Pergi Bersamaku Mencarinya di Perusahaan
Pergi Bersamaku Mencarinya di Perusahaan
Lapisan kabut jatuh di mata Shen Rou, dan 'tes', air mata Shen Rou jatuh lagi.
"Benarkah?" Shen Rou sedikit terisak dan bergegas memeluk lengan Ibu Mo. "Ibu Mo, aku sangat khawatir kau tidak menyukaiku. Apakah kau merasa aku berubah menjadi buruk dan menjadi seorang gadis yang jahat?"
Melihat Shen Rou menangis penuh dengan air mata, Ibu Mo merasa sedih dan memeluk Shen Rou, menepuk-nepuk punggung Shen Rou, sambil berkata menenangkan, "Kau tidak berubah jadi buruk, kau hanya terlalu peduli pada A Si. Ini merupakan keberuntungan A Si, ada kau yang menyukainya sepenuh hati.
"Aku berharap A Si benar-benar bercerai dengan Qiao Mianmian. Jika mereka dapat berpisah karena hal itu, bibi Mo akan sangat berterima kasih padamu."
Shen Rou mengangkat kepalanya dari pelukan Ibu Mo dengan air mata yang masih mengalir di seluruh wajahnya. "Bibi Mo ..."
"Anak baik, jangan menangis." Ibu Mo mengulurkan tangan menyeka sudut mata Shen Rou, dan mata Ibu Mo dipenuhi dengan belas kasih. "Kau rela menderita demi A Si, bagaimana mungkin aku rela menyalahkanmu."
"Bibi Mo, kau sungguh baik terhadapku. Hu hu hu." Shen Rou tersentuh. Shen Rou membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Ibu Mo, memeluk sambil menangis lagi.
"Anak baik, jangan menangis." Ibu Mo menenangkan Shen Rou dengan sabar. Ibu Mo sama sekali tidak keberatan air mata Shen Rou membasahi baju mahalnya.
Setelah mengetahui apa yang telah dilakukan Shen Rou, Ibu Mo tidak hanya tidak membenci Shen Rou karena hal ini, tapi justru lebih puas terhadap Shen Rou.
Gadis ini benar-benar sangat menyukai putranya, sehingga terpaksa melakukan hal sampai ke tingkat seperti ini.
"Bibi Mo, kau terlalu baik padaku. Rourou sangat ingin terus berada di sisimu untuk terus menghormatimu, tapi ..." Shen Rou mengangkat kepalanya, matanya yang menangis menjadi merah dan bengkak. "Meski kau tidak menyalahkan aku, tapi A Si justru memiliki pemikiran yang dalam terhadap masalah ini, dia bilang tidak akan memaafkanku.
"Dia bilang aku telah menyakiti Qiao Mianmian, jadi dia tidak akan memaafkanku. Aku dan dia ... sudah ... sudah putus hubungan." Setelah selesai berbicara, Shen Rou seperti sangat sedih Shen Rou membenamkan lagi wajahnya ke dalam pelukan Ibu Mo dan menangis.
"Dia juga bilang, jika kami bertemu lagi di masa depan, kami adalah dua orang asing yang tidak salng kenal. Bibi Mo, aku sangat sedih. Aku tidak ingin menjadi orang asing dengan A Si.
"Aku tahu aku salah, aku juga tidak akan lagi melakukan hal yang menyakiti Qiao Mianmian di masa depan. Bantu aku untuk memohon padanya, dan minta dia agar memberiku satu kesempatan lagi, ya? Aku benar-benar tidak akan berani menyentuh Qiao Mianmian di masa depan.
"Selama dia bisa memaafkanku, aku bersedia melakukan apapun yang dia minta."
Ibu Mo terkejut. "Apa yang kau katakan? Kau sudah putus hubungan dengan A Si?"
"Iya." Shen Rou tersedak dan menangis hingga seluruh tubuhnya gemetar. "Dia yang ingin memutuskan hubungan denganku. Bibi Mo, aku sangat sedih, tolong bantu aku. Aku benar-benar tidak ingin menjadi orang asing bagi A Si."
"A Si bajingan!" ejek Ibu Mo.
Rona wajah Ibu Mo seketika tenggelam, dan Ibu Mo berkata dengan marah, "Dia bahkan sampai rela memutuskan hubungan denganmu demi wanita seperti itu. Aku lihat dia benar-benar terpesona hingga dibuat kehilangan akal oleh wanita itu! Rourou, kau jangan khawatir, aku tidak akan membiarkannya menghancurkan semuanya!
"Ayo pergi bersamaku mencarinya di perusahaan sekarang. Aku ingin melihat apakah dia bahkan tidak peduli hubungan ibu dan anak ini demi wanita itu!"
Shen Rou tercengang dengan ekspresi ketakutan di wajahnya. "Bibi Mo, aku ..."