Mulai Sekarang, Kau Tidak Boleh Berbicara Lagi Denganku
Mulai Sekarang, Kau Tidak Boleh Berbicara Lagi Denganku
Tindakan Mo Yesi barusan terlalu buas! Tindakan yang tidak sabar itu sama seperti orang cabul.
Jelas baru dua hari Mo Yesi tidak menyentuhnya, tapi tindakan Mo Yesi seolah sudah tidak menyentuh Qiao Mianmian selama dua puluh tahun. Saat Mo Yesi mengenakan pakaian, penampilan Mo Yesi terlihat sangat dingin, anti, dan berpakaian sangat rapi. Tapi begitu Mo Yesi melepas pakaian ...
Memikirkan pertempuran sengit yang sangat intens barusan, Qiao Mianmian tidak bisa menahan wajah merahnya.
Mo Yesi, pria ini, hanya seorang binatang buas yang menjelma dalam pakaian yang rapi!
Di tengah siang bolong, Mo Yesi mengintimidasi Qiao Mianmian di dalam kantor Mo Yesi sendiri.
Dasar binatang buas!
Seorang binatang buas yang tahu untuk mengintimidasi Qiao Mianmian.
Meskipun waktu kali ini tidak terlalu lama, hanya sekitar satu jam. Tapi selama waktu satu jam ini, Mo Yesi hampir menggunakan semua gerakan yang memalukan untuk melempar Qiao Mianmian di atas tempat tidur. Sampai saat ini, kaki Qiao Mianmian masih terasa lemas, kedua kakinya masih gemetar tak terkendali.
Qiao Mianmian melihat pria yang lebih kuat dari sebelumnya, dalam hati Qiao Mianmian sampai tidak bisa berkata-kata.
Apakah pria ini adalah seekor rubah jalang?!
Jika tidak, mengapa setiap kali setelah mereka bercinta, Qiao Mianmian merasa sangat kelelahan, namun Mo Yesi justru terlihat seratus kali lebih enerjik? Sama seperti Mo Yesi sudah menyedot seluruh energi Qiao Mianmian. Semakin berpikir, semakin Qiao Mianmian menyadari kemungkinan ini.
Tidak perlu membicarakan hal lain, wajah Mo Yesi ini cukup mirip dengan tampang rubah jalang. Rubah jalang dalam legenda adalah seorang pria cantik dengan penampilan yang sangat menawan. Meski pria ini terlihat sangat mulia di hadapan orang lain, tapi di hadapan Qiao Mianmian ...
Mo Yesi benar-benar seperti seekor rubah jalang yang menawan.
Mo Yesi menyatakan permintaan maaf yang tulus. "Maaf, sayang. Aku akan berusaha untuk bersikap lembut lain kali.
Qiao Mianmian terdiam.
Jangan pikir ada lain kali, huh!
"Tindakanku barusan karena aku sudah terlalu lama tidak menyentuhmu, jadi aku tidak bisa mengendalikannya." Pria itu dengan serius mengakui kesalahannya. "Aku akan memperhatikannya lain kali dan tidak akan membuatmu sakit lagi."
"..." Qiao Mianmian tidak bisa berkata-kata.
Mulut pria sama dengan hantu penipu. Apalagi mulut pria seperti Mo Yesi, lebih tidak bisa dipercaya. Terutama dalam hal semacam ini. Semua hal yang pernah Mo Yesi janjikan pada Qiao Mianmian, tidak ada satu pun yang dipenuhi. Misalnya, Mo Yesi pernah bilang hanya akan menyentuh Qiao Mianmian satu kali. Tapi hasilnya justru ...
Qiao Mianmian tidak akan memercayai Mo Yesi lagi.
"Sayang, mana yang sakit, aku akan membantu mengusapkannya untukmu."
Mo Yesi melihat bahwa Qiao Mianmian masih memasang wajah cemberut, jelas bahwa Qiao Mianmian belum memaafkan Mo Yesi. Jadi Mo Yesi segera bersikap dengan sangat baik, dan membujuk dengan lembut, "Aku akan membantu mengusapkannya untukmu supaya tidak akan terasa begitu sakit lagi."
Bagaimana mungkin Qiao Mianmian berani membiarkan Mo Yesi mengusapnya.
Karena letaknya ...
Takutnya binatang buas di depan matanya itu akan mengusap, mengusap, lalu ...
"Sudah, sudah, kau tidak perlu memedulikan aku. Kau pergi saja urusi pekerjaanmu." Qiao Mianmian membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut, berbalik badan memunggungi Mo Yesi, dan berkata, "Aku lelah, aku ingin tidur sebenar. Mulai sekarang, kau tidak boleh berbicara lagi denganku."
"..." Mo Yesi terdiam.
Setiap kali selesai bercinta, pemikiran makhluk kecil ini terhadap Mo Yesi sangat besar. Mo Yesi juga sudah terbiasa. Mo Yesi juga tahu dirinya memang sangat buas dalam hal semacam itu, bahkan sampai melakukan banyak hal yang keterlaluan.
Mo Yesi selalu ingin mengendalikannya setiap saat, tapi begitu menyentuh tubuh Qiao Mianmian, Mo Yesi tidak bisa mengendalikannya. Saat itu, semua kewarasan di dalam otak Mo Yesi menghilang. Mo Yesi hanya ingin ... mengintimidasinya dengan ganas. Apalagi saat Qiao Mianmian menangis, pemikiran untuk mengintimidasi Qiao Mianmian menjadi lebih kuat.
Mo Yesi merasa dirinya sangat cabul. Tentu saja Mo Yesi tidak akan memberitahu Qiao Mianmian tentang hal ini.