Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Dia Adalah Seorang Wanita Pemuja Uang



Dia Adalah Seorang Wanita Pemuja Uang

3"Kau tahu tidak bahwa kau sudah dibohongi olehnya? Dia adalah seorang wanita yang licik, dia berhasil membujukmu dan A Si ke dalam lingkarannya.     

"Sekarang tidak hanya dia, tapi juga ada adik laki-lakinya itu," kata Ibu Mo sambil menggertakkan gigi karena perasaan benci, "mereka kakak beradik tidak memiliki hati nurani yang baik, mereka pandai berkata-kata manis. Ibu, kau adalah orang yang begitu cerdas, apakah Ibu tidak bisa melihatnya?"     

Saat nenek Mo mendengar perkataan Ibu Mo, wajah Nenek Mo tenggelam. "Ternyata itu yang ada di dalam pikiranmu. Kau pikir aku telah memihak, tapi apakah kau pernah memikirkan, apa yang sudah kau lakukan selama ini? Apakah kau melakukan hal yang benar? Kau ingin menghancurkan pernikahan A Si sepanjang hari, dan kau masih ingin aku menunjukkan wajah baik padamu?     

"Apakah ada ibu sepertimu? Kau tidak mengharapkan putramu memiliki kehidupan yang baik, tapi sepanjang hari, kau justru berpikir bagaimana agar membuat hidup putramu tidak menyenangkan. Katakan, bagaimana itu membuatku bisa puas terhadapmu? Kau ingin membuat hidup cucuku tidak menyenangkan, apakah kau masih berpikir aku akan memperlakukanmu dengan baik?"     

Ibu Mo selalu merasa takut pada Nenek Mo. Bahkan tidak berani berdebat dengan Nenek Mo. Tapi, amarah Ibu Mo sudah sampai ke atas kepala hari ini. Ibu Mo juga merasa sangat sedih, sehingga Ibu Mo tidak bisa menahan diri kepada Nenek Mo, "Membiarkan A Si terus bersama dengan Qiao Mianmian, itu membuat A Si tidak senang. Aku hanya berharap putraku hidup dengan baik dan menyenangkan, dan tidak ingin putra kesayanganku hancur di tangan wanita pemuja uang itu.     

"Bu, kau telah dibutakan oleh Qiao Mianmian. Kau tidak tahu seperti apa wajah aslinya sebenarnya. Jika kau tahu, kau pasti juga tidak akan bersedia A Si terus bersama dengan Qiao Mianmian."     

"Oh, jadi, apakah kau sudah tahu wajah aslinya?" kata Nenek Mo dengan wajah dingin, "Kalau begitu, katakan, sebenarnya seperti apa wajah aslinya?"     

Ibu Mo seketika langsung bersemangat. "Dia adalah seorang wanita pemuja uang. Aku sejak dulu tidak pernah bertemu dengan wanita yang lebih memuja uang daripada dia."     

Ibu Mo tahu bahwa Nenek Mo tidak akan percaya padanya, jadi Ibu Mo segera memberitahu Nenek Mo tentang negosiasinya dengan Qiao Mianmian hari itu. Ibu Mo berbicara dengan emosi dan marah, tapi Ibu Mo sama sekali tidak menyadari bahwa rona wajah Nenek Mo semakin lama semakin buruk.     

"Bu, menurutmu, bukankah dia sangat memuja uang? Dia benar-benar berani meminta semua saham keluarga Mo kita. Aku belum pernah melihat wanita berhati hitam seperti itu. Dia juga mengatakan bahwa selama aku menyetujui persyaratannya, dia akan segera menceraikan A Si. Apakah kau masih berpikir bahwa dia tulus pada A Si?     

"Dia hanya suka pada uang A Si, sehingga dia baru ingin bersama dengan A Si. Bagaimana mungkin wanita sombong dan pemuja uang seperti itu bisa terus tinggal di sisi A Si?     

"Aku bertekad tidak akan membiarkan wanita seperti itu terus menjadi menantuku. Bahkan jika kau dan A Si memiliki pendapat lain tentangku, aku akan menjadi penjahat kali ini."     

Setelah Ibu Mo selesai berbicara, Ibu Mo tidak mendengar jawaban apa pun dari Nenek Mo. Ibu Mo menundukkan kepalanya dengan curiga. Saat ia melihat wajah surah nenek Mo, dengan mata penuh amarah, dan penampilannya seperti sangat marah, Ibu Mo mengira Nenek Mo marah karena sudah tahu wajah asli Qiao Mianmian. Tanpa disembunyikan, ada sedikit kegembiraaan di wajah Ibu Mo.     

Sekarang Qiao Mianmian hanya bisa mengandalkan kasih sayang putranya dan Nenek Mo, sehingga Qiao Miamian tidak takut apapun. Tapi, jika Qiao Mianmian kehilangan kasih sayang dari Nenek Mo ...     

Hanya memikirkannya saja membuat Ibu Mo senang, dan senyum di wajahnya tidak bisa disembunyikan.     

"Bu, kau tahu wajah aslinya sekarang. Bagaimana mungkin seorang wanita seperti dia layak untuk A Si kita? Tidak heran pernikahan selalu tentang pasangan dari keluarga yang tepat. Ini bukan pernikahan keluarga yang tepat, ini benar-benar tidak bisa dibiarkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.