Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Nanti, Dia adalah Pemilik Kediaman Mo



Nanti, Dia adalah Pemilik Kediaman Mo

1Bukankan Tuan tidak bisa dekat dengan wanita? Bukankah dia alergi pada wanita? Bukankan dia memperlakukan wanita sebagai racun? pikir Ryan. Ia teringat pada penyakit aneh yang diderita Mo Yesi dan ini pertama kalinya ia melihat Mo Yesi tidak alergi maupun menunjukkan reaksi apapun di tubuhnya. Setelah ia melihat bahwa tidak ada kelainan apapun di diri Mo Yesi, ia masih merasa sangat khawatir. "Tuan, apakah Anda perlu segera memanggil Tuan Lu untuk datang?" tanyanya. Penyakit aneh Mo Yesi selalu dipantau oleh Dokter Lu. Dokter Lu juga yang paling mengerti kondisi kesehatan Mo Yesi.     

Mo Yesi melirik Ryan dengan tatapan yang agak sedikit dingin. "Tidak perlu," jawabnya.     

"Tapi, Tuan, tubuh Anda—"     

"Tidak masalah."     

Ryan melotot karena sangat terkejut hingga tidak dapat berbicara. Apa maksud Tuan mengatakan tidak masalah? Apa dia tidak akan alergi pada wanita yang di pelukannya itu? Ya Tuhan. Jika itu benar, bukankah ini acara hebat yang pantas untuk dirayakan? batinnya.     

Mo Yesi berkata lagi tanpa menunggu Ryan pulih dari keterkejutannya, "Ini Nyonya kalian. Mulai sekarang, Nyonya adalah pemilik Kediaman Mo. Siapapun tidak boleh tidak sopan terhadap Nyonya karena bertemu dengannya sama seperti bertemu denganku. Jika ada orang yang tidak patuh pada Nyonya, harus segera diusir dari Kediaman Mo."     

Setelah selesai berbicara, Mo Yesi memeluk Qiao Mianmian dan berjalan ke gedung putih di depan. Melihat tuannya pergi dengan wanita muda yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana, Ryan yang akan berusia 60 tahun itu masih merasa kebingungan. Ia memandang Paman Li dengan tatapan curiga dan bertanya, "Paman Li, sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah dia Nyonya kita?"     

Paman Li tidak bisa berkata apa-apa juga. "Ya, dia dan Tuan pergi ke Kantor Catatan Sipil untuk mendapatkan buku nikah. Saya yang membawa mereka pergi ke sana," jawabnya.     

"Sudah punya buku nikah? Apakah Tuan Besar dan Nyonya Besar tahu soal masalah ini?" tanya Ryan lagi. Namun, Paman Li menggelengkan kepalanya. Ekspresi wajah Ryan pun melunak. "Saya pikir masalah ini tidak sepele. Tuan Besar… Di mana Nyonya? Saya takut…"     

Paman Li dan Ryan memikirkan hal yang sama. Keduanya kompak mengerutkan kening. Tidak mudah untuk memasuki pintu kediaman keluarga Mo begitu saja.     

———     

Mo Yesi memeluk Qiao Mianmian dan menggendongnya masuk ke ruangan. Semua pelayan terkejut hingga bola mata mereka loncat keluar. Jelas saja mereka terkejut melihat tuannya yang tidak pernah mendekati wanita tiba-tiba pulang sambil memeluk seorang wanita. Mereka menunggu hingga Mo Yesi naik ke atas karena mereka tidak sabar untuk membicarakannya.     

"Apakah barusan ada yang salah dengan mataku? Aku benar-benar melihat Tuan memeluk seorang wanita!!!"     

"Matamu tidak salah! Aku juga melihatnya!"     

"Bukankah Tuan alergi terhadap wanita? Mengapa sekarang sebaliknya, dia bisa memeluknya? Siapa dia? Tuan bahkan menggendongnya kembali ke kediaman Mo!"     

Salah satu pelayan lain dari lantai atas berlari ke bawah sampai hampir terjatuh karena berlari begitu cepat. Ia menutup mulutnya dan sangat terkejut. "Ya Tuhan. Aku beritahu kalian. Aku baru saja melihat Tuan memeluk wanita masuk ke kamarnya!! Apakah kalian bisa mempercayainya? Katakan padaku aku tidak berhalusinasi!" pekiknya.     

Pelayan yang lain saling memandang. Mereka sudah terlebih dahulu kaget hingga tidak tahu harus berkata apa lagi. Tuan mereka yang tidak pernah mendekati wanita karena alergi terhadap wanita sekarang tiba-tiba kembali sambil memeluk seorang wanita dan juga menggendongnya masuk ke dalam kamar! Seluruh orang di Kediaman Mo tahu bahwa kamar Mo Yesi adalah tempat terlarang. Selain Nyonya Besar, tidak ada yang bisa sembarangan masuk ke dalam kamar Mo Yesi. Mereka bahkan tidak memenuhi syarat untuk masuk dan kebersihan kamar Mo Yesi diurus khusus oleh Kepala ART Ryan. Apa artinya jika Mo Yesi membiarkan seorang wanita masuk ke kamarnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.