Ingat Selalu Identitasmu Kapanpun Itu
Ingat Selalu Identitasmu Kapanpun Itu
"Tapi peraturan adalah benda mati, sedangkan manusia adalah makhluk hidup. Jika kalian benar-benar menyukai seorang gadis biasa, selama gadis itu adalah gadis yang jelas, bukan berasal dari identitas yang asal-asalan, aku juga bisa menerimanya. Terkadang, moral lebih penting daripada latar belakang keluarga.
"Pikiranku ini sudah cukup terbuka, kan? Aku juga tidak mengatakan latar belakang keluarga Qiao-mu tidak serasi dengan keluarga Mo kami, lalu berniat memisahkan kau dan A Si. Tapi meskipun aku tidak memiliki banyak persyaratan, bukan berarti aku sama sekali membebaskan semuanya."
Pada titik ini, wajah Ibu Mo tertekuk dalam. Sorot matanya semakin tajam. "Karena kau sudah menikah dengan anakku, kau adalah nyonya muda keluarga Mo. Kau seharusnya tahu tugas dan peraturannya. Kau harus selalu mengingat identitasmu, jangan melakukan hal yang merugikan nama baik keluarga Mo kami."
Komentar dari ibu Mo benar-benar tajam dan tidak melihat situasi. Ekspresi semua orang yang berada di meja makan pun berubah. Qiao Mianmian juga terkejut. Ia terpana oleh tatapan tajam Ibu selama beberapa detik. Kurang lebih ia bisa menebak apa masalahnya. "Bu, aku tidak tahu yang kau katakan ini ..."
Ibu Mo melihat Qiao Mianmian masih berpura-pura bingung, rona wajahnya menjadi semakin buruk. "Apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan mantan tunanganmu? Sekarang kau sudah menikah dengan A Si, tapi kau masih saja mengganggu mantanmu. Mianmian, kau anggap keluarga Mo kami ini apa?"
Nenek Mo menoleh dan melihat ke arah Qiao Mianmian. Alisnya menegang, namun nada bicaranya masih tetap terdengar lembut. "Mianmian, apa maksud yang dikatakan ibu mertuamu barusan?"
"Apa lagi yang terjadi?" Ibu Mo berkata dengan dingin, "Semuanya ada di berita dan ada begitu banyak orang yang telah melihatnya. Apakah kau pernah mempertimbangkan perasaan keluarga Mo kami dan perasaan anakku?
"Ibu, menurutmu, dengan kondisi A Si yang seperti ini, bisa menemukan seorang calon istri saja sudah sangat baik. Latar belakang keluarga yang berbeda sedikit juga tidak masalah. Aku sudah memikirkannya. Aku merasa apa yang Ibu katakan cukup beralasan. Selama A Si hidup bahagia, aku tidak perlu mengajukan persyaratan yang begitu banyak.
"Dalam posisi keluarga Mo sekarang, kita juga tidak kekurangan apapun, tidak perlu melakukan pernikahan untuk memperkuat kekuatan keluarga." Ibu Mo berusaha menjelaskan kepada nenek Mo.
"Tapi ..." Ibu Mo terus menatap Qiao Mianmian dengan tatapan setajam pisau. "Aku bisa saja tidak menanyakan latar belakang keluarga menantuku, tapi aku tidak bisa jika sikapnya begitu buruk dan tidak bermoral."
Ibu Mo sangat kesal karena tidak bisa melanjutkan makan malamnya.
"Mianmian, apa yang sebenarnya terjadi?" kata nenek Mo.
Tatapan nenek Mo masih sangat lembut dan ramah. Jelas, ia tidak percaya dengan perkataan ibu Mo. Ia telah menjalani sebagian besar hidupnya, tentu sudah banyak orang yang sudah ia temui. Ia sendiri percaya pada apa yang ia lihat dengan mata kepala sendiri.
Sekilas, perilaku menantu perempuannya ini sangat penurut dan baik, sama sekali tidak mungkin melakukan hal seperti mengganggu mantan tunangannya. Di antara mereka, pasti ada kesalahpahaman. Apakah ia salah menilai seseorang? Cucunya bahkan lebih pintar, tidak mungkin asal-asalan memilih gadis untuk dinikahi.
"Nenek, ada kesalahpahaman dalam hal ini." Tidak ada kepanikan di wajah Qiao Mianmian. Ia membalas tatapan dingin dan jijik dari ibu Mo dengan tenang. Kemudian ia berkata dengan sikap rendah hati, "Masalahnya bukan seperti yang ibu katakan. Ada seseorang yang menyebarkan fitnah yang sangat keji tentangku."