Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Suapkan Untukku



Suapkan Untukku

1Mo Yesi menatap Shen Rou selama beberapa detik, lalu melengkungkan bibirnya dan menjawab, "Mereka masih belum tahu tentang pernikahan itu."     

"Apa?" Shen Rou pura-pura terkejut, "Kau tidak memberi tahu mereka? Hal yang begitu besar, mengapa kau..."     

"Mianmian masih belum siap mental," jawab Mo Yesi. Ia menoleh untuk menatap gadis yang duduk di sebelahnya, mengelus-ngelus kepala Qiao Mianmian, dan berkata dengan lembut, "Kapanpun dia siap, aku akan langsung membawanya pulang. Sebelumnya, jika dia tidak ingin pergi ke rumahku, kami tidak akan pergi."     

Nada suara Mo Yesi tidak terlalu lembut, tetapi masih terdengar jejak memanjakan dan kesenangan yang tak terlihat. Arti perkataan Mo Yesi sangat jelas. Ia menghormati keputusan Qiao Mianmian dalam segala hal. Bagaimanapun keinginan Qiao Mianmian, maka Mo Yesi akan melakukannya sesuai dengan yang Qiao Mianmian inginkan.     

Apakah menurut pria seperti Mo Yesi ini, apa dia baru akan memanjakan seorang wanita jika dia jika menyukainya seperti ini? Padahal, dia selalu menjadi pria yang terbiasa dengan caranya sendiri. Sejak dulu, mana pernah dia bersikap rendah hati pada orang lain yang selalu bersikap rendah hati padanya? pikir Shen Rou.     

Jangankan Shen Rou, wajah Yan Shaoqing dan Gong Zeli langsung menunjukkan ekspresi terkejut dan tidak menduga saat mendengar apa yang dikatakan Mo Yesi.     

Shen Rou mengajukan pertanyaan ini karena ia pikir Mo Yesi tidak ingin membawa Qiao Mianmian kembali ke rumah keluarga Mo. Shen Rou ingin Qiao Mianmian mengetahui hal ini. Tetapi, tidak diragukan lagi, jawaban Mo Yesi benar-benar menampar wajahnya dua kali, atau menampar wajahnya langsung dengan keras.     

"Iya? Benarkah?" Shen Rou menggigit bibirnya dengan erat dan tangannya yang berada di samping tubuhnya menjadi gemetar.     

"Iya," Mo Yesi hanya menjawab dengan acuh tak acuh.     

Saat ini, pelayan datang dan membawakan es krim setelah makan malam. Ini adalah es krim yang Mo Yesi pesankan untuk Qiao Mianmian. Mo Yesi mengambilnya dan menyerahkannya kepada Qiao Mianmian, "Jangan makan terlalu banyak. Hati-hati, nanti perutmu akan tidak nyaman."     

"....." Qiao Mianmian hanya terdiam. Padahal, ia sangat ingin berkata, Presiden Mo, kau jangan begitu memperdulikanku, oke? Tekanannya sangat besar!     

Qiao Mianmian merasakan tekanan yang sangat besar karena ia melihat Shen Rou menyukai Mo Yesi. Bukankah ia sudah berada di bawah tekanan karena harus duduk di meja yang sama untuk makan malam dengan seorang wanita yang memperlakukannya sebagai saingan cinta? Namun, Mo Yesi masih saja menunjukkan semua jenis perhatian padanya.     

Qiao Mianmian bisa merasakan tatapan mata Shen Rou yang setajam pisau tertuju ke arahnya. Sama seperti tadi, ia sekarang merasakan tatapan tajam Shen Rou lagi. Qiao Mianmian mengambil es krim dan baru saja makan satu suap, lalu langsung mendengar pria di sampingnya bertanya sambil tersenyum, "Enak?"     

"Eh…" Qiao Mianmian menelan es krim dan menjilat bibirnya, "Lumayan enak."     

Mana mungkin tempat yang begitu berkelas bisa membuat produk yang tidak enak?     

"Hm," Mo Yesi mengangguk, "Aku mau mencicipinya juga."     

"....." Qiao Mianmian terdiam, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Mo Yesi, "Kau… Kau ingin mencicipinya?"     

Mo Yesi mengangkat alisnya, "Tidak boleh?"     

"Tentu saja boleh," jawab Qiao Mianmian. Padahal, ia berpikir, Tapi, bukankah sebelumnya Mo Yesi mengatakan bahwa dia tidak suka makan makanan seperti ini? Aku belum pernah melihat Mo Yesi memakannya.     

"Kalau begitu, biarkan aku mencicipinya," kata Mo Yesi lagi.     

"Oh." Meskipun Qiao Mianmian tidak tahu mengapa Mo Yesi tiba-tiba seperti itu, tapi dia tetap menyerahkan sendok itu pada Mo Yesi.     

Tanpa diduga, Mo Yesi tidak mengambil sendok itu. Bibir tipis Mo Yesi yang seksi melengkung ringan dan matanya menatap Qiao Mianmian saat ia berkata, "Suapi aku."     

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"     

Yan Shaoqing tersedak hingga menyemburkan anggur merah yang baru diminumnya. Gong Zeli yang duduk di sampingnya pun terkena semburan anggur Yan Shaoqing hingga ke seluruh tubuhnya. Kemeja putihnya pun langsung ternoda warna ungu kemerahan. Wajah Gong Zeli menggelap dalam sekejap dan ia menatap Yan Shaoqing dengan kejam.     

"Uhuk, uhuk… Anak keempat, aku… Aku tidak sengaja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.