Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

2"Aku sudah menerima cek ini, yang lainnya lupakan saja. Kau kembali dan beritahu padanya, tidak perlu merasa tidak enak padaku. Meskipun keterampilannya sangat buruk hingga membuatku merasakan pengalaman yang sangat buruk, tapi melihat dari uang lima puluh juta, aku juga tidak akan menyalahkannya. Mulai sekarang, lebih baik berpisah. Semuanya akan menjadi orang asing."     

"Uhuk uhuk uhuk." Asisten Xu membelalakkan mata, ia terbatuk hebat hingga wajahnya memerah.     

Asisten Xu menatap Jiang Luoli dengan ekspresi aneh, seolah-olah Jiang Luoli adalah sejenis monster. Sebenarnya, di dalam pikiran Asisten Xu, Jiang Luoli hampir sama dengan monster sekarang.     

Asisten Xu belum pernah bertemu dengan wanita manapun yang berani membicarakan masalah rahasia pribadinya di depan umum. Apalagi dengan penampilan yang sangat masa bodo seperti ini. Berbicara tentang rahasia pribadi sama seperti membicarakan bagaimana cuaca hari ini dengan orang lain.      

Selain itu, yang membuat Asisten Xu semakin tidak tahan, dan yang lebih berlebihan adalah Jiang Luoli mengatakan bahwa keterampilan tuannya sangat buruk!     

Sudahlah, tadi malam adalah pertama kalinya bagi tuannya.     

Pertama kali dari seorang pria yang tidak memiliki pengalaman, tidak dapat dihindari bahwa penampilannya akan sedikit buruk. Tapi, bagaimana mungkin Jiang Luoli bisa mengatakan hal ini dengan terus terang. Sama sekali tidak memberikan wajah pada tuannya.     

"Nona Jiang, perkataanmu ini sedikit tidak sesuai." Asisten Xu sangat marah sehingga mulutnya sedikit cemberut. "Masalah yang begitu rahasia, bagaimana mungkin Nona Jiang dapat ... mengatakannya di depan umum. Anda memfitnah tuan kami di belakangnya, bukankah ini agak sedikit keterlaluan?     

"Tuanku juga memperlakukan Anda dengan sangat baik, kan? Jika orang lain, apakah Anda pikir Anda bisa mendapatkan uang sebanyak lima puluh juta yuan?"     

Raut wajah Jiang Luoli yang awalnya masih sedikit tersenyum, setelah mendengar perkataan ini, senyuman di wajahnya menghilang dan tatapan matanya berubah gelap. Asisten Xu sepertinya tidak melihatnya, dan terus merasa kesal serta tidak puas. "Selain itu, tuan sekarang masih ingin memberi Anda kompensasi tambahan. Tuan begitu baik terhadap Anda. Tapi, Anda malah memfitnahnya dengan cara seperti ini. Sikap Anda ini benar-benar keterlaluan.     

"Apakah Anda tidak tahu siapa tuanku sebenarnya? Apakah Anda tahu betapa banyak wanita yang ingin tidur dengannya? Apakah Anda tahu betapa beruntungnya Anda tadi malam? Huh, saya beritahu, ya, sangat bagus jika tadi malam murni kecelakaan. Jika saya menemukan bahwa Anda sengaja mendekati tuanku, maka jangan salahkan saya karena bersikap tidak sopan terhadapmu."     

Jika setelah diselidiki, Jiang Luoli sengaja melakukannya, bahkan jika tuannya benar-benar terbawa perasaan dengan wanita ini, Asisten Xu juga tidak akan melunak. Memastikan keselamatan tuannya adalah hal terpenting baginya. Yang lainnya sudah tidak penting lagi. Ia harus membereskan semua orang dan hal-hal yang mengancam keselamatan pribadi tuannya.     

Mendengar kata-kata ancaman dari Asisten Xu, Jiang Luoli marah hingga sedikit mencibir, "Oh, aku ingin tahu, bagaimana caramu tidak sopan terhadapku? Selain itu, seberapa luar biasa identitas tuanmu? Aku terang-terangan memberitahumu, bagaimana wanita lain, itu adalah urusan mereka masing-masing. Tapi, aku sedikit pun tidak tertarik pada tuan kalian.     

"Keterampilannya sangat buruk dan banyak wanita ingin tidur di ranjangnya? Hah, apakah kau yakin apa yang kau katakan itu benar? Aku sedang tidak mood dan tidak ada waktu untuk berbicara omong kosong denganmu. Keterampilan buruk, ya, buruk, bahkan tidak membiarkan orang lain membicarakannya? Apakah aku memfitnahnya atau tidak, dia tahu itu dengan jelas.     

"Aku tidak ingin ada hubungan apapun dengan kalian. Di masa depan, jangan datang mencariku lagi."     

Setelah selesai berbicara, Jiang Luoli menarik tangan Qiao Mianmian, berbalik badan dan segera pergi.     

"Jiang Luoli, berhenti. Siapa yang kau sebut barusan? Kau wanita yang tidak sopan, tidak berpendidikan, dan tidak tahu malu."     

Jiang Luoli sudah berjalan jauh dan mendengar Asisten Xu 'bergumam' marah di belakangnya.