Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Pria yang Didapatkannya Lebih Baik dari Sebelumnya



Pria yang Didapatkannya Lebih Baik dari Sebelumnya

0Jiang Luoli masih tertegun. Setelah beberapa detik, ia menyadari bahwa Mo Yesi sedang berbicara dengannya dan barulah ia tersadar, "Hah? Oh, aku? Iya, aku teman Qiao Mianmian."     

Mo Yesi mengaitkan bibir bawahnya dan berkata dengan suara lembut, "Mianmian terluka. Aku akan membawanya ke rumah sakit, jadi dia mungkin akan telat kembali ke kampus sore hari. Jika Mianmian tidak sempat pergi ke kelas, tolong bantu dia untuk meminta izin."     

"Oh, oke, oke," Jiang Luoli menjawab dengan gagap karena gugup ketika melihat wajah Mo Yesi yang luar biasa. Jiang Luoli yang biasanya ceroboh dan bergaya pemberani sekarang benar-benar berbeda. Bahkan, wajahnya memerah karena tersipu malu.      

Melihat kejadian ini, Qiao Mianmian harus menghela napas lagi karena ternyata wajah Mo Yesi memang benar-benar mematikan. Mana pernah ia melihat Jiang Luoli berbicara dengan pria lain hingga wajahnya memerah?     

Mo Yesi mengaitkan bibir bawahnya lagi, "Kalau begitu, maaf merepotkan."     

Wajah Jiang Luoli semakin memerah dan senyuman Mo Yesi rasanya nyaris membuatnya pingsan. "Ya, sudah seharusnya begitu. Tidak... Tidak perlu sungkan."     

Mo Yesi melirik dua gadis lainnya yang juga teman sekamar dengan Qiao Mianmian, lalu berkata, "Hari ini adalah hari yang khusus, jadi saya akan mengundang kalian untuk makan malam di lain hari."     

Setelah mengatakan ini, Mo Yesi menggendong Qiao Mianmian dan berbalik pergi. Hanya beberapa menit setelah Mo Yesi pergi, sekelompok polisi datang untuk menangkap Du Ze dan beberapa berandalan yang dibawanya dengan tuduhan memprovokasi. Shen Yueyue dan Zhao Wanting yang sedang menangis juga dibawa pergi oleh polisi.     

Dalam sekejap, suasana menjadi sunyi seolah tidak ada apa-apa. Tetapi, siapapun yang telah menyaksikan keseluruhan kejadian barusan pasti tahu apa yang terjadi.     

"Siapa pria itu? Sepertinya pria itu sangat berkuasa."     

"Shen Yueyue kira setelah Qiao Mianmian dan Su Ze putus, tidak akan ada lagi yang bisa diandalkannya. Shen Yueyue benar-benar menendang plat besi kali ini."     

"Aku hanya akan mengagumi Qiao Mianmian karena kemampuannya mencari pria. Pria yang didapatkannya selalu lebih baik dari yang sebelumnya dan aku benar-benar mengaguminya."     

———     

Mo Yesi menggendong Qiao Mianmian ke bawah. Selama itu Qiao Mianmian berusaha memberontak beberapa kali, tetapi Mo Yesi menolak untuk melepaskannya. Mo Yesi menggendongnya dan berjalan di sekitar kampus dengan tenang. Di sepanjang jalan, mereka mendapat pandangan yang tak terhitung jumlahnya.     

Qiao Mianmian sangat malu sehingga ia membenamkan kepalanya dalam-dalam di lengan Mo Yesi dan menutupi wajahnya. Baju hitam pria itu memiliki aroma yang sangat enak dan ketika Qiao Mianmian menarik napas, aroma pria itu memenuhi hidungnya. Penuh dengan hormon yang menggoda.     

Telinga Qiao Mianmian menempel di bagian jantung Mo Yesi. Karenanya, ia bisa dengan jelas mendengar detak jantung Mo Yesi yang kuat. Detak jantung pria itu semakin cepat dan tak terkendali, seolah sebentar lagi akan mengenai dada Qiao Mianmian.     

Mereka akhirnya tiba di tempat parkir. Ketika Paman Li melihat mereka, pertama-tama ia menyapa dengan hormat, "Tuan Muda, Nona Muda."     

Setelah Paman Li menyapa mereka, ia membungkuk dan membukakan pintu mobil bagian belakang. Mo Yesi menggendongnya masuk ke dalam mobil. Begitu pintu mobil ditutup dan Mo Yesi telah duduk, ia memeluk Qiao Mianmian hingga seluruh tubuh gadis itu tenggelam dalam pelukannya.     

"Mo Yesi, kamu…"     

Qiao Mianmian ingin meminta Mo Yesi melepaskannya. Namun, begitu ia membuka mulutnya, ciuman panas pria itu menyerangnya tanpa terduga. Mo Yesi mencium Qiao Mianmian dengan agresif dan bersemangat. Situasi ini membuat napas Qiao Mianmian tercekat dan tubuhnya lemas hingga jatuh ke pelukan Mo Yesi.     

Paman Li baru saja masuk ke dalam mobil. Saat ia melihat pemandangan ini dari kaca spion, ia tidak bisa menahan rasa panas yang menjalar di wajah tuanya. Paman Li segera memasang sekat penutup kursi belakang dengan lega. Kemudian, ia menyalakan mobil sambil berpikir dengan gembira, Jika begini, keluarga Mo akan segera memiliki Tuan Muda atau Nona Muda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.