Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Chenchen, Anak Ini Mirip Dengan Paman Keduamu



Chenchen, Anak Ini Mirip Dengan Paman Keduamu

2Nenek Mo tampaknya bukan orang yang sulit untuk diajak berinteraksi. Wajah Qiao Chen sedikit merah. Qiao Chen membuka mulutnya dan memanggil nenek dengan suara yang sangat kecil.     

Nenek Mo tersenyum puas, sorot matanya yang lembut melihat Qiao Chen sebentar lagi, kemudian berkata dengan raut wajah terkejut, "A Si, kau sadar atau tidak, Chenchen ini mirip dengan paman keduamu. Hmm, hmm, alisnya terlihat sama persis."     

Mo Yesi juga menemukan poin ini sejak awal. Mo Yesi mengangguk. "Ya, Chenchen dan paman kedua sedikit mirip.     

"Di mana sedikit kemiripannya?" Semakin dilihat, Nenek Mo semakin merasa terkejut. Nenek Mo menghela napas karena terkejut lagi. "Sangat-sangat mirip dengan paman keduamu. Jika ada orang yang bilang padaku dia adalah putra paman keduamu, aku tidak mungkin tidak akan percaya."     

Tuan kedua dari keluarga Mo adalah putra kedua dari Nenek Mo. Seperti apa penampilan tuan kedua saat masih muda, Nenek Mo mengetahuinya sangat jelas.     

Anak laki-laki bernama Qiao Chen seperti fotokopi yang dicetak saat anak kedua Nenek Mo masih muda. Satu-satunya perbedaan adalah, Qiao Chen terlihat sedikit kurus dan loyo. Jika beratnya bertambah 5 sampai 10 kg, mereka benar-benar terlihat sama persis. Ada banyak orang yang terlihat mirip. Tapi penampilan seperti di fotokopi ini sangatlah sedikit.     

"Benar, Nenek Mo."     

Paman Zhang, yang datang bersama mereka, juga menghela napas dan berkata, "Saat saya baru saja melihat Tuan Qiao, saya juga terkejut. Tuan Qiao dan tuan kedua memang sangat mirip."     

"Sayangnya tuan kedua tidak ada di rumah," kata Nenek Mo sambil menatap Qiao Chen, "jika tidak, dia akan lebih terkejut saat melihatnya sendiri. Mianmian, apakah penampilanmu dan Chenchen, satu mirip ayahmu dan satu mirip ibumu?"     

Nenek Mo tahu bahwa Qiao Mianmian memiliki satu orang adik laki-laki. Setelah mengetahui bahwa Qiao Mianmian dan Mo Yesi sudah menikah, Nenek Mo meminta seseorang untuk menyelidiki tentang Qiao Mianmian. Jadi Nenek Mo kurang lebih tahu tentang latar belakang keluarga Qiao Mianmian.      

Tapi Nenek Mo tidak tahu seperti apa wajah Qiao Chen. Sekarang melihat bahwa wajah kakak beradik ini tidak terlalu mirip, Nenek Mo bertanya dengan penasaran.     

Secara umum, jika mereka adalah saudara kandung, bahkan jika yang satu seperti ayah dan yang lain seperti ibu, akan selalu ada beberapa kesamaan di antara keduanya. Tapi kedua kakak beradik ini, benar-benar tidak bisa ditemukan kemiripan sama sekali. Keduanya terlahir dengan sangat baik, tapi justru tidak seperti saudara kandung.     

Qiao Mianmian terkejut dengan pertanyaan Nenek Mo. Sepertinya tidak hanya satu kali ada orang yang mengatakan bahwa wajahnya tidak mirip dengan Qiao Chen. Juga ada orang bertanya pertanyaan yang sama dengan Nenek Mo. Tapi Qiao Mianmian dan Qiao Chen sepertinya juga tidak terlalu mirip dengan ayah Qiao dan Ibu Qiao. Sedangkan Qiao Anxin, terlihat lumayan mirip dengan ayah Qiao.     

"Sepertinya begitu." Qiao Mianmian tercengang selama beberapa detik, tapi tidak mengatakan hal yang sebenarnya kepada Nenek Mo.     

Bukan karena Qiao Mianmian ingin menyembunyikan sesuatu, tapi Qiao Mianmian hanya tidak tahu bagaimana mengatakannya. Sebenarnya, bukankah itu aneh? Tidak mirip ayah, juga tidak mirip ibu, kalau begitu mirip dengan siapa mereka?     

"Kalau begitu, ayahmu dan ibumu juga terlihat tampan dan cantik," kata Nenek Mo sambil tersenyum, "sehingga bisa melahirkan kalian kakak beradik yang begitu tampan dan cantik. Chenchen terlihat seperti anak dari keluarga Mokku. Bisa bertemu dengan kalian dan keluarga Qiao merupakan sebuah takdir."     

Karena nenek Mo menyukai Qiao Mianmian, Nenek Mo juga merasa bahwa Qiao Chen adalah anak yang cukup baik. Sekarang, terlebih lagi karena wajah Qiao Chen terlihat mirip dengan putra kedua nenek Mo, jadi perasaan suka dan cinta Nenek Mo terhadap Qiao Chen bertambah beberapa poin.     

Sorot mata nenek Mo saat melihat Qiao Chen sama seperti sedang melihat menatap cucunya sendiri. Semakin nenek Mo menunjukan kesukaan dan kepuasan terhadap kakak beradik dari keluarga Qiao ini, dalam hati Ibu Mo semakin gelisah. Ibu Mo sudah lebih dulu tidak puas dengan Qiao Mianmian, tapi sekarang bagaimanapun Ibu Mo melihat Qiao Chen, Ibu Mo juga tidak menyukai Qiao Chen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.