Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Bu, Jangan Bicara Terlalu Buruk



Bu, Jangan Bicara Terlalu Buruk

1Su Ze baru akhirnya tersadar. Ia mengangkat matanya dan berhadapan dengan tatapan mata Qiao Anxin yang hampir marah itu. Lalu, ia segera meralat perkataannya, "Bu, aku tidak bermaksud begitu. Maksudku, walaupun aku dan dia sudah putus, kontrak pernikahan antara dua keluarga kita masih bisa terus berlanjut."     

Ibu Su terhenyak dan langsung bertanya, "Bagaimana bisa terus berlanjut?"     

Su Ze ragu-ragu sejenak, lalu meluruskan pikirannya dan menjelaskan, "Pertunangan aslinya adalah jika keluarga Qiao melahirkan seorang putri, aku akan menikah dengan putri dari keluarga Qiao. Ibu, Anxin juga putri keluarga Qiao."     

Ibu Su sontak tercengang. Setelah beberapa detik, matanya membelalak kaget. Ia langsung berdiri dengan ekspresi tidak percaya, lalu menudingkan jarinya ke arah Su Ze dan Qiao Anxin. Suaranya bergetar saat ia berkata, "Kau, kalian…"     

Kata-kata klarifikasi telah diucapkan dan Su Ze tidak lagi menghindar dari hubungannya dengan Qiao Anxin. Ia menggandeng Qiao Anxin, kemudian mengajaknya ikut berdiri, dan berkata, "Bu, aku sudah bersama dengan Anxin."     

Qiao Anxin mengerutkan bibirnya. Ia bersandar pada Su Ze dan bersikap manja dengan ekspresi tulus di wajahnya sambil berkata, "Bibi, Kak A Ze dan aku benar-benar saling mencintai. Tolong Bibi wujudkan permintaan kami."     

Begitu Qiao Anxin berkata begitu, ia langsung melihat cangkir teh terbang ke arahnya. Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah. Qiao Anxin segera menarik diri ke dalam pelukan Su Ze, memeluknya, dan berseru, "Kakak A Ze!"     

Su Ze juga melihat cangkir teh yang terbang itu. Ia memeluk Qiao Anxin dengan erat dan buru-buru menyingkir untuk menghindar.     

Pyar!!!     

Cangkir teh porselen berwarna biru-putih jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping. Teh panas dalam cangkir itu terciprat dan mengenai betis Qiao Anxin.     

"Mimpi!" hardik Ibu Su. Ia sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar dan bahkan matanya memerah, "Kau ini wanita yang tidak tahu malu. Mianmian adalah kakak kandungmu, tapi kau benar-benar merebut pacar kakak kandungmu sendiri! Bagaimana bisa kau begitu menjijikkan?!"     

"Ternyata Mianmian putus dari A Ze karena wanita yang tidak tahu malu seperti kau! Kau tidak baik untuk merayu siapapun! Mengapa kau merayu anakku?! Dia dan Mianmian akan segera menikah. Apakah kau tidak memiliki hati nurani hingga tega berbuat seperti ini?!" Ibu Su terus membentak Qiao Anxin.     

Ibu Su benar-benar tidak menyangka bahwa Qiao Mianmian dan Su Ze putus karena masalah ini. Ternyata putranya benar-benar bersama dengan putri kedua dari keluarga Qiao. Wajah Ibu Su rasanya sangat panas, seperti baru saja menerima tamparan keras.     

Awalnya, Ibu Su masih memikirkan cara untuk membuat Su Ze dan Qiao Mianmian bersatu kembali. Ia sangat menyukai Qiao Mianmian sehingga sangat ingin gadis ini menikahi putra keluarga Su mereka dan menjadi menantu perempuannya.     

Tetapi...     

Saat Ibu Su mengetahui yang hal sebenarnya, ia tahu betul bahwa Qiao Mianmian dan Su Ze tidak mungkin untuk kembali. Ia sangat mengerti Qiao Mianmian. Gadis itu terlihat lembut dan juga berbicara dengan sangat lembut. Gadis itu tampaknya memiliki budi pekerti yang baik, sama seperti tutur bahasanya. Namun, karakter Qiao Mianmian nyatanya tidak selembut penampilan luarnya. Gadis itu tidak akan mundur dari masalah prinsip.     

Saat ini, Ibu Su merasa sangat menyesal, kecewa, dan marah. Semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu. Ia tidak menyangka bahwa putranya yang paling membanggakan akan melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan! Selingkuh sudah terlalu keterlaluan, tapi Su Ze bahkan masih menipu putri lain dari keluarga Qiao.     

Qiao Anxin bersandar di pelukan Su Ze. Wajahnya pucat saat ia dimarahi oleh Ibu Su. Kemudian, Qiao Anxin menggertakkan gigi dan wajahnya mendadak menggelap. Ketika ia mengangkat kepalanya, ekspresi wajahnya segera berubah drastis. Qiao Anxin memekik dengan menderita dan menyedihkan, "Kakak A Ze."     

Su Ze menunduk dan saat ia melihat tampang Qiao Anxin yang menyedihkan, tiba-tiba hatinya merasa sedikit kasihan. Lengannya di pinggang Qiao Anxin menegang. Su Ze menjaga Qiao Anxin di pelukannya dalam posisi melindungi, lalu berkata, "Bu, jangan bicara terlalu buruk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.