Jangan Sampai Hatimu Goyah
Jangan Sampai Hatimu Goyah
———
Rolls-Royce hitam berhenti di luar gerbang rumah keluarga Su. Setelah mobil berhenti, Qiao Mianmian melepaskan sabuk pengamannya. Ia melirik pria di sebelahnya, berpikir sejenak, dan berkata pada Mo Yesi, "Kau dan Chenchen tunggu sebentar di dalam mobil. Aku akan mengurus masalah ini dengan baik secepat mungkin. Jika ada sesuatu yang terjadi, aku akan meneleponmu."
Tujuan utama Qiao Mianmian datang ke sini hari ini adalah untuk menyelesaikan masalah pembatalan kontrak pernikahan dengan Su Ze, bukan membawa orang-orang untuk berdemonstasi di sini.
Jika Qiao Mianmian membawa Mo Yesi dan Qiao Chen untuk bersama-sama masuk dengannya ke rumah keluarga Su sekarang, mungkin pihak keluarga Su akan mengira ia berselingkuh dengan pria lain terlebih dahulu. Jika saatnya tiba, orang yang melakukan kesalahan akan berubah menjadi dirinya. Qiao Mianmian tidak berharap hal seperti ini terjadi.
Mo Yesi mampu menangani hal-hal rumit di bidang bisnis dan jalan berpikirnya jelas lebih baik daripada orang biasa. Tak hanya Qiao Mianmian yang memikirkan situasi itu, Mo Yesi juga memikirkannya. Setelah Mo Yesi merenung selama beberapa detik, ia mengangguk dan menjawab, "Oke."
Qiao Mianmian mengambil tas selempang yang diletakkan di sampingnya, membuka pintu dengan satu tangan, dan bersiap untuk turun. Namun, terdengar suara magnetis Mo Yesi yang memanggilnya dengan lembut dari arah belakangnya, "Tunggu."
Qiao Mianmian menoleh dan bertanya, "Apakah masih ada masalah lain?"
Mo Yesi tersenyum, membungkuk dan mengusap lembut rambut panjang Qiao Mianmian yang halus, kemudian berkata dengan suara rendah, "Kau harus berjanji padaku satu hal, baru aku akan tenang membiarkanmu pergi."
Qiao Mianmian berkedip dan bertanya dengan bingung, "Masalah apa?"
Mo Yesi menatap Qiao Mianmian dalam-dalam. Setelah beberapa saat, ia berkata dengan suara yang dalam, "Tidak peduli seberapa baiknya orang tua Su Ze padamu, tidak peduli apa yang mereka katakan padamu nanti, kau tidak boleh berbaik hati. Qiao Mianmian, kau sudah menikah denganku. Kau adalah istriku. Jangan sampai hatimu goyah."
"Aku juga tidak akan membiarkan hal ini terjadi."
"....."
Tak butuh waktu lama bagi Qiao Mianmian untuk mengerti, Berani mencintai, tapi takut hatiku akan melunak karena orang tua Su Ze hingga aku kembali dengan Su Ze?
Qiao Mianmian merasa bahwa Mo Yesi berpikir terlalu jauh. Bahkan, meskipun mereka belum menikah, ia tidak akan bisa bersatu kembali dengan Su Ze.
Bagaimana bisa Qiao Mianmian menoleh ke belakang demi seorang pria yang berani berselingkuh dengan adiknya sendiri? Bahkan, jika Su Ze berlutut di tanah dan memohon padanya, hal itu juga tidak mungkin akan terjadi. Qiao Mianmian memiliki sedikit perasaan kasih sayang terhadap Ayah Su dan Ibu Su. Tetapi, hal ini tidak ada urusannya dengan kemauannya untuk bisa memaafkan Su Ze atau tidak.
Lagi pula, Qiao Mianmian sekarang memiliki seorang suami yang begitu luar biasa seperti Mo Yesi. Ia tidak tertarik pada hal-hal seperti kembali ke masa lalu. Tetapi, ketika Qiao Mianmian berpikir bahwa Mo Yesi memiliki kekhawatiran ini karena pria ini peduli padanya hingga bisa berubah menjadi begitu tidak percaya diri, ia tidak bisa menahan perasaan manis di dalam hatinya.
Sudut bibir Qiao Mianmian sedikit terangkat. Saat ini, ia bahkan tidak peduli jika Qiao Chen nanti akan menertawakannya atau tidak. Sementara Mo Yesi memasang ekspresi heran, Qiao Mianmian memeluk leher Mo Yesi dan mengangkat kepalanya untuk mencium bibir tipis yang lembut dan seksi itu.
Ciuman ini hanya berlangsung satu detik. Qiao Mianmian mencium Mo Yesi dengan cepat. Sebelum Mo Yesi bisa bereaksi, ia cepat-cepat mundur dan berkata, "Mm-hm, aku janji padamu. Aku akan menyelesaikan hubunganku dengan Su Ze sampai beres."
Setelah Qiao Mianmian mengatakan ini, Qiao Mianmian membuka pintu mobil sebelum Mo Yesi sempat bereaksi dan melompat turun dari mobil.
Brak!!!
Suara pintu mobil yang ditutup bercampur dengan suara jantung Qiao Mianmian yang berdetak kencang hingga bergema di telinganya. Wajah Qiao Mianmian rasanya panas seperti dibakar api. Tampaknya setiap pori di wajahnya mengepul.