Aku Menyukaimu
Aku Menyukaimu
Sedangkan Gong Zeli, karena beberapa alasan, ia terus memendam perasaan tanpa mengutarakan cintanya pada Shen Rou. Atau mungkin ia merasa Shen Rou berpura-pura tidak mendengar isyarat yang diberikan olehnya.
Keluarga Gong dan Keluarga Shen adalah dua keluarga yang setara. Kondisi Gong Zeli termasuk sangat baik di antara teman sebaya dalam level keluarga yang sama.
Satu-satunya kekurangan Gong Zeli adalah mudah tersinggung. Tapi ia terus menjalani terapi. Setelah beberapa tahun, Gong Zeli nyaris tidak pernah kambuh lagi. Selama ia bisa mengendalikan emosi, sifat mudah marahnya tidak akan kambuh. Jadi dari semua aspek, Gong Zeli ada seorang calon suami yang sangat bagus. Yang paling penting adalah ia sangat menyukai Shen Rou.
Setelah bertahan selama bertahun-tahun, jika Shen Rou menikah dengannya, di masa depan Shen Rou pasti akan hidup bahagia. Shen Rou sendiri sangat tahu hal ini dengan jelas. Tapi orang yang ingin Shen Rou nikahi bukan Gong Zeli, melainkan Mo Yesi.
Tidak peduli seberapa baik Gong Zeli padanya, itu juga bukanlah hal yang ia inginkan. Jadi Shen Rou sedikit pun tidak berharap Gong Zeli menyatakan cinta padanya. Jika hubungan mereka putus, ia mungkin tidak bisa kembali berteman dengan Gong Zeli lagi, dan di masa depan hubungan di antara mereka akan menjadi canggung. Oleh karena itu, selama bertahun-taun, ia pura-pura tidak menangkap isyarat yang ditunjukan Gong Zeli dan terus berpura-pura bingung.
Ia tidak bisa menerima cinta Gong Zeli, tapi ia juga tidak bisa menolak kebaikan Gong Zeli padanya. Karena Gong Zeli benar-benar sangat baik padanya. Wanita manapun tidak akan bisa menolak kebaikan seperti ini. Shen Rou hanya berpikir, alangkah baiknya bila bisa berhubungan satu sama lain tanpa memutuskan hubungan ini.
Dengan begitu bertambah lagi satu orang kakak yang menyayangi Shen Rou. Tapi sekarang, pikirannya dibuat sedikit bimbang. Barusan, Gong Zeli seperti ingin memiliki hubungan yang lebih dari sekadar teman dengannya. Dari gelagatnya, Gong Zeli sepertinya ... ingin mengutarakan cinta padanya. Sebelumnya, Shen Rou bisa segera mengubah topik pembicaraan sehingga Gong Zeli sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berbicara. Tapi kali ini ...
Jika Shen Rou berpura-pura bingung seperti sebelumnya, ia tidak tahu apakah bisa menunggu Gong Zeli mengutarakan cinta di masa depan. Dulu, ia tidak pernah khawatir terhadap masalah ini. Shen Rou sangat yakin pada Gong Zeli. Ia memiliki kepercayaan diri yang cukup bahwa Gong Zeli tidak akan menyukai wanita lain. Tapi sekarang, tiba-tiba muncul seorang Qiao Mianmian.
Shen Rou merasakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia punya firasat bahwa jika tidak memanfaatkan kesempatan ini sekarang, Gong Zeli ... mungkin benar-benar meninggalkannya.
"Rourou." Gong Zeli terdiam beberapa saat, lalu berkata lagi, suaranya agak lelah, "Selain A Si, apakah masih ada orang lain yang kau pedulikan? Kau keberatan jika aku memperlakukan orang lain dengan baik. Sedangkan kau?
"Kau berkali-kali mengatakan di depanku betapa kau menyukai A Si dan betapa pentingnya dia bagimu. Apakah menurutmu aku suka mendengarkan ini? Atau menurutmu aku benar-benar memperlakukanmu sebagai adik perempuanku, jadi kau bisa bicara dengan bebas di hadapanku? Shen Rou, selama bertahun-tahun ini, apa kau benar tidak merasakan apa-apa?"
"Zeli, kau ..." Shen Rou bingung harus menjawab apa.
"Dulu, aku memperlakukanmu sebagai adikku. Tapi sejak sepuluh tahun yang lalu, kau bukan lagi adikku. Aku sudah menyukaimu selama bertahun-tahun, apakah kau sedikit pun tidak merasakannya?" kata Gong Zeli lagi.
Setelah mengucapkan beberapa kalimat, Gong Zeli tidak akan bisa menarik semua ucapan itu kembali. Lagi pula, tidak ada yang perlu disembunyikan lagi.
"Shen Rou, aku menyukaimu." Suara Gong Zeli sangat tenang, seperti sedang menggambarkan sesuatu. Tapi setiap katanya dikatakan dengan sangat jelas. "Aku tahu kau menyukai A Si, jadi selama bertahun-tahun ini, aku terus memendam perasaanku padamu dan tak pernah mengutarakannya. Aku juga tahu, kau bukan sama sekali tidak memiliki perasaan, hanya saja ... kau tidak ingin aku mengatakannya."