Namun, barang yang diberikan Nenenk Mo pasti adalah barang yang bagus.     

Suasana hati Nenek Mo hari ini sangat baik. Ia telah menantikan menantu begitu lama hingga akhirnya mendapatkannya. Semakin melihat Qiao Mianmian membuat Nenek Mo semakin suka. Ia menarik tangan Qiao Mianmian dan berbicara beberapa kata lagi.     

Awalnya Qiao Mianmian berpikir bahwa Nenek Mo akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang latar belakang keluarganya. Tetapi, wanita tua itu tidak menyebutkan sepatah kata pun tentang hal itu sampai percakapan berakhir. Nenek Mo hanya bertanya tentang usia Qiao Mianmian, di mana ia kuliah, dan pertanyaan-pertanyaan serupa lainnya.     

Nenek Mo mulai bercerita, "A Si telah membuat kita bebas dari rasa khawatir sejak dia masih kecil. Dia adalah seorang anak yang sangat mandiri dan bijaksana. Sejak dia berumur sepuluh tahun, banyak hal yang kami serahkan padanya sendiri. Awalnya, bagi orang-orang seperti kami, masalah pernikahan sangat dipenuhi pertimbangan. Sebelumnya ibunya juga telah mengenalkannya kepada banyak wanita dan putri terkenal, tapi A Si tidak peduli dengan satupun dari mereka. Dia tidak menyukainya dan kami tidak bisa memaksanya."     

Sebelumnya dia terus enggan mencari pasangan. Sepanjang hari, tidak ada hal lain yang dia lakukan selain bekerja sehingga membuat kami khawatir jika anak ini akan terus begini selama sisa hidupnya. Sekarang sudah sangat baik. Dia sudah menikah, jadi perasaan mengganjal yang menekan di dalam hati juga akhirnya bisa dilepaskan," kata Nenek Mo lagi.     

Nenek Mo meraih tangan Qiao Mianmian dan menghela napas, "Aku percaya pada penglihatan cucuku sendiri. Orang yang diakui A Si pasti sangat baik. Kalian berdua harus menjalani hidup dengan baik di masa depan dan berusaha keras untuk membuatku bisa menggendong cicitku lebih awal."     

"....." Qiao Mianmian hanya terdiam. Melihat senyum agak ambigu Nenek Mo membuat wajahnya seketika memerah.     

Qiao Mianmian memutar bola matanya dan menatap Mo Yesi dengan tatapan sedikit tidak berdaya. Ia tidak berpikir bahwa sebaliknya, Mo Yesi malah melangkah maju dan menariknya ke dalam pelukannya. Mo Yesi menunduk dan mencium kepala Qiao Mianmian, lalu mengerutkan bibirnya dan berkata kepada wanita tua itu, "Nenek, kami akan bekerja keras."     

Qiao Mianmian terhenyak, "!!!"     

Bekerja keras untuk apa?! pekik Qiao Miamian dalam hati. Wajahnya semakin panas. Ia mengangkat kepalanya, lalu menatap Mo Yesi dengan perasaan malu dan kesal. Tetapi, yang ia temui adalah tatapan lembut dan tatapan penuh kasih sayang dari seorang pria.     

Sepasang mata Mo Yesi yang gelap dan menawan penuh dengan kasih sayang. Mata pria itu benar-benar terfokus saat menatap Qiao Mianmian, seolah-olah semuanya hanya pajangan. Mata Mo Yesi hanya tertuju pada Qiao Mianmian seorang. Jantungnya langsung menjadi kacau tanpa alasan dan berdebar-debar dengan sangat kencang.     

Shen Rou menyaksikan kejadian ini dari sofa seberang dan kecemburuan kembali muncul di matanya. Kelembutan Mo Yesi bagaikan sebuah pisau yang menusuk jantungnya dengan ganas. Ia bahkan tidak pernah bermimpi Mo Yesi akan memperlakukannya dengan begitu lembut.     

Shen Rou tahu bahwa Mo Yesi benar-benar sangat menyukai Qiao Mianmian.     

Jika mengatakan bahwa Shen Rou telah menipu dirinya sendiri sebelumnya, ia berpikir bahwa Mo Yesi hanya akan menikahi Qiao Mianmian dan memperlakukannya dengan baik karena alasan khusus itu. Namun, sekarang… Apakah Shen Rou masih bisa menipu dirinya sendiri sekarang?     

Mo Yesi adalah pria yang begitu sombong. Jika bukan karena benar-benar suka, apakah Mo Yesi bisa melakukan hal seperti itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.