Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Ia Ternyata Sedang Mimpi, Kan 



Ia Ternyata Sedang Mimpi, Kan 

3Mo Shixiu menatap orang yang begitu dekat dengan wajahnya, menarik napas dalam-dalam, dan bertanya kepada sopir yang duduk di depan dengan nada bicara menahan kesabaran, "Paman Shen, berapa lama lagi untuk sampai ke rumah?"     

Sopir itu segera menjawab, "Masih sekitar sepuluh menit lagi, Tuan."     

Rona wajah Mo Shixiu masih menahan kesabaran. Mo Shixiu kemudian menarik napas dalam lagi. "Naikkan kecepatan mobil."     

*     

Enam menit kemudian.     

Kak Lin berdiri menunggu di luar bangunan rumah. Begitu mobil berhenti sempurna, Kak Lin melihat Mo Shixiu berjalan keluar dari mobil sambil menggendong seorang gadis. Kak Lin terkejut. Setelah melihat dengan jelas siapa gadis yang digendong oleh Mo Shixiu, Kak Lin semakin tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya lagi.     

Satu jam yang lalu, tuannya menelepon akan kembali dan menyuruh Kak Lin menyiapkan sup untuk meredakan mabuk terlebih dahulu. Jadi Kak Lin terkejut melihat tuannya menggendong seorang gadis keluar dari mobil barusan. Kak Lin pikir tuannya telah membawa gadis lain pulang kerumah. Siapa sangka, orang yang dibawa pulang oleh tuan masih Nona Jiang.     

Tapi, bukankah Nona Jiang bilang sama sekali tidak bisa bersama dengan tuan? Kalau begitu kedua orang itu sekarang ...     

Setumpuk pertanyaan muncul didalam hati Kak Lin, tapi Kak Lin juga tahu bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.     

"Tuan, apakah Nona Jiang mabuk?" Kak Lin melihat Jiang Luoli yang berada di dalam pelukan Mo Shixiu. Gadis itu seperti sedang tidur dan matanya tertutup.     

Mo Shixiu mengangguk. "Apakah supnya sudah siap?"     

Jiang Luoli membuat kekacauan sepanjang jalan, tapi begitu hampir sampai di rumah, Jiang Luoli akhirnya berhenti dan tertidur.     

"Sudah siap dan selalu hangat." Kak Lin mengikuti Mo Shixiu berjalan masuk ke dalam aula, segera memanggil seorang pelayan wanita, dan memerintah, "Segera pergi ke dapur dan bawakan sup pereda mabuk, kemudian antarkan ke dalam kamar tuan."     

Mo Shixiu menggendong Jiang Luoli dan hendak naik ke lantai atas, tapi langkah kakinya tiba-tiba berhenti. Mo Shixiu berbalik badan, dan mengerutkan kening menatap Kak Lin. "Bawakan sup pereda mabuk itu ke dalam kamar Nona Jiang."     

Kak Lin tercengang. Setelah mengerti maksud tuannya, Kak Lin segera mengubah perkataannya. "Iya, aku salah bicara barusan. Seharusnya bawakan ke dalam kamar Nona Jiang"     

Mo Shixiu juga tidak berbicara apapun lagi, kemudian naik ke lantai atas sambil menggendong Jiang Luoli yang sudah tidur.     

*     

Mo Shixiu jalan sangat cepat. Gadis di pelukan Mo Shixiu memiliki tubuh yang lembut, dan ada aroma samar yang melayang-layang ke hidung Mo Shixiu dari waktu ke waktu. Saat Mo Shixiu dalam kondisi sadar, ini pertama kalinya Mo Shixiu begitu dekat dengan seorang gadis. Selain merasa tidak terbiasa, masih ada juga semacam perasaan aneh yang mengganjal di dalam hatinya.     

Mo Shixiu menggendong Jiang Luoli dan dengan cepat berjalan masuk ke dalam kamar yang telah disiapkan untuk Jiang Luoli. Setelah meletakkan Jiang Luoli di atas tempat tidur dengan perlahan, saat Mo Shixiu baru ingin berbalik badan dan pergi, pergelangan tangannya justru ditarik oleh seseorang.     

Mo Shixiu tercengang dan menundukkan kepalanya. Gadis yang sedang tidur dengan mata terpejam beberapa detik lalu telah membuka matanya. Matanya dipenuhi kabut dan air mata sedang menatap Mo Shixiu lekat-lekat.     

Mo Shixiu tidak menyangka Jiang Luoli akan terbangun secepat ini.     

Mereka saling memandang selama beberapa saat. Mo Shixiu melembutkan suaranya seperti sedang membujuk seorang anak kecil, "Kau sudah bangun. Apakah kepalamu masih sakit? Aku akan pergi mengambilkan sup pereda mabuk untukmu. Kau akan merasa lebih nyaman setelah meminumnya."     

Setelah selesai berbicara, Mo Shixiu melepaskan pergelangan tangannya dengan lembut.     

Tapi Jiang Luoli sama sekali tidak bermaksud untuk melepaskan tangannya. Jiang Luoli baru saja sadar dan masih dalam kondisi mabuk. Jiang Luoli juga tidak tahu apakah sedang mimpi atau tidak.     

Jiang Luoli melihat wajah tampan dan menawan yang sangat berlebihan dari pria di hadapan, dan matanya menunjukkan keinginan yang tidak tersembunyi.     

Astaga, pria ini sangat tampan.     

Jiang Luoli ternyata sedang bermimpi, kan? Jadi, karena Jiang Luoli sedang bermimpi, Jiang Luoli bisa melakukan apa saja yang ia inginkan dalam mimpi itu.     

Memikirkan sampai di sini, Jiang Luoli mengulurkan tangannya pada pria yang telah lama ia dambakan. Di bawah tatapan terkejut Mo Shixiu, Jiang Luoli sudah mencengkram kerah Mo Shixiu dan dengan penuh kekuatan menarik Mo Shixiu ke atas tempat tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.