Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Sudah Punya Tebakan



Sudah Punya Tebakan

2Jika tidak ada Qiao Mianmian, banyak hal tidak akan berubah menjadi seperti ini. Shen Rou tidak akan putus hubungan dengan Mo Yesi. Jika Shen Rou dan Mo Yesi masih berhubungan seperti sebelumnya, saat perusahaan Shen mengalami masalah seperti kali ini, perusahaan Mo pasti akan membantu.      

Gong Zeli juga tidak mungkin mengabaikan Shen Rou. Selama perusahaan Shen bisa melewati kesulitan ini, Shen Rou akan tetap menjadi Nona tertua keluarga Shen yang dipuji orang.     

Hidupnya selama dua puluh tahun sebelumnya selalu berjalan dengan baik. Sejak kemunculan Qiao Mianmian, Shen Rou mulai mengalami kesialan. Kehidupan Shen Rou juga mulai berubah menjadi tidak mulus.     

Jadi, jika tidak ada Qiao Mianmian, apakah kehidupannya dapat berubah seperti dulu?     

Jika tidak ada Qiao Mianmian ...     

Saat pemikiran ini muncul di dalam otak Shen Rou, Shen Rou memiliki niat untuk membunuh di dalam matanya.     

*     

"Nenek Mo, Nyonya Bai ingin mengatakan sesuatu kepada Anda. Apakah Anda sekarang memiliki waktu?"     

Di ruang perjamuan, Nenek Mo sedang menarik tangan Qiao Mianmian untuk berbicara, dan menanyakan tentang pekerjaan Qiao Mianmian. Paman Zhang berjalan mendekat, dan diikuti oleh seseorang di belakangnya.     

Begitu Qiao Mianmian mengangkat kepalanya, Qiao Mianmian melihat Nyonya Bai. Qiao Mianmian segera bangkit dan berjalan mendekati Nyonya Bai. Nyonya Bai juga melangkah maju satu langkah, dan meraih tangan Qiao Mianmian dengan lembut.     

Nenek Mo di samping tercengang melihat adegan ini, matanya penuh dengan keraguan dan berkata, "Apakah Nyonya Bai mengenal Mianmian kami?"     

Nyonya Bai menggenggam tangan Qiao Mianmian, mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Nenek Mo, tersenyum, dan menjawab dengan suara lembut, "Kenal, tentu saja kenal. Aku mencari Nenek Mo karena ingin mengatakan sesuatu yang ada kaitannya dengan Mianmian. Apakah Nenek Mo punya waktu?"     

Nenek Mo terkejut. Ia menatap Nyonya Mo, kemudian menatap Qiao Mianmian, dan mengangguk. "Tentu saja ada waktu. Silakan duduk, Nyonya Bai. Paman Zhang, pergi ambilkan segelas teh untuk Nyonya Bai."     

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan." Nyonya Bai juga tidak sungkan. Nenek Mo memintanya untuk duduk, jadi Nyonya Bai memilih posisi duduk di sebelah Nenek Mo.     

Qiao Mianmian juga ikut duduk bersama dengan Nyonya Bai, dan duduk di sebelah Nyonya Bai. Nyonya Bai terus menggenggam tangan Qiao Mianmian dan tidak melepaskannya, seolah hal ini sangat langka bagi Nyonya Bai.     

Nyonya Mo menjadi lebih curiga melihat pemandangan ini.     

Sejak kapan Qiao Mianmian memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga Bai? Yang lebih mengejutkan Nekek Mo adalah, Nenek Mo menemukan bahwa Qiao Mianmian agak mirip dengan Nyonya Bai. Saat keduanya duduk bersama, satu wanita dewasa dan wanita muda, dengan wajah yang mirip, terlihat tampak seperti ibu dan anak.     

"Tidak tahu hal apa yang ingin Nyonya Bai katakan padaku? Mengapa ada hubungannya dengan Mianmian?"     

Nyonya Bai melirik ke arah Qiao Mianmian. Setelah terdiam selama beberapa detik, Nyonya Bai baru berbicara, "Aku rasa Nenek Mo juga sudah tahu bahwa keluargaku awalnya memiliki seorang putri. Selama bertahun-tahun, kami terus mencari putri kami, tapi pada akhirnya kami tidak bisa menemukan petunjuk apapun."     

Nenek Mo mengangguk. "Aku pernah mendengar hal ini dari orang lain, tapi aku dengar bahwa sudah ada berita keberadaannya akhir-akhir ini. Mungkin putrimu akan segera ditemukan, apakah begitu?"     

Nyonya Bai tersenyum dan ada kegembiraan di dalam matanya. "Mungkin Tuhan tidak lagi mau memisahkan aku dengan darah dagingku, dan akhirnya mengembalikan Xiao Qi kepadaku. Nenek Mo, aku sudah menemukan kembali Xiao Qi."     

"Sudah ditemukan?" Nenek Mo sedikit terkejut, tapi Nenek Mo ikut senang untuk Nyonya Bai. "Bagus sekali. Di mana kau menemukan putrimu? Kalau begitu, apakah putrimu sudah mengakui kalian? Apakah dia ikut datang bersama kalian malam ini?"     

Nenek Mo berkata sambil matanya terus melihat ke sekeliling. Mata Nenek Mo terus berpatroli dan akhirnya jatuh pada tubuh Qiao Mianmian. Nenek Mo melihat penampilan Qiao Mianmian dan Nyonya Bai yang mirip, kemudian melihat penampilan Nyonya Bai yang sangat intim.     

Bagaikan sambaran petir, Nenek Mo sudah memiliki tebakan di dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.