Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kekacauan



Kekacauan

0Brak!     

Bai Xiao sedang membuka internet saat tiba-tiba terdengar suara tetikus yang dibanting ke meja. Lalu, ia mengangkat kepalanya dan menatap Jiang Luoli dengan marah. Sementara itu, Zhang Yuwei juga merasakan hal yang sama dengannya.     

Zhang Yuwei ikut bertanya dengan wajah dingin, "Jiang Luoli, kau baru saja mengatai aku dan Bai Xiao? Katakan dengan jelas, siapa orang yang tidak tahu malu itu?"     

"Kenapa, Bai Xiao? Kau mencoba bertarung denganku?" Jiang Luoli justru semakin menantang.     

Sebenarnya Jiang Luoli memiliki karakter yang ceroboh dan tidak mudah gentar. Saat ia berhadapan dengan tatapan kedua mata Bai Xiao yang hampir meledak karena marah, ia justru berkacak pinggang dan juga berkata dengan mencibir, "Aku tidak menyebutkan nama kalian barang sepatah katapun. Aku juga tidak tahu mengapa kalian bisa begitu sensitif dan merasa bahwa aku sedang membicarakan kalian. Atau, apa yang aku katakan tanpa sengaja menyinggung hati rapuh kalian?"     

"Kau memang tidak menyebutkan sepatah kata pun. Tapi, menurutmu kami tidak bisa mendengarnya?" Bai Xiao menggertakkan gigi dan berkata, "Kau adalah seekor anjing yang menjilat. Apa yang membuatmu pantas membicarakan tentang kami? Tidak peduli bagaimanapun keadaan kami, itu masih lebih 100 kali lipat lebih baik daripada kau yang hanya seorang anjing penjilat."     

"Selalu berteriak dewa pria ini, dewa pria itu. Menurutmu, orang lain akan lebih melihatmu?" Zhang Yuwei mulai menambahkan, "Jika kau bicara soal niat buruk, aku lihat sebenarnya kau yang benar-benar berniat buruk. Sebelumnya, kau selalu suka bersikeras di depan Su Ze. Setelah kau melihat bahwa Su Ze tidak tertarik padamu, sekarang kau mengubah target barumu?"     

"Hehe..." Bai Xiao memandang Jiang Luoli dari atas ke bawah dan tertawa dengan nada menghina, "Aku hanya ingin menasihatimu. Lebih baik kau jangan menyia-nyiakan ide-idemu. Su Ze saja tidak menyukaimu, apalagi dewa priamu itu? Semakin tidak mungkin dia menyukaimu."     

Setelah Bai Xiao selesai berbicara, ia memandang Qiao Mianmian dengan wajah mengejek. Ia diam-diam melayangkan tatapan aneh dan berkata, "Sahabat yang menginginkan pacar sahabatnya. Qiao Mianmian, aku sarankan agar kau jangan terlalu ceroboh. Ada beberapa pelacur licik yang tampak tidak berbahaya, tetapi hatinya penuh tipu muslihat. Jangan sampai nanti pacarmu dirampas dan kau tidak menyadari apa yang terjadi."     

"Bai Xiao, brengsek kau! Tutup mulutmu!"     

Jiang Luoli sangat marah saat mendengar perkataan Bai Xiao sehingga ia bergegas mendatangi Bai Xiao dengan tangan yang mengepal. Jiang Luoli memiliki kepribadian yang impulsif dan mudah bersikap gegabah. Mau bagaimanapun ia berusaha menahan kata-kata Bai Xiao tentang dirinya, seluruh tubuhnya bergetar dan hampir meledak karena marah.     

Bai Xiao melihat Jiang Luoli bergegas mendekat. Ia pun juga menggulung lengan bajunya dan bergegas mendatangi Jiang Luoli. Keduanya langsung meringkuk dan saling menyerang. Sayangnya, Jiang Luoli tidak sekuat Bai Xiao.     

Bai Xiao menekan Jiang Luoli di bawah tubuhnya dengan cepat. Jiang Luoli membalas dengan menjambak rambut Bai Xiao dan menariknya ke bawah. Bai Xiao merasa kesakitan, lalu ikut menjambak rambut Jiang Luoli. Keduanya menyeringai kesakitan.     

Qiao Mianmian menyaksikan jatuhnya Jiang Luoli. Tentu saja tidak mungkin ia hanya akan berdiri dan melihatnya. Jiang Luoli berkonfilik dengan Bai Xiao dan yang lainnya karena dirinya.     

"Bai Xiao, hentikan!"     

Saat melihat Bai Xiao meraih Jiang Luoli hingga meninggalkan tanda merah di wajah temannya itu, Qiao Mianmian merasa cemas dan marah. Ia bergegas menghampiri mereka dengan tangan mengepal. Zhang Yuwei juga melihat Qiao Mianmian yang datang untuk membantu, lalu ia bergabung menjadi tim pembantu.     

Perkelahian dua orang berubah menjadi empat orang… Dalam sekejap, terjadi sebuah kekacauan dan kepanikan yang sulit dilerai terjadi di kamar asrama mereka. Keempat gadis itu bertengkar untuk waktu yang lama.     

Setengah jam kemudian, pertarungan sengit mereka berempat membuat khawatir bibi yang bertanggung jawab di asrama putri. Hal ini juga membuat khawatir pembimbing konselor.     

"Kalian bisa melakukannya?! Larut malam bukannya tidur dengan nyenyak, malah sibuk bertengkar ramai-ramai! Apa kalian ini sedang memberontak?!" seru pembimbing konselor. Wajahnya menggelap dan saat ia menuding mereka, jari-jarinya hampir menyentuh hidung Bai Xiao, "Siapa di antara kalian yang ingin mengatakan terlebih dahulu, siapa yang mulai lebih dulu? Siapapun yang pertama kali memulai masalah, berdiri di depanku!"     

Suara pembimbing konselor yang berteriak membuat Qiao Mianmian dan Jiang Luoli gemetar ketakutan. Ekspresi Bai Xiao dan Zhang Yuwei juga terlihat sangat tidak tenang. Dalam pertarungan sengit barusan, tubuh setiap orang terluka dan berdarah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.