Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kakak Mianmian, Tindakanmu Barusan Sangat Keren



Kakak Mianmian, Tindakanmu Barusan Sangat Keren

2Namun setelah Qiao Mianmian selesai merias wajahnya, raut penata rias itu langsung terlihat buruk. Meski hanya riasan sederhana, efeknya tidak berbeda dengan riasan yang halus. Selain itu, tidak tahu apakah hanya kebetulan atau bukan, mungkin dapat dikatakan bahwa Qiao Mianmian lebih beruntung. Riasan yang diaplikasikan sendiri sangat sesuai dengan riasan wanita nomor tiga dalam drama itu.     

Qiao Mianmian tidak memedulikan reaksi penata rias itu. Setelah selesai merias wajahnya, ia memanfaatkan sisa waktu yang ada, lalu mengambil sisir di atas meja dan menyisir rambutnya. Ia memikirkan penampilan wanita nomor tiga di buku aslinya, dan mulai menata rambutnya sendiri.      

Untungnya, penampilan wanita nomor tiga dalam buku aslinya relatif sederhana, karena karakter wanita nomor tiga adalah seorang wanita dewasa yang terlahir cantik. Biasanya hanya memakai kaos putih, celana jeans, sepatu kets putih, dan dengan rambut cepol satu di atas.      

Qiao Mianmian paling berpengalaman dalam mencepol rambut. Ia biasanya berpakaian hampir sama dengan wanita nomor tiga di buku aslinya. Termasuk yang ia kenakan ke lokasi syuting hari ini, yaitu kaos putih, celana jeans, dan sepatu kanvas berwarna putih.      

Ia hanya butuh waktu satu menit untuk menyelesaikan cepolan rambutnya. Sedangkan perkara mengganti pakaian, ia melihat pakaian yang ia kenakan dan merasa tidak perlu menggantinya. Hanya butuh lima belas menit baginya untuk memperbaiki semuanya. Bahkan masih ada sepuluh menit lagi sebelum syuting dimulai.     

Sekelompok aktris, termasuk penata rias, yang masih menunggu untuk menertawakannya, langsung tampak tercengang selama beberapa detik saat melihat Qiao Mianmian berdiri. Terutama wajah penata rias. Ekspresi buruknya tidak bisa disembunyikan lagi.      

Tanpa bantuan darinya, dan dalam situasi waktu yang sangat sempit, pendatang baru itu bisa merias wajah dan menata rambutnya secepat kilat. Padahal mereka sengaja menunggu sampai tersisa setengah jam sebelum syuting baru memberitahu Qiao Mianmian. Mereka pikir Qiao Mianmian pasti tidak bisa menyelesaikan hal ini. Tapi siapa sangka ... Bagaimana mereka akan menjelaskan kepada Huang Yilin?     

Qiao Mianmian memandang wajah kaku penata rias. Ia melengkungkan bibirnya, dan berkata sambil tersenyum, "Terima kasih sudah meminjamkan kosmetiknya."     

"..." Penata rias itu terdiam.     

Apakah Qiao Mianmian sengaja melakukannya?     

"Nana, ayo kita pergi."     

Nana yang berdiri di sisi Qiao mianmian sambil memperhatikan tindakan Qiao Mianmian masih melongo di tempat. Ketika Qiao Mianmian berjalan ke sisinya, mengulurkan tangan dan menepuk pundaknya, Nana baru tampak sadar, dan segera ditarik oleh Qiao Mianmian keluar dari ruang ganti.      

*     

Setelah keluar, Nana tidak bisa menahan kegembiraan di hatinya, dan berkata dengan penuh semangat, "Wah, Kakak Mianmian, tindakanmu barusan sangat keren."     

Melihat penata rias itu marah hingga wajahnya memucat. Melihatnya benar-benar cukup untuk menghilangkan kebencian. Selain itu juga, aktris wanita yang ikut campur ke dalam masalah dan menari diatas penderitaan orang lain, saat Nana mengetahui mereka tampak begitu tercengang ketika melihat Qiao Mianmian, membuat hatinya sangat senang.     

"Kakak Mianmian, kau benar-benar terlahir sangat cantik. Hanya dirias asal-asalan saja sudah membuatmu sangat cantik. Kau tidak melihat, betapa buruk raut wajah penata rias itu barusan begitu kau selesai merias wajahmu. Dia pasti tidak menyangka kalau Kakak Mianmian bisa merias sendiri dengan begitu baik."     

Dilihat dari kemahiran Qiao Mianmian dalam merias wajah barusan, bahkan jika hasilnya tidak sebagus penata rias profesional, namun juga tidak terlihat jauh lebih buruk. Meski hanya riasan sederhana, tetap terlihat efeknya.     

"Yah, dulu aku pernah menjadi blogger kecantikan, jadi aku masih memiliki sedikit pemahaman tentang tata rias. Jika hanya tata rias sederhana, itu tidak masalah."     

Qiao Mianmian berkata dengan ringan, tetapi Nana melebarkan matanya ketika ia mendengarnya, dan berkata dengan terkejut, "Kakak Mianmian, kau juga pernah menjadi blogger kecantikan?"     

Qiao Mianmian berpikir sejenak dan mengangguk. "Iya, tapi akun blog itu sudah lama tidak diperbarui. Sekarang aku bahkan sudah tidak ingat kata sandinya."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.