Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Dalam Hidup Ini, Aku Tidak Pernah Mengkhianatinya



Dalam Hidup Ini, Aku Tidak Pernah Mengkhianatinya

3Meskipun Su Ze melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan oleh Qiao Mianmian, tapi Ibu Su selalu bersikap baik terhadap Qiao Mianmian. Jadi meskipun ada perasaan muak terhadap Su Ze di dalam hati Qiao Mianmian, Qiao Mianmian tetap bersikap sopan kepada Ibu Su. Qiao Mianmian berkata sambil tersenyum, "Bibi Su, kebetulan sekali tidak sengaja bertemu denganmu di sini."     

"Iya benar, kebetulan sekali." Ibu Su menahan perasaan tidak nyamannya. "Aku sudah lama sekali tidak bertemu denganmu, aku sangat merindukanmu. Mianmian, aku sudah pernah mengatakannya padamu, bahkan jika kau dan A Ze sudah berakhir ... kau tetap bisa kapan saja datang ke rumah Su."     

Melihat Mo Yesi yang berdiri di samping Qiao Mianmian, Ibu Su seketika merasa gugup dengan perkataannya. Ibu Su segera mengoreksi perkataannya, dan mengubah topik pembicaraan, "Mianmian, pria ini ... apakah kau ingin mengenalkannya kepadaku?"     

"Oh, Bibi Su, aku lupa mengenalkannya padamu."     

Qiao Mianmian dapat merasakan sorot mata Su Ze terus mengarah kepadanya. Su Ze terus lurus menatap Qiao Mianmian. Tapi Qiao Mianmian menganggapnya seperti udara, bahkan juga tidak melirik Su Ze sedikit pun. Qiao Mianmian memeluk lengan Mo Yesi dengan penuh kasih sayang dan mengenalkan kepada Ibu Su dengan murah hati, "Bibi Su, ini adalah ... pacarku, namanya Mo Yesi. A Si, ini adalah Bibi Su."     

Qiao Mianmian hampir mengatakan 'Aku sering pergi main ke rumah Bibi Su saat masih kecil', tapi untungnya, Qiao Mianmian bisa mengerem mulutnya tepat waktu. Jika Qiao Mianmian benar-benar mengatakannya, hati Mo Yesi, si pencemburu itu, pasti terasa tidak nyaman. Jadi, Qiao Mianmian hanya mengenalkan Ibu Su ala kadarnya.     

Untungnya, Mo Yesi masih sangat kuat pada saat-saat kritis. Bahkan jika Mo Yesi sangat keberatan terhadap Su Ze, tapi Mo Yesi masih bersikap sangat murah hati dan sopan saat ini. Mo Yesi tersenyum kepada Ibu Su/ "Halo, Bibi Su. Dulu aku pernah dengar Qiao Mianmian menyebut namamu, terima kasih atas perhatianmu untuk Mianmian selama bertahun-tahun."     

Mo Yesi juga bukan seorang pencemburu buta. Mo Yesi secara alami membenci Su Ze. Tapi Mo Yesi tahu dari Qiao Mianmian bahwa Ibu Su dan Ayah Su memperlakukan Qiao Mianmian dengan baik, dan sama sekali tidak pernah memperlakukan Qiao Mianmian dengan buruk, jadi Mo Yesi tidak akan mengungkapkan rasa jijiknya pada Su Ze kepada kedua orang tua Su Ze.      

Mo Yesi akan bersikap dua kali lipat lebih baik terhadap orang yang peduli kepada Qiao Mianmian. Hal yang sama juga berlaku untuk Ibu Su. Ibu Su juga merupakan seorang yang murah hati. Meskipun Qiao Mianmian tidak jadi menjadi menantu perempuan Ibu Su, melihat Qiao Mianmian begitu bahagia sekarang membuat Ibu Su tetap merasa bahagia.     

Ibu Su menatap Mo Yesi dengan kekaguman di matanya dan berkata, "Tuan Mo adalah orang yang berbakat, dan kau adalah pasangan yang sempurna untuk Mianmian. Tuan Mo, Mianmian dapat dianggap sebagai anak yang aku besarkan, dia adalah anak yang sangat-sangat baik. Aku berharap Tuan Mo bisa bersikap baik terhadapnya dan jangan mengkhianatinya."     

Mo Yesi menarik bibir bawahnya, lalu menundukkan kepala menatap gadis di sebelahnya, dan berkata dengan penuh kasih sayang di matanya, "Bibi Su tenang saja, Mianmian adalah harta yang akan aku jaga seumur hidup. Aku pasti akan memperlakukannya dengan baik dan dalam hidup ini. Aku tidak akan mengkhianatinya."     

Mo Yesi menunjukkan kasih sayangnya di depan umum. Di depan para sesepuh, Qiao Mianmian sedikit merasa tidak enak hati. Qiao Mianmian mengangkat matanya dan memelototi Mo Yesi dengan malu-malu     

Di mata Su Ze, terlihat Qiao Mianmian dan Mo Yesi menunjukkan kasih sayang di depannya. Melihat wanita yang pernah menjadi miliknya begitu dekat dengan pria lain, tapi Qiao Mianmian bahkan tidak meliriknya sekalipun, mata Su Ze meledak marah. Su Ze tidak tahan dan menarik Ibu Su ke samping.      

Dengan rona wajah pucat, Su Ze berkata sambil melototi Mo Yesi, "Bu, apakah kau tidak tahu siapa dia? Kau terus saja memanggilnya tuan, tuan. Gadis baik di matamu dan pria brengsek ini yang menghancurkan perusahaan Su menjadi seperti ini. Kau ternyata malah bersikap sopan kepada mereka!"     

Ibu Su tercengang dan rona wajahnya berubah. "A Ze, apa yang kau bicarakan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.