Ada Banyak Strawberry Kecil di Lehernya
Ada Banyak Strawberry Kecil di Lehernya
*
Keesokan harinya. Setelah Qiao Mianmian selesai berkemas, ia berjalan keluar dari kamar, dan tidak sengaja berpapasan dengan Nana yang baru saja keluar dari kamar lain.
Begitu Nana melihat Qiao Mianmian, wajahnya seketika memerah, kemudian menyapa Qiao Mianmian dengan tatapan tidak wajar, "Ahem, Kakak Mianmian, selamat pagi."
"Selamat pagi."
Qiao Mianmian masih belum menyadari keanehan Nana, ia menutup mulutnya yang menguap dan berkata dengan malas, "Aku bersiap-siap turun untuk sarapan, apakah kau ingin pergi bersama kami?"
"Tidak, aku cukup makan sesuatu saja sedikit. Aku tidak ingin menjadi nyamuk yang mengganggumu dan pacarmu." Nana melihat leher Qiao Mianmian bertambah beberapa bekas merah. Dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya, Nana berkata, "Um ... Kakak Mianmian ..."
"Apa?" Qiao Mianmian meliriknya.
"Heemmm ..." Nana melirik ke arah leher Qiao Mianmian lagi, kemudian segera berjalan ke sisi Qiao Mianmian, mendekat ke telinganya dan berbisik, "Bekas ciuman di lehermu, lebih baik kau cari sesuatu untuk menutupinya. Kalau tidak, tidak baik jika di liat orang."
Bagaimanapun, Qiao Mianmian adalah seorang selebriti. Keluar dengan leher penuh bekas ciuman terlalu mencolok dan terlalu pamer. Apalagi, sekarang dunia luar belum tahu Qiao Mianmian sudah punya pacar. Bagaimanapun, ia adalah seorang aktris. Demi memenuhi keinginan perusahaan, ia bisa sementara waktu menyembunyikan hubungannya, jangan sampai membukanya ke publik. Jadi bekas ciuman ini ... tidak boleh dilihat oleh orang lain.
"Apa?" Qiao Mianmian terkejut.
Nana mengulurkan tangan dan menunjuk ke arah leher Qiao Mianmian. "Kakak Mianmian, ada banyak 'strawberry kecil' di lehermu. Ini semua ... seharusnya bekas ciuman, kan?"
Meskipun Nana mempertahankan status lajangnya demi ciuman pertama, ia tidak memiliki pengalaman dalam hal ini. Tapi meskipun belum pernah mengalaminya, ia pernah mendengarnya. Ditambah lagi, kemarin malam ... kemarin malam ia mendengar suara yang aneh. Jadi, itu pasti bekas ciuman, kan?
"Stroberi kecil?" Qiao Mianmian tertegun selama beberapa detik, kemudian mengeluarkan ponsel, menyalakan kamera dan mengambil foto.
Saat ia menyentuh bekas ciuman yang pekat di lehernya, wajahnya yang putih langsung berubah memerah dalam sekejap. Saat barusan ia mandi, ia juga tidak memperhatikannya. Ia sama sekali tidak tahu banyak bekas ciuman di lehernya. Mo Yesi, dasar binatang buas!
Kemarin malam, ia dibuat sangat kewalahan oleh Mo Yesi, sehingga lupa hal-hal seperti ini. Tapi bahkan jika ia lupa mengatakannya, Mo Yesi seharusnya juga sadar. Mo Yesi jelas tahu bahwa hari ini ia masih harus syuting, Mo Yesi malah membuat banyak bekas ciuman di lehernya.
Jika saat ini sedang musim dingin, Qiao Mianmian masih bisa mengambil syal untuk menutupinya. Tapi sekarang adalah musim panas. Apa yang harus ia lakukan?
Qiao Mianmian semakin marah setelah melihat bekas merah yang sangat jelas di lehernya.
"Sayang, kau sudah selesai berkemas. Kita bisa pergi."
Saat amarahnya sudah sampai di kepala, Qiao Mianmian melihat pelakuknya perlahan berjalan keluar dari dalam kamar. Pria itu mengenakan baju dan celana berwarna hitam. Dari kepala hingga ujung kakinya terlihat sikap dingin yang sangat kuat. Kaki panjang dan ramping yang terbungkus celana hitam berjalan ke arahnya dengan anggun dan perlahan. Mo yesi menundukkan kepalanya dan mengencangkan kancing di ujung kemejanya.
Mo yesi mengaitkan beberapa kancing, setelah itu berjalan ke sisi Qiao Mianmian. Begitu tanganya terulur ke depan Qiao Mianmian, ia berkata dengan suara yang dalam dan seksi, "Sayang, bantu aku mengancingkannya."
Qiao Mianmian teringat masalah bekas ciuman. Ia menatap Mo Yesi dengan wajah tidak puas dan tidak bergerak sama sekali.
"Hei?" Mo Yesi mengangkat alisnya, seolah tidak mengerti. "Ada apa?"
Qiao Mianmian tidak berbicara dan terus menatapnya.
Mo Yesi semakin tidak mengerti. "Sayang, ada apa? Siapa yang membuatmu marah?"