Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Lebih Disayangi Daripada Anak Nakal Ini



Lebih Disayangi Daripada Anak Nakal Ini

0Saat mengatakan 'adik ipar', Mo Yesi sengaja meningkatkan nada bicaranya. Seolah ingin menekankan sesuatu.      

"..." Qiao Mianmian terdiam namun tetap menyadari hal ini. Mo Yesi, dasar pria kekanak-kanakan. Mo Yesi benar-benar cemburu pada kakaknya sendiri!     

"     

"Nenek, Nyonya, Tuan muda pertama; Tuan Muda kedua dan Nyonya Muda sudah kembali."     

Mo Yesi dan Qiao Mianmian berjalan masuk ke dalam aula. Qiao Mianmian sekilas melihat nenek Mo duduk di tengah sofa. Di samping nenek Mo, yaitu ibu Mo, sedang duduk. Di sisi lainnya, ada seorang pria mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Sepasang kacamata berbingkai emas tampak bertengger di pangkal hidungnya.     

Qiao Mianmian pernah melihat Mo Shixiu di televisi. Jadi sekilas ia sudah mengenali bahwa pria itu adalah Mo Shixiu. Benar-benar ada perbedaan antara di televisi dan kenyataan. Di televisi, Mo Shixiu sudah terlihat sangat tampan. Namun pada kenyataannya, Mo Shixiu jauh lebih tampan.     

Mo Shixiu sama seperti Mo Yesi. Lima fitur wajahnya sangat tajam dan menonjol. Kulitnya juga sangat putih dan cerah. Meskipun Mo Shixiu sedang duduk, kaki panjangnya yang tumpang tindih juga dapat dilihat. Tinggi Mo Shixiu setidaknya mencapai lebih dari 180 cm. Mo Yesi dan Mo Shixiu agak mirip, tapi masih bisa dibedakan.     

Jika dilihat dengan detail, lima fitur wajah Mo Yesi lebih mirip seperti ibu Mo. Sedangkan Mo Shixiu hanya bagian matanya yang mirip dengan ibu Mo, sementara bagian lain tidak terlalu mirip. Mungkin, kakak beradik itu, satu lebih mirip ibu dan satu lebih mirip ayah.     

Usia Mo Shixiu masih relatif muda, hanya lebih tua tiga tahun dari Mo Yesi. Namun jarak usia tiga tahun ini membuat perbedaan di antara kedua kakak beradik itu agak banyak.     

Mo Shixiu tampak lebih dewasa dari usia sebenarnya. Bukan berarti Mo Shixiu terlihat tua, tapi temperamennya sangat tenang dan tertutup. Ditambah dengan kacamata di wajah, membuatnya terlihat santun dan benar-benar terasa seperti seorang kader.     

Saat Qiao Mianmian melihat Mo Shixiu, ia teringat pada seorang mantan gurunya. Itu adalah guru yang paling menakutkan. Seketika, ia merasa didominasi oleh rasa takut yang Qiao Mianmian alami di masa kecilnya. Kini ia merasa sangat gugup sehingga menggenggam tangan Mo Yesi dengan erat.     

"Oh, cucu dan menantu perempuanku akhirnya datang juga." Nenek Mo melihat Qiao Mianmian. Seutas senyum muncul di wajahnya yang cerah bagaikan sekuntum bunga yang mekar. Ia tersenyum sambil melambaikan tangan. "Kemarilah, nenek sangat merindukanmu."     

Antusiasme nenek Mo membuat ketegangan dan ketakutan di hati Qiao Mianmian sedikit berkurang. Tapi tidak berarti serta-merta hilang seluruhnya. Mo Yesi juga dapat merasakan ketakutan Qiao Mianmian, sehingga ia meremas tangan Qiao Mianmian dengan lembut dan menggandengnya berjalan perlahan.     

Begitu Qiao Mianmian mendekat, nenek Mo langsung mengulurkan tangan dan menarik Qiao Mianmian ke sisinya. Ia menepuk-nepuk tangan Qiao Mianmian dan berkata dengan ramah, "Sudah lapar? Apakah kau ingin makan sesuatu? Nenek akan segera meminta orang untuk membuatkannya untukmu."     

Qiao Mianmian sangat tersentuh oleh kehangatan nenek Mo. Ia pun membuka mulut. Namun saat ia baru ingin bicara, Qiao Mianmian mendengar seseorang tertawa di sampingnya. "Nenek, aku belum pernah melihat nenek begitu bersemangat ketika aku pulang. Rupanya menantumu lebih penting dari cucumu ini."     

Suara pria itu sangat merdu dan dalam, terdengar sangat lembut. Hanya mendengar suara itu, membuat orang dapat merasakan bahwa dia adalah seorang pria yang sangat berkharisma.     

Qiao Mianmian terkejut saat mendengar Mo Shixiu berbicara. Ia merasa sedikit segan terhadap pria yang seharusnya ia panggil 'Kakak tertua'.     

"Mianmian lebih disayang daripada anak nakal sepertimu ini." Terlepas dari betapa serius Mo Shixiu di luar, ketika ia tiba di rumah, di mata nenek Mo, ia hanyalah cucunya tersayang, tidak ada bedanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.