Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Penampilannya Dibuat Marah Hingga Akan Jatuh Pingsan Kapan Saja



Penampilannya Dibuat Marah Hingga Akan Jatuh Pingsan Kapan Saja

1Mo Yesi dan Qiao Mianmian saling menunjukkan kasih sayang seperti tidak ada orang lain di sana. Ibu Mo dan Shen Rou seperti orang yang transparan. Wajah Ibu Mo dan Shen Rou, yang satu terlihat pucat kehijauan, yang lainnya terlihat pucat pasi. Mereka sama-sama melihat ke arah Qiao Mianmian dengan tatapan tajam penuh kebencian.     

Ibu Mo marah sampai menggertakkan gigi.     

Rubah betina ini benar-benar tidak tahu malu. Masih saja menggoda putranya di depan mata kepalanya sendiri. Jika tidak ada orang, tidak tahu seperti apa jadinya sikap rubah betina ini.     

Ibu Mo tiba-tiba teringat Wei Zheng pergi membeli pakaian. Wei Zheng berkata bahwa kopi tumpah di tubuh Qiao Mianmian dan mengotori pakaiannya, jadi Wei Zheng harus membeli satu set pakaian baru. Tapi ...     

Ibu Mo awalnya percaya pada perkataan Wei Zheng, tapi sekarang justru muncul kecurigaan yang mendalam. Di hadapan Ibu Mo, perilaku wanita ini sangat tidak pantas. Tidak terlihat seperti orang yang taat. Tidak heran jika wanita seperti ini bisa melakukan sesuatu yang luar biasa. Mengatakan tentang kopi tumpah mengenai tubuhnya, khawatirnya itu hanya ...     

Rona wajah Ibu Mo menggelap. Ibu Mo marah sampai tangannya gemetar. Bagaimana mungkin bisa ada wanita yang tidak tahu malu begini!     

Tidak masalah jika identitas Qiao Mianmian biasa saja, tapi masih ada kejahatan dan perilaku tidak pantas dalam dirinya. Bagaimana mungkin rubah betina seperti ini pantas untuk putranya!     

Saat ini, Ibu Mo sudah memutuskan, apapun yang terjadi, Ibu Mo tidak akan membiarkan Qiao Mianmian tinggal di keluarga Mo. Hanya akan menjadi kehancuran dan lelucon bagi orang lain, jika keluarga Mo memiliki menantu seperti ini. Di kemudian hari, seluruh keluarga Mo akan menjadi bahan tertawaan para elit.      

Di mata orang lain, penampilan ibu Mo sangat glamor dan cantik selama bertahun-tahun. Ibu Mo tidak mungkin akan kehilangan wajah itu!      

Jadi apapun yang terjadi, Ibu Mo tidak akan membiarkan Qiao Mianmian tinggal di rumah keluarga Mo. Ibu Mo tidak bisa tinggal diam melihat keluarga Mo menjadi lelucon di mata orang lain.     

"A Si, kau bisa kapan saja menunjukkan kasih sayangmu pada istrimu. Sekarang, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu, minta dia untuk minggir sebentar." Ibu Mo hanya meminta Qiao Mianmian minggir, tapi sama sekali tidak meminta Shen Rou untuk minggir juga.     

Meskipun Ibu Mo adalah Ibu kandung Mo Yesi, Mo Yesi juga tidak memberinya kesempatan, dan langsung berkata, "Mianmian bukan orang luar, ada hal apa sampai harus memintanya untuk minggir? Jika ada sesuatu yang ingin ibu katakan, katakan langsung, tidak perlu sampai harus menyingkirkan orang."     

Melihat Mo Yesi terus melindungi Qiao Mianmian berulang kali, Qiao Mianmian terlihat sangat berharga sampai takut Qiao Mianmian akan menderita. Kemarahan di hati Ibu Mo meningkat berkali-kali lipat, sampai ada kepulan asap di kepalanya.     

"Karena aku memintanya untuk minggir, itu karena aku tidak leluasa mengatakan di hadapannya. Ada apa, hanya memintanya untuk minggir, apakah kau merasa sedih? Apakah aku adalah penyihir jahat? Apakah kau begitu takut aku melakukan sesuatu terhadapnya. Apa pun yang aku katakan sekarang, kau tidak akan menganggapnya serius, kan?     

"Mo Yesi, di matamu ternyata tidak ada aku, ibumu ini. Apakah karena sudah memiliki istri, kau bahkan tidak menginginkan ibumu lagi?     

Semakin berbicara Ibu Mo semakin marah, dan beberapa kata terakhir keluar seperti raungan. Sama sekali sudah tidak ada citra anggun yang biasa dari seorang wanita bangsawan. Sekarang, Ibu Mo tampaknya memiliki banyak vitalitas sekarang, dan tampaknya jauh lebih membumi.     

Sudah ada bau tidak menyenangkan di udara di dalam ruangan.     

Qiao Mianmian memandang dada Ibu Mo naik turun begitu kuat karena marah. Rona wajah Ibu Mo memucat, penampilannya marah sampai bisa pingsan kapan saja. Di dalam hatinya ada perasaan khawatir apakah akan benar-benar jatuh pingsan atau tidak.     

Jika Ibu Mo benar-benar jatuh pingsan, bahkan jika itu bukan kesalahan mereka, tapi tetap akan dicap sebagai pemberontak dan anak yang tidak berbakti.     

Qiao Mianmian berpikir sejenak, dan memutuskan untuk mundur satu langkah. "A Si, aku lebih baik minggir sebentar. Kebetulan aku juga ingin keluar mencari udara segar, bicaralah baik-baik dengan ibu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.