Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Digoda Suaminya Sendiri Hingga Detak Jantungnya Tidak Normal



Digoda Suaminya Sendiri Hingga Detak Jantungnya Tidak Normal

3"Tapi …"     

Pria itu tiba-tiba mendekat, hingga wajahnya yang tampan terlihat amat jelas di depan mata Qiao Mianmian. Jari-jari Mo Yesi yang ramping dan panjang mencubit dagu Qiao Mianmian, lalu bibir merahnya yang tipis menempel di sudut bibir Qiao Mianmian. Mo Yesi berkata dengan suara rendah, "Istriku begitu cantik, mengapa aku harus merendah? Di mataku, istriku adalah wanita paling cantik di dunia ini. Aku tidak sabar membiarkan semua orang di seluruh dunia tahu tentang ini, mengapa aku harus merendah? Sayang, aku sedikitpun tidak ingin merendah."     

Jika bukan karena Qiao Mianmian tidak ingin membuka hubungan mereka sekarang, Mo Yesi sudah sejak awal akan mengumumkan ke seluruh dunia bahwa mereka sudah menikah.      

Wajah Qiao Mianmian memanas karenanya. "Mo Yesi ..."     

Ia merasa sangat malu saat digoda oleh pria ini. Aah! Mengapa ia memunyai suami yang begitu menggoda? Setiap hari ia harus merasakan digoda suaminya sendiri sehingga detak jantungnya tidak normal.     

*     

Ketika Qiao Mianmian tiba di bandara, rona merah di wajah Qiao Mianmian masih belum pudar. Ia ditekan di kursi kompartemen belakang oleh Mo Yesi dan dicium selama hampir setengah jam. Mo Yesi menciumnya hingga membuat Qiao Mianmian hampir tercekik. Ciuman itu benar-benar ciuman yang sangat panjang dan dalam.     

Mo Yesi sangat jarang menciumnya seperti itu. Ujung lidah dan bibirnya mati rasa karena ciuman barusan. Tetapi seseorang masih terlihat tidak puas. Jika Qiao Mianmian tidak menghentikan Mo Yesi, Mo Yesi pasti akan menciumnya lagi.     

Mobil Rolls Royce hitam berhenti di luar pintu utama bandara. Paman Li turun lebih dulu dari mobil, berjalan ke kompartemen belakang dan membuka pintu, lalu pergi ke bagasi dan mengeluarkan dua koper.     

Mo Yesi dan Qiao Mianmian juga turun dari mobil. Saat mereka keluar dari mobil, Mo Yesi melingkarkan lengan di pinggang Qiao Mianmian dengan posesif. Begitu keduanya muncul, mereka mendapat banyak perhatian. Kombinasi penampilan yang sangat serasi antara pria tampan dan wanita cantik sangat menarik perhatian kemanapun mereka pergi.     

Mo Yesi memeluk Qiao Mianmian dan berjalan ke lobby bandara. Memikirkan mereka akan berpisah membuat hati Mo Yesi tidak rela dan juga ada perasaan khawatir. Ia berjalan sambil bertanya pada Qiao Miamian, "Aku sudah memeriksa cuaca di sana sebelumnya. Hari ini akan turun hujan dan suhunya akan sedikit rendah. Sebelum kau turun dari pesawat, kau harus kenakan mantel dulu.     

"Jika kau tidak terbiasa di sana, kau harus memberitahuku, jangan memaksakan diri. Jika kau tidak terbiasa dengan tempat tinggal dan makanan di lokasi syuting, kau juga harus memberitahuku, aku akan mengaturnya untukmu lebih awal.     

"Selain itu juga, kau adalah pendatang baru. Di lokasi syuting pasti akan ada satu atau doa orang yang tidak menyukaimu. Jika kau menemukannya, kau harus segera memberitahuku, aku akan membantumu mengatasinya. Jika kau menghadapi masalah yang mendesak, dan aku tidak sempat pergi ke sana, kau pergi cari Bai Yusheng."     

Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan heran setelah mendengar semua wejangannya. "Kau ... kenal sutradara Bai?"     

Mo Yesi tidak ingin Qiao Mianmian terlalu banyak berpikir, jadi ia berbohong, "Dia adalah teman anak kedua Yan, aku tidak terlalu kenal dengannya."     

Jika Qiao Mianmian tahu bahwa Mo Yesi dan Bai Yusheng saling kenal. Selain itu, Mo jika Yesi sengaja bicara dengan Bai Yusheng demi peran Qiao Mianmian, Qiao Mianmian pasti tidak akan senang. Faktanya, dapat dikatakan bahwa peran itu Qiao Mianmian sendiri yang memenangkannya. Bai Yusheng sangat puas dengannya. Bahkan jika Mo Yesi tidak memberitahu Bai Yusheng lebih dulu, Bai Yusheng juga tetap akan mengunakan Qiao Mianmian sebagai pemeran.     

"Hubungan persahabatan dia dan anak kedua Yan cukup baik. Aku bisa meminta anak kedua Yan menyapanya dan memintanya untuk menjagamu," tambah Mo Yesi.     

"Kalau begitu tentang audisi terakhir, apakah kau ..."     

"Tidak." Mo Yesi berbohong dan tidak mengubah ekspresinya. "Aku percaya pada kemampuanmu. Peranmu dimenangkan oleh dirimu sendiri, sama sekali tidak ada hubungannya denganku."     

Qiao Mianmian menghela napas lega. "Baiklah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.