Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Aku akan Mengantar Rourou Kembali



Aku akan Mengantar Rourou Kembali

1Wajah Yan Shaoqing memerah dan ia terbatuk hingga matanya berair. Kemudian, ia tersentak dan berbisik, "Tapi, kau tidak merasa ngeri? Lihatlah penampakan menyeramkan kakak kedua, sial itu benar-benar sama buruknya. Bisakah kau percaya bahwa dia Kakak Kedua yang kita kenal?"     

"Apa-apaan itu es krim? Aku sudah main dengannya sejak kami masih mengompol. Tapi, aku belum pernah melihatnya makan makanan ini sejak dulu. Dia pernah mengatakan dengan jelas bahwa dia tidak suka makanan penutup seperti ini!" kata Yan Shaoqing lagi.     

Setiap kali Yan Shaoqing mengatakan setiap kalimat, ekspresi Shen Rou menjadi semakin muram. Setelah ia selesai berbicara, Shen Rou telah menggigit bibirnya hingga muncul bekas darah. Bahkan, senyuman yang sedari tadi Shen Rou jaga akhirnya tidak bisa pertahankan lagi.     

Ya, benar. Mo Yesi tidak pernah makan yang manis-manis.     

Dulu, Shen Rou pernah membuat makanan penutup secara pribadi untuk Mo Yesi. Tetapi, Mo Yesi tidak mencicipinya sedikitpun dan memberitahunya secara langsung bahwa pria itu tidak menyukainya. Selain itu, Mo Yesi juga menyuruh Shen Rou untuk jangan melakukan hal itu lagi di kemudian hari.     

Tapi tadi yang terjadi adalah sebaliknya. Mo Yesi justru mengatakan bahwa ia ingin makan es krim. Apakah itu hanya karena es krim itu adalah pesanan Qiao Mianmian? Hanya karena Qiao Mianmian suka memakannya, Mo Yesi langsung menyukainya dan juga ingin memakannya?     

Brak!     

Kecemburuan yang dalam membanjiri hati Shen Rou seperti air pasang. Ia meletakkan gelas anggur yang dipegangnya di atas meja dan tiba-tiba berdiri. Tindakannya ini mengejutkan semua orang.     

Yan Shaoqing mengerutkan kening dan menatap Shen Rou dengan ekspresi wajah khawatir. Ia takut Shen Rou akan melakukan hal-hal yang tidak rasional jika ia terprovokasi. Yan Shaoqing memanggil nama Shen Rou sekali, sebagai pengingat, "Rourou."     

Mo Yesi menyipitkan matanya dan juga mengangkat kepalanya untuk menatap Shen Rou. Kemudian, Shen Rou berkata, "Aku merasa agak tidak nyaman."     

Shen Rou menarik napas dalam-dalam dan menekan emosi yang tidak normal di dalam hatinya. Ia berusaha mati-matian untuk mendapatkan kembali kewarasannya. Lalu, ia mengeluarkan senyuman yang sangat tidak wajar dari sudut bibirnya. "Aku ingin pulang dulu. Aku akan mengundang kalian lagi lain hari."     

"Tidak nyaman?" Yan Shaoqing memutar matanya dan segera berkata, "Kau masih jet lag? Kalau begitu, kau bisa kembali lebih awal dan beristirahat. Lagi pula, kita semua bukan orang asing. Pilih saja waktu untuk berkumpul di lain hari."     

Dalam situasi ini, lebih baik jika Shen Rou pergi. Jika tidak, bisa-bisa ia tidak bisa meregangkan tubuhnya untuk sementara waktu dan malah membuat keributan.     

Tepat ketika Shen Rou mengatakan bahwa ia akan kembali, Gong Zeli juga berdiri. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan berkata pelan, "Aku akan mengantar Rourou kembali."     

"Anak Keempat, kau juga mau pergi?" Yan Shaoqing mengerutkan kening, "Jika kalian semua pergi, aku akan menjadi obat nyamuk jika aku tinggal di sini sendirian?"     

Sayangnya, tidak ada yang peduli tentang Yan Shaoqing.     

Mo Yesi memandang Shen Rou sebentar, lalu mengangguk, "Karena kau merasa tidak nyaman, pulanglah lebih awal."     

Hidung Shen Rou tiba-tiba menjadi sedikit masam. Mo Yesi bahkan tidak bertanya padaku mana yang tidak nyaman? Sekarang, apakah di matanya hanya ada Qiao Mianmian seorang? batin Shen Rou.     

"Kalau begitu, aku pergi dulu," kata Shen Rou. Ia menahan air mata asam di matanya, dan perlahan berbalik. Namun, seolah teringat sesuatu, ia berhenti lagi, "Oh ya."     

Shen Rou mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya. Ia menyerahkan kotak itu kepada Mo Yesi sambil berkata, "Ini adalah hadiah yang kubawakan untukmu. Hadiah untuk Zeli dan Shaoqing sudah aku berikan kepada mereka."     

Mo Yesi ragu-ragu, lalu mengulurkan tangan dan menerimanya, "Terima kasih."     

Ucapan 'terima kasih' ini membuat hidung Shen Rou semakin masam. Sebuah senyuman terbit di sudut bibir Shen Rou untuk mencela dirinya sendiri.     

"A Si, kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Kau masih menganggapku orang lain?" tanya Shen Rou, lalu menoleh dan berkata kepada Qiao Mianmian dengan ekspresi menyesal, "Maaf, Mianmian. Ketika membeli hadiah, aku tidak tahu bahwa kau dan A Si sudah menikah sehingga aku tidak menyiapkan hadiah untukmu. Aku akan menebusnya nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.