Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Pikirkan Baik-baik



Pikirkan Baik-baik

1"Tuan Gong, saya ... saya tidak menjual putri saya." Meskipun dalam hati Qiao Ruhai merasa sangat takut pada Gong Zeli, tapi ia tetap mengumpulkan keberanian untuk berbicara, "Meskipun keluarga Qiao kami sangat kekurangan uang sekarang, tapi Mianmian adalah putri yang saya sayangi sejak kecil. Seberapapun kami kekurangan, saya juga tidak akan menukarnya dengan uang."     

Gong Zeli mengerutkan kening setelah mendengar perkataan Qiao Ruhai.     

"Tuan Qiao, apakah kau salah paham terhadap sesuatu?" Rona wajahnya tidak terlalu baik. "Kapan aku pernah mengatakan ingin kau menjual putrimu?"     

Qiao Ruhai tercengang. "Bukankah Tuan Gong dan Qiao Mianmian ... Anda ...."     

Yang dapat Qiao Ruhai pikirkan juga hanya kemungkinan ini. Seperti kata pepatah, tidak akan ada ombak tanpa angin. Serangkaian skandal ini membuat orang lain berpikir ke arah itu.      

Ditambah lagi, Qiao Ruhai sangat tahu persis paras yang dimiliki Qiao Mianmian. Bukan hal yang aneh jika Qiao Mianmian disukai oleh generasi kedua yang kaya raya. Jadi, begitu Qiao Ruhai mendengar Gong Zeli mencarinya karena urusan Qiao Mianmian, ia langsung berpikir bahwa Gong Zeli akan 'memelihara' Qiao Mianmian.     

Qiao Mianmian pasti tidak akan menikah dengan orang dari status seperti keluarga Gong ini. Bahkan menjadi pacar yang sah Gong Zeli, sepertinya itu juga tidak mungkin.     

Gong Zeli berkata dengan wajah dingin, "Tuan Qiao, mengapa Tuan Qiao menganggap putrimu sangat tidak berharga? Jika aku benar-benar memiliki hubungan dengan putrimu, apakah itu harus dalam hal jual beli?"     

Perkataan 'Menjual putri', entah kenapa membuat Gong Zeli tidak senang. Jika itu wanita yang disukainya, mengapa ia harus membeli? Kata 'Jual' ini, membuat orang merasa tidak berharga.     

Gong Zeli memasang wajah dingin, membuat Qiao Ruhai sangat ketakutan dan berkata dengan gemetar, "Iya, saya salah paham terhadap apa yang Tuan Gong katakan."     

Qiao Ruhai sangat takut, sehingga tangan yang memegang cangkir teh terus gemetar.      

Di seluruh Kota Yun, siapa yang tidak tahu terhadap tuan dari keluarga Gong. Katanya, Gong Zeli memiliki penyakit gangguan mental. Begitu penyakitnya kambuh, Gong Zeli akan begitu kejam, dan tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri. Bahkan dapat melakukan hal yang tidak masuk akal. Begitu teringat Gong Zeli pernah memukuli orang sampai koma dulu, Qiao Ruhan benar-benar sangat ketakutan.     

Gong Zeli melihat penampilan ketakutan Qiao Ruhai, ia sedikit mengernyit, dan tidak bisa menahan rasa permusuhan di dalam dirinya. Bagaimanapun, Qiao Ruhai adalah ayah Qiao Mianmian. Ia tidak ingin memperlakukan Qiao Ruhai dengan cara yang sama seperti ia memperlakukan orang lain.     

"Tuan Qiao, hal yang ingin aku tanyakan adalah sesuatu yang terjadi sepuluh tahun lalu." Gong Zeli lanjut berbicara, nada bicaranya jauh lebih lembut dan tidak lagi menakutkan seperti di awal. "Apakah kau masih ingat, apakah kau pernah membawa Qiao Mianmian ke perjamuan keluarga Gong sepuluh tahun yang lalu?     

"Tahun itu adalah ulang tahunku. Orang tuaku mengadakan perjamuan besar dan mengundang sangat banyak orang di Kota Yun, dan keluarga Qiao seharusnya juga salah satunya."     

Qiao Ruhai tertegun selama beberapa detik, sorot terkejut muncul di matanya. Kemudian ia menunduk, mengerutkan kening dan berkata, "Perjamuan sepuluh tahun yang lalu? Saya tidak dapat mengingat ini untuk sementara waktu, jaraknya sudah terlalu lama. Tuan Gong, tolong biarkan saya memikirkannya lagi."     

"Baik, Tuan Qiao tidak perlu terburu-buru. Kau bisa memikirkannya secara perlahan."     

Di luar, ekspresi wajah Gong Zeli tampak tenang, namun di dalam hatinya sudah sangat tegang sejak awal. Ia meremas cangkir teh di tangannya, mengangkat kepalanya dan menyesap teh di cangkir dalam satu tarikan napas. "Pikirkan perlahan, pikirkan baik-baik, dan pastikan itu semua jelas."     

Karena hal ini, sangat, sangat penting bagi Gong Zeli. Ia tiba bisa menolerir kesalahan kecil. Ia sama sekali tidak ingin ... melewatkan untuk kedua kalinya.     

Meskipun Qiao Ruhai tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Gong Zeli, tapi dari perkataan yang keluar dari mulut Gong Zeli, hal yang ditanyakan Gong Zeli ini tampaknya sangat penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.