Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Karena Pendatang Baru, Seharusnya Memiliki Kesadaran Sebagai Pendatang



Karena Pendatang Baru, Seharusnya Memiliki Kesadaran Sebagai Pendatang

3Huang Yilin mengerutkan keningnya. Ia sedikit menaikkan pandangan, membuat bulu matanya yang panjang terangkat, lalu menatap Qiao Mianmian dengan sedikit galak. "Apakah kau mengenal sutradara Bai? Apakah hubunganmu dengannya sangat akrab?"     

Qiao Mianmian tertegun dan menatap Huang Yiling dengan heran.     

Huang Yilin tidak menunggu jawabannya. Ia lanjut menanyakan beberapa pertanyaan lagi, "Apakah kau adalah aktris di kru kami? Kau terlihat asing bagiku. Kau pendatang baru? Kabarnya, pada hari audisi, sutradara Bai langsung menunjuk seseorang untuk memerankan wanita nomor tiga saat itu juga. Apakah itu kau? Barusan sutradara Bai memberikan kontaknya padamu, bisakah kau memberikan nomor ponselnya padaku?"     

Huang Yilin menanyakan beberapa pertanyaan ini dengan sedikit agresif. Semua pertanyaannya tidak terdengar seperti pertanyaan yang wajar, tapi lebih mirip sedang menginterogasi seseorang. Selain itu juga, Huang Yilin jelas sedikit meremehkan Qiao Mianmian, terdengar dari Huang Yilin menggunakan nada bicara yang meninggi saat berbicara.     

Indera keenam wanita sangat kuat. Setelah Huang Yilin menanyakan serangkaian pertanyaan, Qiao Mianmian langsung merasakan bahwa Huang Yilin memiliki perasaan yang tidak wajar terhadap Bai Yusheng. Mengingat reaksi Huang Yilin saat melihat Bai Yusheng barusan, Qiao Mianmian kurang lebih dapat memastikan Huang Yilin menyukai Bai Yusheng. Mungkin, sikap Bai Yusheng barusan terhadapnya membuat Huang Yilin merasa cemas atau mungkin merasa cemburu. Jadi, Huang Yilin menghampirinya untuk menanyakan tentang hal ini.     

Meskipun Qiao Mianmian belum pernah berinteraksi dengan Huang Yilin sebelumnya, tapi Qiao Mianmian dapat merasakan, Huang Yilin adalah wanita dengan temperamen yang sedikit buruk. Huang Yilin sama sekali tidak seramah saat di hadapan publik. Sebaliknya, Huang Yilin seharusnya menjadi wanita yang kuat. Selain itu, Huang Yilin juga wanita yang tidak mudah disinggung.     

Qiao Mianmian tidak ingin menyinggung wanita seperti ini. Ia masih harus tinggal di lokasi syuting selama tiga bulan. Ia ingin menjalani kehidupannya dengan tenang, dan tidak ingin membuat kekacauan atau semacamnya selama berada di lokasi syuting. Apalagi, ia dan Bai Yusheng awalnya juga tidak memiliki hubungan apa-apa.     

Qiao Mianmian sedang berpikir. Sambil menatap mata Huang Yilin yang penuh dengan pengawasan dan permusuhan, ia menjawab seraya tersenyum, "Senior Huang, aku baru pertama kali bertemu sutradara Bai saat audisi. Kami sama sekali tidak akrab. Saat audisi, berkat apresiasi dari sutradara Bai, aku sangat merasa terhormat ditetapkan sebagai pemeran langsung saat audisi.     

"Apalagi bisa bekerja sama dengan Anda yang begitu luar biasa, ini bahkan membuatku lebih tersanjung. Lalu mengenai nomor ponsel Sutradara Bai ... Maaf, Senior Huang, sebelum mendapatkan izin dari sutradara Bai, aku tidak bisa sembarangan memberikan nomor ponsel sutradara Bai pada orang lain."     

Qiao Mianmian tidak menyangka Huang Yilin bahkan tidak memiliki nomor ponsel Bai Yusheng. Ia mengira Huang Yilin dan Bai Yusheng memiliki hubungan yang baik.      

Ekspresi di wajah Huang Yilin tetap tidak berubah. Setelah Qiao Mianmian menolak memberikan nomor ponsel Bai Yusheng, wajahnya tiba-tiba menjadi sangat buruk.     

Huang Yilin memasang wajah cemberut. Ia menatap Qiao Mianmian dengan dingin dan tiba-tiba tertawa, "Nona Qiao, Apakah kau pikir setelah kau memanjat sutradara Bai, kau bisa lebih terkenal daripada aku?"     

Meskipun wajah Huang Yilin tersenyum, namun matanya tidak menunjukan senyuman. Sorot mata tajamnya seperti pisau. Bahkan terlihat seolah hampir keluar dari dalam rongga matanya.     

Qiao Mianmian mengerutkan kening dengan heran. "Senior Huang, aku rasa kau salah paham. Aku sama sekali tidak ..."     

"Qiao Mianmian, kau jangan berpikir hanya karena sutradara Bai berinisiatif berbicara denganmu dan memberikan nomor ponselnya karena dia menyukaimu, lalu kau berhasil mendekatinya. Terlalu naif jika kau berpikir seperti itu."     

Huang Yilin terus menyela sambil memasang ekspresi dingin dingin. Ia menggertakkan gigi dan mencibir, "Karena kau pendatang baru, seharusnya kau memiliki kesadaran sebagai pendatang. Jangan berpikir kau bisa mengambil jalan pintas dengan wajahmu ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.