Hanya Bagian Kecil yang Tidak Berpengaruh
Hanya Bagian Kecil yang Tidak Berpengaruh
Jiang Luoli mengira bahwa sekelompok pria berseragam hitam itu adalah panggilan Su Ze. Ia pun menepuk dadanya dan menghela napas lega. Jiang Luoli merasa bahwa Su Ze tidak terlalu buruk, setidaknya untuk saat ini. Bantuannya datang tepat waktu sehingga mereka dapat menghindari sebuah bencana. Kalau tidak, akibatnya tidak dapat dibayangkan.
Jiang Luoli berjalan ke sisi Qiao Mianmian dan mengulurkan tangannya untuk membantu Qiao Mianmian berdiri. Kemudian, ia menatap Qiao Mianmian dengan cemas, "Mianmian, kamu baik-baik saja?"
Qiao Mianmian terus menggelengkan kepalanya, sedangkan Shen Yueyue, Du Ze dan yang lainnya di seberang tampak terkejut. Shen Yueyue melihat beberapa orang yang masih terbaring di tanah dan meraung-raung, lalu wajahnya memucat ketakutan dan bibirnya gemetaran. "Kalian… Siapa kalian?"
Tidak ada yang mengira bahwa sekelompok pria berseragam hitam ini benar-benar datang untuk membantu Qiao Mianmian dan yang lainnya. Shen Yueyue bahkan lebih terkejut lagi.
Bukankah Qiao Anxin memberitahuku bahwa Su Ze dan Qiao Mianmian telah putus? Bukankah seharusnya sekarang aku bisa bebas berurusan dengan Qiao Mianmian dan melakukan apapun yang aku inginkan? Lalu, mengapa sekelompok orang ini muncul? Selain Su Ze, masih adakah orang lain yang bisa Qiao Mianmian andalkan? Mungkinkah Qiao Anxin membohongiku? pikir Shen Yueyue. Wajahnya memucat dan terlihat semakin buruk dalam sekejap.
Seorang pria berbaju hitam melirik Shen Yueyue dan bertanya dengan dingin, "Apakah kau teman sekelas Nona Qiao? Kau membawa sekelompok orang ini ke kampus untuk membuat masalah dengan Nona Qiao?"
"Aku, aku adalah… Kau! Apa yang kau inginkan?"
Shen Yueyue hendak menjawab. Namun, setelah melihat cara yang dipakai para pengawal ini, Shen Yueyue terkejut dan mengambil langkah mundur ke arah Du Ze. Padahal, Du Ze juga menjadi takut dengan perubahan mendadak ini. Tetapi, Du Ze tetap bertahan dan memasang tatapan ganas sambil menggertakkan gigi dan berkata, "Sialan! Dari mana kalian berasal? Beraninya kalian menyentuhku! Apakah kau tidak tahu siapa aku?"
"Aku tidak tertarik untuk mengetahui siapa kau. Tetapi jika kau berani mencari masalah dengan Nona Qiao, sama saja kau mencari mati."
Setelah selesai berbicara, kepala pengawal itu melambaikan tangannya dan memerintahkan para pengawal lainnya, "Patahkan semua kaki yang pria dan bawa pergi semua wanita."
"Beraninya kalian! Aku adalah satu-satunya putra pimpinan Grup Shenghui. Jika kau berani menyentuhku, ayahku tidak akan melepaskan kalian!"
"Grup Shenghui?" Kepala pengawal itu mencibir dengan jijik, "Itu hanya bagian kecil yang tidak berpengaruh. Kami tidak peduli tingkat kesulitannya. Hari ini dan di sini juga, kami akan mematahkan kedua kakimu. Ayahmu? Dia bahkan tidak akan berani melepaskan kentutnya nanti."
Grup Shenghui adalah perusahaan taraf menengah yang terkenal di Yuncheng yang juga bisa dibilang agak terkenal. Tetapi, dibandingkan dengan Perusahaan Mo, perusahaan itu bahkan tidak memenuhi syarat untuk menyeka kaki Presiden Mo.
Mereka sudah terbiasa dengan kesombongan dan dominasi seperti ini. Entah sudah berapa banyak kebodohan yang harus mereka tunjukkan. Bahkan, mereka masih tidak tahu bencana apa yang telah mereka bawa ke keluarga mereka karena kebodohan itu.
Jika hanya mematahkan kaki, hal itu dianggap murah bagi Presiden Mo. Presiden Mo bukan orang yang baik. Dikhawatirkan, tidak lama lagi Grup Shenghui akan menghilang dari kota Yuncheng.
Dua pengawal melangkah maju untuk menangkap Du Ze. Namun, Du Ze mengeluarkan pisau belati dan menggoyangkan pisau itu di tangannya. Lalu, ia berkata dengan kejam, "Minggir, atau aku tidak akan sungkan lagi."
"Jika kalian berani menyentuhku, aku tidak akan segan-segan..." Du Ze yang sedang memaki tiba-tiba berhenti berbicara. Di detik berikutnya, suaranya berubah menjadi lolongan seperti babi, "Ah, kakiku! Kakiku…"
Pengawal itu merebut pisau dari tangan Du Ze dengan mudah dan meraihnya, lalu menendang lutut Du Ze.
Krak!
Wajah Du Ze langsung memucat seperti hantu dalam sekejap. Kemudian, ia berlutut dan meratap kesakitan sambil memegang kakinya.