Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Cara Ini Terlalu Kejam



Cara Ini Terlalu Kejam

0"Sekarang A Si dan juga Nenek Mo sangat tidak puas terhadapku. Mereka merasa hatiku tidak cukup lapang, bahkan tidak bisa menolerir menantu sendiri. Tapi, jika kau adalah menantuku, mana mungkin akan muncul begitu banyak masalah.""Membiarkan seorang gadis licik seperti ini yang memiliki niat tidak murni menjadi menantuku, tidak peduli seberapa lapang hatiku, aku tetap tidak bisa menerima wanita seperti ini!"     

Setelah selesai mengatakan sampai di sini, Ibu Mo menatap wajah Shen Rou dengan penuh simpati dan keengganan, dan berkata, "Rourou, betapa baiknya jika kau yang menjadi menantuku. Semua perselisihan yang terjadi sekarang tidak akan ada. Menurutmu, ada apa sebenarnya dengan A Si? Tidak menyukai wanita yang begitu baik di depan mata, tapi justru menyukai wanita seperti itu ...     

"Selain wajahnya yang cantik, apa lagi yang bisa diandalkan oleh wanita itu? Sedangkan Ruorou, kau adalah wanita yang begitu luar biasa. Dibandingkan dengannya, kau jauh lebih baik dalam segala aspek. A Si, anak itu pasti sudah buta.     

"Aku melihat kalian berdua tumbuh bersama, aku masih berpikir jika keluarga Mo kami dan keluarga Shen kalian akan menjadi saudara karena pernikahan, dan hubungan kedua keluarga akan menjadi lebih akrab di masa depan. Siapa sangka, A Si justru terpesona oleh seorang gadis miskin hingga kehilangan akal sehat, dan langsung mencatatkan pernikahan dengan wanita itu tanpa membicarakannya lebih dulu.     

"Cara seperti ini terlalu kejam, aku bahkan tidak sempat menghentikannya."     

Sambil berbicara, dada Ibu Mo bergerak sangat hebat.     

Mata Shen Rou berkedip Shen Rou segera mengulurkan tangan membelai Ibu Mo beberapa kali, berkata dengan khawatir dan cemas, "Bibi Mo, tenanglah dulu. Jangan sampai menyakiti dirimu sendiri demi orang yang tidak berharga. Sekarang semuanya sudah selesai. Tidak ada gunanya jika Anda marah lagi, lebih baik ..."     

"Tidak," bantah Ibu Mo.     

Setelah Ibu Mo menarik napas beberapa kali, Ibu Mo meraih tangan Shen Rou sambil berkata penuh semangat, "Ruoruo, selama kau tidak melepaskan A Si, semuanya masih belum terlambat. Bibi Mo pernah bilang akan membantumu. Kau tidak bisa berhenti dan mundur sekarang."     

Dahi Shen Rou sedikit mengernyit, penampilannya tampak sangat rumit. "Tapi Bibi Mo, bukan akan ingin menyerah, namun aku sudah tidak mungkin bersama dengan A Si. Aku juga berpikir, selama aku bisa bertahan, selama aku tidak menyerah, aku dan A Si mungkin masih ada harapan. Tapi ..." Suara Shen Rou tiba-tiba menjadi agak serak, rongga matanya tiba-tiba berair dan memerah.     

Shen Rou tampak sedih dan berkata, "Bibi Mo, ada hal yang masih aku sembunyikan dari Anda dan belum memberitahu Anda. Aku tidak berani mengatakannya, aku takut jika aku mengatakannya bibi Mo tidak akan menyukaiku lagi, dan Anda akan merasa bahwa aku adalah seorang gadis yang buruk.     

"Bagiku, bibi Mo sama seperti ibuku. Jika suatu hari Anda tidak menyukaiku lagi, aku benar-benar akan merasa sangat sedih."     

Ibu Mo melihat mata Shen Rou seketika memerah. Ibu Mo buru-buru mengeluarkan sapu tangan dari dalam tasnya dan membantu menyeka air mata Shen Rou dengan cemas. "Rourou, ada apa denganmu. Jangan menangis, beritahu Bibi Mo ada masalah apa sebenarnya. Apapun yang terjadi, Bibi Mo tidak akan tidak menyukaimu."     

Ibu Mo benar-benar menyukai Shen Rou. Karena pada awalnya, Ibu Mo sangat ingin memunyai seorang anak perempuan. Tapi karena alasan tubuhnya, hal itu tidak bisa terwujud.     

Shen Rou sangat dekat dengan Ibu Mo sejak kecil hingga dewasa. Shen Rou sangat patuh dan berperilaku sangat baik di hadapan Ibu Mo, juga menunjukan sikap yang pantas untuk dicintai. Jadi Ibu Mo tidak sepenuhnya menganggap Shen Rou sebagai seorang anak perempuan, tapi kasih sayang dan rasa suka Ibu Mo terhadap Shen Rou benar-benar nyata. Ibu Mo juga sangat ingin menjadikan Shen Rou sebagai menantunya.     

Dari sudut pandang Ibu Mo, tidak ada satu orang pun yang lebih pantas untuk menduduki posisi sebagai Nyonya Muda Keluarga Mo selain Shen Rou. Ibu Mo juga selalu berpikir, keluarga mereka dapat menjadi saudara karena pernikahan. Sampai Mo Yesi tiba-tiba membawa Qiao Mianmian pulang ke rumah dan memberitahu mengenai pernikahan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.