Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Cemburu lagi



Cemburu lagi

2Qiao Mianmian juga tercengang. "Bukankah gaun malam ini dibuat sesuai pesanan?"     

Seharusnya tidak bisa ditukar.     

"Iya." Mo Yesi ingin mencoba membujuknya. "Jika kamu suka gaun ini, kau juga bisa membawanya pulang, dan kita akan pergi ke mal untuk melihat model lain."     

Qiao Mianmian memikirkan betapa merepotkannya hal itu. Apalagi Qiao Mianmian sendiri juga sangat menyukai gaun malam ini, Qiao Mianmian sama sekali tidak ingin memilih gaun yang lain.     

"Tapi, aku suka yang ini."     

Suara Qiao Mianmian sedikit manja. "Aku merasa gaun ini sangat bagus. Mo Yesi, ini hanya sebuat jamuan makan malam, jadi jangan membuat terlalu rumit. Jadi besok pilih yang ini saja. Aku masih harus memilih hadiah untuk Kak Bai."     

"..." Mo Yesi tidak bisa berkata-kata.     

Mo Yesi akhirnya tahu apa artinya menembak kakinya sendiri sekarang. Niat awal Mo Yesi adalah membuat kesayangannya tampak begitu bersinar muncul di perjamuan ulang tahun Bai Yusheng. Sebagian besar orang yang diundang oleh keluarga Bai adalah tokoh terkemuka di Yuncheng. Saat itu, juga ada banyak selebriti yang juga akan pergi. Orang-orang akan mengandalkan pakaian mereka untuk memperlihatkan harga diri mereka.      

Mo Yesi tidak berharap kesayangannya akan dipandang rendah oleh orang lain. Tapi, penampilan cantik Qiao Mianmian sekarang membuat Mo Yesi mulai khawatir bahwa akan ada terlalu banyak lawan jenis yang akan memperhatikan Qiao Mianmian di perjamuan makan malam. Terutama Bai Yusheng, orang yang membuat Mo Yesi gelisah.     

*      

Pada akhirnya, Mo Yesi hanya bisa mengikuti Qiao Mianmian dan tidak memilih gaun malam lagi.     

Setelah meninggalkan klub pribadi, Qiao Mianmian pergi ke mal terdekat untuk memilih hadiah untuk Bai Yusheng. Qiao Mianmian berbelanja selama hampir lebih dari satu jam, dan pada akhirnya memilih sebuah jam tangan untuk Bai Yusheng. Karena jam tangan ini, Qiao Mianmian membuat pencemburu itu tidak senang lagi.     

Saat membayar, Mo Yesi ingin membantu membayarkan, tapi Qiao Mianmian bersikeras ingin membayar tagihan itu dengan uangnya sendiri. Qiao Mianmian merasa ingin membelikan hadiah ini untuk Bai Yusheng.     

Dalam perjalanan pulang, karena cemburu, Mo Yesi terdiam sepanjang jalan. Mo Yesi merasa Qiao Mianmian tidak pernah begitu setulus hati memilihkan hadiah untuknya. Sedangkan saat memilih hadian untuk Bai Yusheng, Qiao Mianmian bahkan pergi ke lebih dari satu toko, dan meminta Mo Yesi coba mengenakan setiap jam tangan itu.      

Pada akhirnya, jam tangan pilihan Qiao Miamian memang sangat bagus, dan juga sangat cocok dengan aura Bai Yusheng. Tetapi, jam tangan itu bukan dipilihkan untuk Mo Yesi. Mo Yesi marah dan kesal saat memikirkan ini. Bahkan jika Mo Yesi sudah tahu bahwa istrinya hanya ingin berterima kasih dan mengagumi Bai Yusheng. Namun, melihat istrinya sendiri begitu mementingkan seorang pria lain, hati Mo Yesi masih tetap merasa cemburu.      

Mo Yesi biasanya tidak banyak bicara, dan termasuk orang yang relatif pendiam hampir sepanjang waktu. Jadi Qiao Mianmian juga tidak menyadari bahwa pria di sampingnya cemburu lagi.     

Setibanya mereka di rumah, begitu turun dari mobil, Qiao Mianmian menerima panggilan telepon dari Bai Yusheng.     

"Iya, Kak Bai tenang saja, aku pasti akan datang tepat waktu besok malam."     

Mo Yesi mengikuti Qiao Mianmian berjalan masuk ke aula. Ekspresi wajah pria itu selalu dingin. Mendengar Qiao Mianmian memanggil 'Kak Bai', kening Mo Yesi mengerut.     

Tunggu setelah Qiao Mianmian menutup telepon, Mo Yesi langsung bertanya, "Siapa yang meneleponmu? Bai Yusheng?"     

"Ya." Qiao Mianmian mengangguk.     

"Untuk apa dia meneleponmu?"     

"Kak Bai memintaku untuk tidak melupakan pesta ulang tahun besok malam. Dia menelepon untuk mengingatkanku."     

Mo Yesi tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus dingin. "Betapa khawatirnya dia jika kau tidak akan pergi di perjamuan besok malam, sampai harus menelepon untuk mengingatkan."     

Mo Yesi awalnya masih cemburu karena jam tangan itu. Saat Mo Yesi tahu bahwa Bai Yusheng menelepon, hatinya lebih tidak senang lagi. Nada bicara Mo Yesi juga berubah sedikit ambigu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.