Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kau Tidak Berjodoh untuk Menjadi Menantuku



Kau Tidak Berjodoh untuk Menjadi Menantuku

3"Nenek Mo, aku akan membantumu," kata Shen Rou.     

Wanita tua itu memiliki sedikit masalah di kakinya dan jalannya juga sedikit tidak lancar. Shen Rou bergerak dengan hati-hati untuk membantu Nenek Mo berdiri dan mengingatkannya dengan lembut, "Nenek Mo, pelan-pelan."     

Setelah Nenek Mo bangun, ia menoleh dan menatap Shen Rou lagi. Matanya menunjukkan jejak penyesalan dan belas kasihan. Gadis dari keluarga Shen sangat baik. Dalam hal latar belakang keluarga, penampilan, dan kemampuan pribadi, semuanya sangat cocok dengan cucu kesayangannya. Gadis ini akan mencintai orang dan menjadi berbakti. Mereka sebagai orang tua juga cukup menyukai Shen Rou.     

Keluarga Shen dan keluarga Mo awalnya adalah teman keluarga. Para orang tua dari kedua keluarga juga memiliki hubungan yang baik. Dulu, mereka sudah terpikirkan rencana untuk menikahkan kedua anak mereka. Keluarga Shen sudah jelas sangat puas dengan Mo Yesi. Keluarga Mo juga juga cukup puas dengan Shen Rou.     

Hanya saja… Tidak peduli seberapa optimis dan puasnya mereka sebagai orang tua, kedua keturunan mereka ini tidak saling menyukai satu sama lain. Mereka sebagai orang tua juga tidak bisa memaksakan kehendak.     

Secara khusus, Mo Yesi adalah orang yang sangat mandiri. Ia bisa berkompromi untuk beberapa hal kecil yang tidak penting. Tetapi, sangat tidak mungkin bagi cucu kesayangan Nenek Mo ini untuk berkompromi dalam hal-hal besar yang menyangkut kebahagiaan seumur hidupnya.     

Mo Yesi tidak memiliki perasaan untuk Shen Rou, jadi tidak ada yang bisa menahan dan memaksanya. Tetapi, mereka semua tahu itu apa yang ada di hati Shen Rou. Gadis ini menyukai cucu laki-laki Nenek Mo sejak kecil. Meskipun Shen Rou belum pernah mengatakannya sebelumnya, mereka sudah bisa melihatnya sejak dulu. Jika benar-benar menyukai seseorang, bagaimana bisa menyembunyikannya?     

Nenek Mo khawatir pernikahan Mo Yesi yang mendadak akan menyakiti Shen Rou. Tetapi, wanita tua itu juga orang yang sangat jelas. Nenek Mo juga menyukai Shen Rou. Tetapi, tidak peduli seberapa puas dirinya dengan Shen Rou, ia juga tidak akan mempertimbangkan untuk meminta Shen Rou menjadi menantunya sendiri karena cucu kesayangannya sudah menikah.     

Karena ada masalah pada kaki Nenek Mo, dipasang lift di lantai yang menuju ke kamar tidurnya. Wanita tua itu tinggal di lantai empat. Begitu mereka keluar dari lift, Shen Rou membantu wanita tua itu sampai ke depan kamar tidurnya.     

"Rourou, Nenek ingin bicara beberapa patah kata denganmu," kata Nenek Mo yang berdiri di pintu sambil memegang tangan Shen Rou dengan ekspresi serius.     

Shen Rou menunjukkan senyum manis dan menyenangkan di wajahnya. Ia mengangguk dan suaranya dengan lembut berkata, "Baiklah, Nenek Mo. Katakan saja. Aku akan mendengarkan."     

Nenek Mo memandang Shen Rou sebentar dan mendesah pelan, "Rourou, Ibu A Si dan aku selalu menyukaimu. Selama bertahun-tahun, aku memperlakukanmu seperti cucu sendiri. Kau dan A Si tumbuh bersama dari kecil hingga dewasa. Kau juga satu-satunya teman lawan jenis yang bisa mendekatinya. Awalnya aku pikir jika A Si ingin menikah di masa depan, kau pasti akan menjadi pasangan pertama yang pertimbangannya."     

Shen Rou terkejut sejenak dan ekspresi wajahnya langsung berubah. Ia menggigit bibirnya erat-erat, "Nenek Mo…"     

"Anak baik," Nenek Mo menepuk punggung tangan Shen Rou dengan lembut, "Sepertinya kau tidak berjodoh untuk menjadi menantuku. Aku tahu di dalam hatimu masih ada A Si, tapi sekarang A Si sudah menikah. Kau juga sudah melihatnya sendiri, dia sangat menyukai Mianmian."      

"A Si… Aku melihat anak itu tumbuh besar, jadi aku memahaminya. Orang yang dia pilih sendiri adalah orang yang dia putuskan untuk bersamanya menjalani sisa hidupnya. Rourou, kau adalah anak yang sangat baik. Selain A Si, ada banyak pria baik yang sama luar biasanya dan layak untuk kau sukai," kata Nenek Mo lagi, "Jangan lagi menghabiskan waktumu untuk A Si. Kau juga harus melihat pria lain di sekitarmu."     

Di masa lalu, Shen Rou menyukai Mo Yesi. Bahkan, jika cintanya bertepuk sebelah tangan, wanita tua itu juga tidak akan mengatakan apapun. Tetapi, sekarang situasinya sudah berbeda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.